7 Pengalaman Menarik Joy Red Velvet saat Trainee, Penuh Suka Duka
Joy berjuang menjalani masa pelatihan yang panjang sebelum debut bersama grupnya, Red Velvet. Dia telah melalui berbagai momen berkesan dalam masa itu, baik yang menyenangkan hingga penuh kepahitan. Ia tetap mengingatnya dan menceritakannya.
Nah, berikut deretan pengalaman menarik Joy Red Velvet selama jadi trainee. Rupanya, ada banyak momen yang tak dia lupakan begitu saja dari benaknya. Bahkan, dia masih dapat membicarakannya dengan detail di berbagai kesempatan. Yuk, simak!
1. Sering berlatih dengan lagu tahun 2000-an
Dalam sebuah konferensi pers pada 2021, Joy mengaku berlatih dengan lagu-lagu dari tahun 2000-an saat trainee. Makanya, dia memasukkan berbagai lagu remake di album debut solonya, Hello. Ada lagu yang sudah diketahui olehnya, ada pula yang baru dia dengar untuk pertama kalinya.
Joy pun menyadari, banyak orang akan berpikir bahwa album remake biasanya berisi lagu yang jauh lebih lawas. Namun, Lee Soo Man mengaku ingih mendengarnya menyanyikan lagu yang membuat ibu dan anak merasa terhubung. Jadi, berdasarkan pernyataan sang pendiri agensi, dia pun merasa, lagu dari tahun 2000-an akan sempurna untuk itu.
2. Hanya bisa makan banyak saat libur
Melalui siaran langsung di V Live pada 2017, Joy ditanyai soal kebohongan manis apa yang pernah dinyatakan olehnya. Dia pun ingat, betapa saat trainee, dia selalu berjanji tidak akan makan banyak selama liburan. Namun, ia berakhir mengingkarinya. Pasalnya, libur jadi satu-satunya kesempatannya untuk makan banyak.
3. Punya julukan unik karena kebiasaannya
Di program Jessi’s Showterview pada 2021, Jessi mengatakan, dia sering dijuluki “Hantu Penghuni Ruang Vokal” karena sikapnya yang dingin dan rambutnya yang berantakan. Ia pun mengakui, bahwa banyak perubahan visual yang dialaminya. Ia menilai, penampilannya saat trainee sangat berbeda dengan penampilannya sekarang.
4. Perlu waktu untuk dekat dengan Wendy
Lewat program Kim Shin Young’s Noon Song of Hope pada 2018, Wendy dan Joy mengaku tidak terlalu dekat dan terkesan canggung dalam masa awal pelatihannya. Namun, setelah beberapa saat, mereka memilih ingin saling terbuka dan mengatakan semuanya dengan jujur. Setelah itu, mereka jadi dekat.
Keduanya sempat tak dekat akibat menyimpan perasannya masing-masing, karena mengira sikap itu tepat untuk menghormati satu sama lain. Hanya saja, kesalahpahaman jadi muncul karena itu. Mereka jadi paham betapa kepribadian mereka memang berbeda saat membicarakan segalanya. Meski begitu, mereka kini sudah sangat dekat hingga bisa saling memahami tanpa kata-kata.
5. Menyukai lagu yang punya makna khusus baginya
Dalam wawancara dengan Nylon pada 2015, Joy menyatakan, dia pertama kali mendengarkan lagu “Take It Slow” pada masa pelatihannya. Liriknya bercerita tentang perempuan yang menerima cinta dari laki-laki muda. Namun, dia tahu, itu adalah kisah yang sulit dibayangkan olehnya yang baru berusia 18 tahun.
Meskipun begitu, lewat lagu itu pula, Joy bisa merasakan pengalaman yang tidak mungkin untuk dialami olehnya secara langsung. Makanya, lagu tersebut jadi sangat berkesan dan terus melekat dalam ingatannya. Dia sangat bahagia, karena lagu yang punya makna khusus untuknya itu akhirnya masuk sebagai side track di album pertama Red Velvet.
6. Sempat rendah diri usai melihat paras menawan Irene
Dalam sebuah wawancara, Joy mengatakan, Irene adalah trainee pertama yang dilihat olehnya saat baru bergabung dengan SM Entertainment. Ia terkejut dengan paras menawan rekan grupnya itu. Ia bahkan mengatakan pada ibunya, betapa dirinya tak punya kepercayaan diri lagi untuk bersaing dengan orang secantik Irene untuk debut.
Lebih lanjut di program Let’s Eat Dinner Together pada 2017, Joy mengakui, dia menyadari dirinya cantik karena semua orang memuji parasnya saat masih muda. Ia merasa, dirinyalah yang tercantik di kotanya. Namun, usai mulai pelatihan, dia menyadari betapa semua trainee sangat menawan. Dia pun sadar, dirinya bukanlah yang tercantik. Ia paling terkejut melihat Irene yang baginya sangat menawan.
Joy telah melalui masa pahit dan manis dalam kesehariannya sebagai trainee. Ia juga ingat lagu apa saja yang berkesan baginya dalam masa itu. Hal ini membuktikan, bahwa dia tetap mengenangnya dengan baik, meskipun masa pelatihan tidak mudah untuk dijalani.
