ilustrasi tiga laki-laki mengobrol (pexels.com/@wildlittlethingsphoto)
Kebanyakan orang berbohong untuk melindungi harga diri atau menghindari perasaan malu yang berlebihan. Ini adalah mekanisme pertahanan yang wajar. Dilansir Psychology Today, berbohong kadang-kadang dilakukan sebagai cara untuk menjaga martabat atau bahkan membangun citra diri yang lebih baik.
Misalnya, seseorang mungkin berbohong tentang prestasi kerjanya untuk mempertahankan harga diri. Kebiasaan ini bisa menjadi lingkaran yang sulit dihentikan karena berhubungan erat dengan persepsi diri.
Itulah lima alasan ilmiah mengapa seseorang sulit berhenti berbohong meski tahu itu salah. Dengan memahami akar penyebab ini, semoga kita bisa lebih sadar akan dampak kebohongan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, kejujuran adalah salah satu nilai paling dasar dalam hubungan sosial yang sehat.
Referensi:
- Tali Sharot, Neil Garrett, Stephanie Lazzaro, dan Dan Ariely. 2016. The Brain Adapts to Dishonesty. Nature Neuroscience Journal.
- DePaulo, B. M. 2004. The many faces of lies. In A. G. Miller (Ed.), The social psychology of good and evil: Understanding our capacity for kindness and cruelty (pp. 303-326). NY: Guilford.
- Susan Krauss Whitbourne. 2024. Why People Lie to Preserve Self-Esteem. Psychology Today. Diakses Oktober 2024.