ATEEZ dan Dreamcatcher Tuai Pro-Kontra Gelar Konser di Masa Berkabung
Tragedi Itaewon pada malam perayaan Halloween meninggalkan bekas luka mendalam bagi masyarakat Korea Selatan. Pemerintah pun membuat kebijakan masa berkabung nasional selama beberapa waktu ke depan.
Di tengah banyaknya aktivitas industri hiburan yang dihentikan sementara, ATEEZ dan Dreamcatcher masih menggelar konser mereka. Menuai perdebatan, simak selengkapnya di sini!
1. Banyak artis menunda kegiatan di masa berkabung nasional
Tragedi Itaewon yang menenal 156 korban jiwa membuat Korea Selatan berduka. Pemerintah pun memutuskan untuk mengadakan masa berkabung nasional dari 30 Oktober hingga 5 November.
Sederet kegiatan di industri hiburan pun ditunda untuk menghormati korban tragedi Itaewon. Mulai dari konser hingga program televisi batal ditayangkan.
2. ATEEZ tetap gelar konser
Di tengah masa berkabung tersebut, ATEEZ tetap menggelar konser tur dunia mereka. Konser THE FELLOWSHIP: BREAK dilangsungkan di Jamsil Indoor Gymnasium, Seoul.
Konser tersebut dilangsungkan pada 29-30 Oktober 2022. Meski begitu, ATEEZ membatalkan konferensi pers bagi reporter serta memberikan penghormatan untuk memeringati tragedi Itaewon di awal dan akhir penampilan konser mereka.
3. Dreamcatcher juga menggelar konser
Selain ATEEZ, Dreamcatcher juga tetap menggelar konser mereka. Bertajuk DREAMCATCHER (Apocalypse: Broken Halloween) 2022 World Tour, acara ini sendiri telah dijadwalkan pada tanggal 29-30 Oktober 2022.
Dreamcatcher pun menampilkan konser mereka di KBS Arena Hall, Seoul. Mereka juga memberikan penghormatan kepada para korban dengan menyampaikan pesan belasungkawa selama pertunjukan.
4. Menuai kritik dari publik
Menggelar konser di masa berkabung nasional, ATEEZ dan Dreamcatcher menuai kritik dari publik. Hal ini dikarenakan banyak artis lain yang memilih untuk menunda aktivitasnya demi menghormati para korban.
5. Dibela oleh fans dan netizen lain
Meski banjir kritikan, konser ATEEZ dan Dreamcatcher ini juga mendapatkan pembelaan dari penggemar dan netizen lain. Diketahui, kedua grup tersebut memiliki basis penggemar yang kuat di luar negeri.
Konser mereka dipenuhi oleh penggemar internasional yang sudah datang dari luar Korea. Selain itu, kedua grup tersebut berasal dari agensi menengah yang akan merugi besar jika membatalkan konser tersebut secara mendadak. Publik pun terbelah dua menjadi pihak pro dan kontra.
