Alasan Taeil Hanya Dijatuhi Hukuman Penjara 3,5 Tahun oleh Pengadilan
Kasus pemerkosaan yang dilakukan Moon Taeil dan dua temannya mencapai titik puncak. Mantan member NCT ini resmi divonis penjara selama 3 tahun 6 bulan oleh divisi Kriminal ke-26, Pengadilan Distrik Seoul Pusat pada Kamis (10/7/2025).
Meski begitu, banyak netizen yang menilai hukuman tersebut masih kurang lama untuk kejahatan seksual berat. Jadi, kenapa Taeil hanya dihukum 3,5 tahun?
1. Taeil dijatuhi hukuman 3,5 tahun penjara
Moon Taeil dan dua rekannya mengaku telah memerkosa perempuan China yang mabuk pada Juni 2024 lalu. Ketiganya lalu dituntut atas dakwaan pemerkosaan khusus berdasarkan Undang-Undang Hukuman Kejahatan Seksual.
Pada sidang sebelumnya yang digelar pada Rabu (18/6/2025) lalu, jaksa penuntut meminta hukuman penjara selama 7 tahun untuk masing-masing terdakwa. Namun, pengadilan akhirnya hanya menjatuhkan vonis hukuman penjara selama 3,5 tahun dan harus menyelesaikan program rehabilitasi kekerasan seksual selama 40 jam.
Ketiga terdakwa ini juga dilarang bekerja di lembaga yang berhubungan dengan anak-anak dan remaja selama 5 tahun. SBS melaporkan bahwa ketika hakim bertanya apakah para terdakwa memiliki komentar mengenai keputusan tersebut, Taeil memilih untuk tidak berbicara.
2. Pengadilan jelaskan alasan Taeil hanya dijatuhi hukuman 3,5 tahun penjara
Berbeda dari tuntutan jaksa, hakim memutuskan vonis 3,5 tahun penjara karena ini merupakan kejahatan pertama yang dilakukan Taeil. Selain itu, pelaku juga telah mencapai kesepakatan dengan korban.
"Pengadilan mempertimbangkan fakta bahwa para terdakwa baru pertama kali melakukan kejahatan dan korban tidak ingin menjalani hukuman. Ini menjadi faktor-faktor yang menguntungkan," jelas pihak pengadilan mengutip SBS pada Kamis (10/7/2025).
3. Pengakuan Taeil di persidangan bukan jadi faktor utama pengurangan hukuman
Sebelumnya, kuasa hukum Taeil meminta keringanan hukuman dengan landasan sang idol telah menyerahkan pengakuan tertulis kepada pihak berwenang. Namun, pengadilan menolak permohonan tersebut.
Pengadilan menyatakan, "Karena pengakuan tersebut diberikan setelah penggeledahan dan penangkapan terdakwa, maka pengakuan tersebut tidak dapat dianggap sebagai penyerahan diri secara sukarela. Dengan demikian, itu tidak menjamin pengurangan hukuman."
