Suga BTS Buka Pusat Terapi Autisme dan Donasikan Rp59 Miliar
Suga BTS kembali menunjukkan kepeduliannya kepada para penyandang autisme. Rapper BTS tersebut telah membuka pusat terapi, yang diberi nama Min Yoon Gi di Rumah Sakit Severance, Seoul, baru-baru ini.
Tak cuma itu, Suga dilaporkan menyumbangkan dana bernilai fantastis untuk mendirikan ruang khusus terapi bahasa, perilaku sampai musik bagi penderita autisme. Berikut Informasi selengkapnya.
1. Suga BTS buka pusat terapi autisme di Seoul
Pada Selasa (30/9/2025) lalu, Rumah Sakit Severance mengumumkan pembukaan Pusat Terapi Min Yoon Gi di lantai satu Gedung Jejungwon, Seodaemun-gu, Seoul. Profesor Chun Geun Ah, seorang psikiater anak, telah ditunjuk sebagai direktur pusat tersebut.
Fyi, fasilitas perawatan baru untuk penderita autisme didirikan dengan donasi sebesar 5 miliar won ataupun sekitar Rp29 miliar dari Suga pada Juni tahun lalu. Pusat ini memiliki ruang khusus untuk terapi bahasa dan perilaku.
Tak hanya itu, pusat perawatan ini juga menyediakan ruang terapi musik dan kelompok sosial, yang dilengkapi dengan sistem kedap suara dan akustik. Di ruang tunggu untuk pengasuh, karya-karya seni dari seniman autis, Lee Gyu Jae dipamerkan.
Tak tanggung-tanggung, pusat ini menawarkan terapi terpadu dari tim multidisiplin, yang terdiri dari psikiater anak, terapis musik, terapis wicara, terapis perilaku, dan psikolog klinis. Bersama-sama, mereka memberikan dukungan yang personal dan komprehensif.
2. Suga BTS jadi sukarelawan untuk terapi musik
Pada November 2024 lalu, Suga secara pribadi menghubungi Profesor Chun Geun Ah untuk menawarkan bakat musiknya sebagai sukarelawan. Selama beberapa bulan berikutnya, ia berpartisipasi dalam sesi terapi dengan bermain gitar untuk anak-anak yang mengalami gangguan spektrum autisme.
Berdasarkan pengalaman ini, Suga dan Profesor Chun Geun Ah bersama-sama mengembangkan program terapi baru yang disebut MIND (Music·Interaction·Network·Diversity). MIND mengintegrasikan musik ke dalam terapi, membantu anak-anak dengan spektrum autisme mengembangkan keterampilan sosial.
Program ini terbukti efektif bahkan untuk anak-anak dengan kemampuan kognitif rendah atau komunikasi verbal terbatas. Anak-anak didorong untuk mengekspresikan preferensi dengan memilih alat musik mereka sendiri dan belajar bergiliran melalui permainan ansambel.
"Anak-anak A dan B menunjukkan sedikit keterlibatan selama sesi terapi wicara standar. Namun, selama sesi sukarela dengan Suga, mereka aktif memilih instrumen dan menjaga ritme, menunjukkan minat dan partisipasi yang jelas," jelas perwakilan Rumah Sakit Severance.
3. Rumah Sakit Severance punya harapan besar untuk terapi musik
Dengan menunjukkan kemajuan signifikan pada anak-anak dengan spektrum autisme, Rumah Sakit Severance menaruh harapan besar bagi terapi musik di pusat perawatan tersebut. Terlebih, dengan Suga sebagai sukarelawan yang berhasil membangkitkan semangat pasien.
"Di Pusat Perawatan Min Yoon Gi, kami menggunakan musik tidak hanya untuk mengajar tetapi juga untuk meningkatkan hasil terapi dan keterampilan sosial. Melihat anak-anak ini berjuang menuju kemandirian memberi kami harapan untuk mengubah persepsi publik tentang disabilitas perkembangan," tutur Profesor Chun Geun Ah.
Direncanakan akan ada acara untuk anak-anak yang berpartisipasi dalam terapi MIND. Sekitar 10 anak dan remaja dengan gangguan spektrum autisme akan mengikuti sebuah program pada November 2025. Kemudian di Desember 2025, mereka akan mengadakan konser di Auditorium Besar Universitas Yonsei.
