Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tips Atasi Rasa Kecewa karena Dighosting HRD, Cari Peluang Lain!

ilustrasi pria merenung (pixabay.com/stevedimatteo)

Perjalanan mencari pekerjaan memang memiliki berbagai cerita unik, mulai dari tes, interview, hingga pengalaman di-ghosting oleh HRD. Di-ghosting oleh HRD setelah menjalani serangkaian proses rekrutmen memang bukan hal yang menyenangkan.

Usaha maksimal disertai harapan tinggi seringkali berakhir dengan kekecewaan ketika pihak perusahaan tak lagi memberi kabar bahkan tak merespon ketika ditanyai tentang hasil rekrutmen. Kondisi ini tak hanya menimbulkan pertanyaan yang tak ada jawabanya, tetapi juga rasa tak dihargai yang sulit untuk diabaikan begitu saja.

Daripada berlarut dalam kekecewaan karena ghosting HRD, lebih baik melihat pengalaman ini sebagai peluang untuk belajar. Berikut adalah  tips yang dapat diterapkan ketika menghadapi rasa kecewa akibat di-ghosting HRD, agar kamu tetap bisa melanjutkan proses pencarian kerja dengan penuh semangat dan optimis. Baca, yuk!

1. Anggap sebagai bagian dari proses

ilustrasi laki-laki telepon (pixabay.com/fotorech)

Pahami bahwa ghosting dari HRD adalah bagian dari proses perjalanan mendapatkan karier impian. Kamu pasti sudah mengalami berbagai hal selama menjalani proses rekrutmen, mulai dari psikotest yang membuatmu lelah, interview yang membuatmu gugup, hingga ghosting dari pihak HRD yang membuatmu kecewa. Tak perlu diambil hati, ghosting hanya bagian kecil dari prosesmu mendapatkan pekerjaan impian.

Setelah memasuki dunia kerja yang sesungguhnya, kamu mungkin akan menghadapi banyak hal yang lebih berat. Seperti tugas kerja yang menumpuk hingga konflik dengan atasan dan rekan kerja. Jika menghadapi ghosting saja sudah menyerah, bagaimana menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya? Yuk, semangat!

2. Fokuskan pada hal yang dapat dikendalikan

ilustrasi menulis (pixabay.com/StockSnap)

Jangan berlarut-larut dalam perasaan negatif akibat di-ghosting HRD. Fokuslah pada hal-hal yang dapat kamu kendalikan dan memperbesar peluangmu dalam mendapatkan pekerjaan impian, seperti memperbaiki CV (Curriculum Vitae), memperdalam keterampilan, dan mempersiapkan diri untuk proses rekrutmen selanjutnya. 

Pahamilah bahwa kamu tidak dapat mempengaruhi bagaimana orang lain memberi respon, tetapi dirimu sendiri dapat mengelola cara merespon situasi tersebut. Dengan mengalihkan perhatian ke hal yang produktif yang dapat kamu kendalikan, kamu tidak hanya mengurangi rasa kecewa tetapi juga memperbesar peluang diterima kerja di perusahaan lain.

3. Ghosting dari HRD tidak mencerminkan kemampuan dan nilai dirimu

ilustrasi tampil rapi (pixabay.com/MauraLBU)

Pahami bahwa ghosting tidak mencerminkan kualitas dan nilai dirimu, tetapi karena suatu kondisi yang di luar kendali kita. Penting untuk diingat bahwa nilai diri tidak ditentukan oleh respons dari HRD saat proses rekrutmen. Seorang karyawan yang tidak mendapatkan tanggapan dari perusahaan bisa saja sangat kompeten, tetapi karena suatu kondisi internal perusahaan sehingga memutuskan untuk menunda proses rekrutmen.

Proses rekrutmen suatu perusahaan melibatkan banyak faktor, seperti perubahan prioritas, banyaknya pelamar kerja, dan kendala internal lainya. Seringkali perusahaan menghadapi jumlah pelamar yang sangat besar sehingga tidak semua kandidat dapat diberi respon. Dalam situasi ini, keputusan untuk tidak memberikan kabar lebih lanjut sering kali lebih berkaitan dengan keterbatasan internal perusahaan daripada kemampuan atau potensi pelamar.

Tak perlu menyalahkan diri sendiri karena di-ghosting HRD. Sebaliknya, kamu bisa melihat ini sebagai bagian dari dinamika dunia kerja yang kompleks.

4. Masih banyak peluang lain

ilustrasi tampil rapi (pixabay.com/DanaTentis)

Segera cari peluang di perusahaan lain ketika kamu tidak mendapat tanggapan dari HRD setelah proses rekrutmen. Pahami bahwa peluang kerja di perusahaan lain masih terbuka lebar untuk dirimu. Tak perlu memikirkan perusahaan yang ghosting kamu, melainkan lamar kerja sebanyak-banyaknya pada lowongan yang sesuai untuk memperbesar peluangmu diterima kerja.

Melihat peluang kerja di perusahaan lain dapat menjadi cara efektif untuk mengatasi rasa kecewa akibat di-ghosting oleh HRD. Fokus pada kesempatan baru membantu mengalihkan perhatian dari pengalaman negatif dan membuka pintu bagi peluang yang mungkin lebih sesuai dengan keahlian serta minat kariermu.

Menghadapi rasa kecewa akibat ghosting oleh HRD memang bukan hal yang mudah, tetapi pengalaman ini bisa menjadi pelajaran berharga dalam perjalanan kariermu. Pahami bahwa ghosting tak mencerminkan nilai dirimu, melainkan bagian dari proses rekrutmen yang tak selalu sempurna. Teruslah bergerak maju dan jangan biarkan satu pengalaman buruk menghalangi langkahmu dalam mendapatkan pekerjaan impian. Semoga empat cara di atas bisa bantu kamu atasi rasa kecewa akibat ghosting oleh HRD. Semangat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rinda Septiana
EditorRinda Septiana
Follow Us