4 Strategi Ampuh untuk Menghadapi Social Loafing saat Kerja Bersama

Apakah kamu pernah merasa kesal ketika bekerja bersama orang yang tidak berkontribusi sama sekali? Jika ya, maka kamu mungkin sedang menghadapi fenomena social loafing. Social loafing adalah kecenderungan seseorang untuk mengurangi usaha atau kinerja ketika bekerja dalam kelompok dibandingkan ketika bekerja sendiri.
Tentunya, social loafing berdampak buruk terhadap produktivitas dan hubungan antar anggota kelompok. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengatasi social loafing saat kerja bersama. Berikut adalah empat strategi ampuh yang bisa kamu coba.
1. Tentukan Job Description yang jelas untuk setiap anggota

Job description adalah deskripsi singkat mengenai tugas, tanggung jawab, dan kewenangan yang harus dilakukan oleh seseorang dalam suatu pekerjaan. Dengan peran dan tanggung jawab yang terdefinisi dengan baik, anggota tim akan lebih paham kontribusi mereka dalam kelompok. Akan tetapi, perlu ada pertimbangan dalam menentukan job description.
Job description yang baik haruslah adil dan sesuai dengan kompetensi masing-masing anggota kelompok. Oleh karena itu, penting untuk saling berdiskusi untuk menentukan job description. Dengan cara ini, kita bisa mengurangi kemungkinan social loafing karena anggota kelompok akan merasa lebih bertanggung jawab dengan bagian masing-masing.
2. Berikan feedback dan apresiasi yang memotivasi

Feedback adalah informasi yang diberikan kepada seseorang tentang kinerja, perilaku, atau hasil yang telah dicapai. Idealnya, feedback perlu diiringi dengan apresiasi atau pengakuan kepada seseorang atas usaha dan kontribusi yang telah dilakukan. Seringkali, kurangnya umpan balik atau pengakuan terhadap kontribusi individu dapat menjadi pemicu social loafing.
Feedback dan apresiasi yang positif dapat meningkatkan kepercayaan diri anggota kelompok, sehingga meningkatkan kualitas pekerjaan mereka. Perlu diingat, berikan feedback yang konstruktif, spesifik, dan berdasarkan fakta, bukan opini atau emosi. Jangan lupa untuk saling berikan apresiasi yang tulus antar anggota kelompok.
3. Tingkatkan komunikasi dan koordinasi

Social loafing seringkali muncul ketika ada kekurangan informasi atau pemahaman yang jelas tentang proyek atau tugas yang harus diselesaikan. Antara anggota kelompok harus bisa meningkatkan komunikasi dan koordinasi. Mulai dari menukarkan pendapat, ide, dan menyelaraskan keputusan.
Gunakan media yang sesuai, efektif, dan mudah diakses oleh semua anggota kelompok untuk memperlancar komunikasi. Selain itu, masing-masing individu harus terbuka dengan masukan dan pernyataan. Jika ada perubahan atau masalah, segera kordinasikan satu sama lain sehingga tidak terjadi miskomunikasi.
4. Gunakan metode evaluasi yang adil dan transparan

Metode evaluasi yang adil dan transparan adalah metode objektif untuk menilai kualitas, kontribusi, atau pencapaian dari setiap anggota kelompok. Evaluasi ini dapat membantu anggota kelompok untuk memperbaiki kekurangan, meningkatkan kepercayaan diri, dan mendapatkan pengakuan yang sesuai. Terdapat beberapa cara evaluasi yang reliabel seperti rubrik, skala, atau kuesioner.
Lakukan evaluasi secara berkala, komprehensif, dan berimbang. Penting untuk melibatkan semua anggota dalam proses evaluasi yang adil. Pada akhirnya, hasil evaluasi yang transparan dapat menghindari perilaku social loafing dan semua akan berupaya memberikan usaha terbaik.
Menghadapi perilaku social loafing cukup sederhana dan mudah untuk diterapkan saat kerja bersama. Dengan keempat cara ini, kamu bisa meningkatkan kinerja dan membangun hubungan yang lebih baik antar anggota. Semoga bermanfaat dan bisa kamu coba saat kerja kelompok.