5 Alasan Single Harus Semangat Bekerja, Gak Usah Nunggu Berkeluarga

Hanya karena kita belum menikah, bukan berarti kita tak punya kebutuhan. Kebutuhan dasar berupa pangan, sandang, dan papan tetap harus dipenuhi. Kalaupun kita masih tinggal bersama orangtua, datangnya masa dewasa semestinya diikuti dengan patungan biaya hidup sehari-hari.

Di samping kebutuhan pokok, kita juga pasti mempunyai sejumlah keinginan. Meski keinginan perlu dikendalikan, sebagiannya juga penting buat dituruti. Kalau semua keinginan diabaikan, hidup kita menjadi gak bahagia. 

Bila semangat bekerja terpelihara, aliran rezeki tentu lebih lancar. Kita tak bingung-bingung lagi buat sekadar mencukupi kebutuhan serta keinginan diri. Semuanya dapat terpenuhi tanpa perlu kita merepotkan orang lain seperti memintanya pada orangtua.

Tumbuhkan semua kebiasaan yang baik dalam diri kita. Termasuk di dalamnya adalah bersemangat dalam bekerja. Semangat kita ditandai dari rasa gembira ketika bekerja dan mengembangkan pikiran yang positif mengenai pekerjaan.

Jangan sampai semangat bekerja ini perlahan-lahan digantikan oleh rasa malas. Melawan rasa malas tidaklah mudah. Padahal saat kita telanjur malas mencari uang, kebutuhan hidup tidak berhenti. Bahkan kebutuhan ini cenderung meningkat terus. 

Nanti kita yang bakal kesulitan sendiri. Rasa malas selalu membuat kita cepat kehabisan energi. Kita merasa sudah berusaha maksimal dalam mencari uang, tetapi tidak memperolehnya sebesar harapan.

Meski kini kita masih hidup sendiri, tidak berarti selamanya kita tak bakal punya pasangan. Bahkan bila sampai sekarang keinginan untuk berkeluarga belum ada, suatu saat dapat saja kita tiba-tiba bertemu dengan orang yang tepat dan ingin segera menikah. Repot bila jatuh cintanya cepat, tetapi persiapannya belum dilakukan.

Cinta memerlukan biaya, apalagi ketika kita hendak menuju ke pelaminan. Alangkah baiknya jika kita bisa membiayainya sendiri atau paling tidak sebagiannya. Dengan begitu, orangtua tak merasa terlalu berat.

Selain untuk membiayai keperluan pernikahan, uang yang hari ini dikumpulkan dari hasil kerja juga dapat dipakai untuk membeli rumah. Setelah menikah nanti, kita tak perlu tinggal bersama orangtua atau mertua. Mengawali kehidupan berumah tangga dengan memiliki cukup simpanan membuat kita lebih tenang dan bahagia bersama pasangan.

Mumpung masih lajang, kita punya kebebasan dalam membahagiakan orangtua serta saudara. Penghasilan kita tersisa cukup banyak setelah digunakan buat kebutuhan pribadi. Sisanya selain ditabung juga dapat dipakai untuk membelikan orangtua serta saudara berbagai barang yang mereka butuhkan.

Kita pun bisa mengajak mereka jalan-jalan, makan di luar, dan sebagainya. Belum tentu kesempatan seperti ini kelak masih ada selepas kita berumah tangga. Kita makin sibuk oleh berbagai urusan.

Walaupun pasangan kita baik, pendapatan kita telah dibagi-bagi untuk keperluan keluarga sendiri. Ketika itu barangkali baru muncul rasa bersalah. Kita tak sedari dulu menyenangkan orangtua plus saudara sebab membiarkan semangat kerja menurun sehingga penghasilan pun minim.

Bekerja bukan cuma buat mencari kekayaan. Bekerja juga cara supaya hidup kita lebih bermanfaat bagi sesama. Apa pun pekerjaan kita sesungguhnya ada kebaikan di dalamnya.

Kita membantu pemenuhan kebutuhan orang lain melalui apa yang dihasilkan dari pekerjaan kita. Ilmu yang dimiliki diaplikasikan dalam pekerjaan. Tidak ada hasil kerja yang tak memberi manfaat untuk sesama.

Jika hasil kerja hanyalah sesuatu yang sia-sia, tentu pekerjaan kita terhenti dengan sendirinya. Produk yang dihasilkan gak menarik minat orang. Selama hasil jerih payah kita dinikmati banyak orang berarti kita pun bermanfaat bagi mereka.

Susah buat mengharapkan diri sendiri otomatis lebih bersemangat dalam bekerja ketika kelak sudah menikah. Rasa senang bekerja harus dibiasakan sejak kita masih single. Semangat kita dalam bekerja juga meningkatkan daya tarik sehingga bukan tak mungkin kita lekas dipertemukan dengan jodoh yang tepat.