Banding yang diajukan Taeil eks NCT ditolak oleh pengadilan pada Jumat (17/10/2025). Usai mengaku telah melakukan pemerkosaan, pria dengan nama lengkap Moon Taeil ini dijatuhi hukuman 3,5 tahun penjara serta beberapa ketentuan lainnya.
Dalam persidangan banding tersebut, majelis hakim turut menjelaskan alasan mereka menolak banding dari Taeil. Bagaimana pernyataan dari hakim persidangan?
Divisi Kriminal 11-3 Pengadilan Tinggi Seoul resmi menjatuhkan hukuman tiga tahun enam bulan alias 3,5 tahun untuk Taeil eks NCT. Hukuman ini diberi berdasarkan Undang-Undang tentang Hukuman Kejahatan Seksual dan Perlindungan Korban.
Pengadilan juga memerintahkan Taeil untuk menyelesaikan 40 jam program rehabilitas kekerasan seksual. Selain itu, Taeil tidak diperbolehkan bekerja di lembaga-lembaga yang berkaitan dengan anak-anak, remaja, dan penyandang disabilitas selama lima tahun.
Saat mengajukan banding, kuasa hukum menggaris bawahi bahwa Taeil telah menyerahkan diri dan dapat menjadi faktor keringanana. Namun, pengadilan menilai mantan member NCT ini tidak tahu ada tuntutan pidana sampai polisi menggeledah rumahnya.
Mengutip Allkpop, majelis hakim mengatakan, "Hanya karena kasus-kasus lain telah menjadikan 'penyerahan diri secara sukarela' sebagai faktor yang meringankan, bukan berarti hal yang sama berlaku dalam kasus ini."
Sebelumnya, Taeil bersama dua kenalannya yang diidentifikasi sebagai Tuan Lee dan Tuan Hong, dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang perempuan asing yang mabuk pada bulan Juni 2024. Usai diperiksa oleh kepolisian, ia dikeluarkan dari NCT di bulan Oktober 2024.
Dalam persidangan pertama, ia bersama dua rekannya mengakui seluruh tuduhan dan jaksa menuntut 7 tahun penjara. Namun, divisi Kriminal ke-26 Pengadilan Distrik Pusat Seoul memutuskan Taeil bersalah dan divonis 3,5 tahun. Adapun Taeil sempat buka suara dalam sidang pertamanya.
"Pertama-tama, saya sangat menyesal dan bersimpati atas kerugian besar yang dialami korban, dan saya juga sangat menyesal kepada semua orang yang merasa kecewa kepada saya. Jika hakim menunjukkan keringanan hukuman, saya akan menganggapnya sebagai kesempatan terakhir dalam hidup saya, dan saya akan berusaha sebaik mungkin untuk menjalani hidup saya dengan melakukan apa pun yang saya bisa, sambil sedikit bertahan di masyarakat," ungkap Taeil dalam sidang pertama yang digelar pada 18 Juni 2025 lalu.