Terkadang rekan kerja dengan sifat keras kepala memang cukup sulit untuk dihadapi. Mereka cenderung lebih ngotot dalam menyampaikan pendapatnya.
Namun, sebagai rekan kerja, kamu harus menerima hal itu. Kamu tidak bisa menghakimi sifatnya yang seperti itu. Kamu harus bisa memahami dan beradaptasi dengan kecenderungan sifatnya. Untuk itu, berikut beberapa cara yang bisa kamu terapkan untuk menghadapi mereka.
Orang dengan sifat keras kepala sering kali mempunyai keinginan tinggi untuk pendapatnya didengarkan. Jadi, kamu harus bisa menerima hal itu dan menuruti apa yang mereka mau.
Meskipun orang keras kepala mungkin terlihat sulit diajak bicara, tetap cobalah mendengarkan sudut pandang mereka tanpa menghakimi. Tunjukkan bahwa kamu menghargai opininya. Nantinya ini dapat meredakan ketegangan dan membuat mereka lebih terbuka untuk mendengarkan pandanganmu.
Ketenangan diperlukan dalam menghadapi orang dengan sifat keras kepala. Jika tidak bisa melakukannya, besar kemungkinan permasalahannya akan semakin parah. Kedua orang yang tidak terkendali saling beradu mulut hanya akan memperkeruh masalah.
Jadi, sebisa mungkin hindari emosi saat menghadapi konflik dengan orang keras kepala. Tetaplah tenang, berbicara dengan nada yang sopan, dan jangan terpancing untuk berdebat. Sikap tenangmu akan dapat membantu menenangkan situasi.
Cobalah sebisa mungkin untuk membawa percakapan pada solusi, bukan argumen. Hal ini akan membantumu dalam mencapai titik yang kamu inginkan. Sebaliknya, membawa argumen dalam percakapan dengan orang keras kepala hanya membuat topik jadi tidak berkembang.
Hindari memperdebatkan siapa yang benar atau salah. Buat diskusi lebih produktif dengan menekankan pentingnya mencapai tujuan bersama. Arahkan topik dengan baik dan tepat agar tetap terfokus pada pekerjaan, alih-alih perbedaan.
Orang keras kepala sering kali sulit diubah pendiriannya tanpa bukti konkret. Kamu harus bisa memberikan fakta dan data dengan baik. Hal ini bisa saja menjadi pembeda saat sedang menghadapi rekan kerja yang keras kepala.
Cobalah untuk menekankan fakta dan data dengan jelas agar mereka bisa memprosesnya dengan baik. Gunakan data atau fakta yang objektif untuk mendukung pendapatmu. Pendekatan berbasis bukti akan membantu mengurangi subjektivitas dalam diskusi.
Terkadang kompromi juga diperlukan saat menghadapi seseorang dengan sifat keras kepala. Memang akan ada masanya kamu harus kompromi opinimu dengan mereka. Jadi, kamu harus bisa menerima hal itu.
Akan tetapi, akan lebih baik lagi jika kamu mampu mencari titik tengah di mana kedua belah pihak bisa merasa dihargai. Alih-alih mencoba mengubah pandangan mereka sepenuhnya, mencari kompromi yang saling menguntungkan bisa membantu menyelesaikan konflik tanpa ada yang merasa kalah atau tersisih.
Apa pun sifat rekan kerja yang sedang kamu hadapi, cobalah tetap menerimanya dengan baik. Termasuk sifat keras kepala, kamu harus bisa menerimanya dan mempelajari cara yang baik untuk menghadapi mereka di tempat kerja.