Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Harus Kamu Ketahui Saat Masih Berstatus Pegawai Kontrak

Ilustrasi bekerja (pixabay.com/Pexels)
Ilustrasi bekerja (pixabay.com/Pexels)

Dalam dunia pekerjaan, terkadang kamu tidak bisa langsung diterima dan ditetapkan sebagai pegawai tetap di perusahaan tersebut. Karena setiap perusahaan pastinya memiliki sistem penerimaan karyawan yang berbeda. Saat ini, sudah sangat familar bahwa ketika kamu pertama bekerja di perusahaan pastilah berstatus pegawai kontrak. 

Kontrak kerja ini bisa dalam waktu 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun bahkan sampai 2 tahun. Barulah kemudian seseorang bisa jadi karyawan tetap. Nah, berikut lima hal yang perlu kamu ketahui saat masih menjadi pegawai kontrak. Catat baik-baik, ya.

1. Tidak ada jaminan perusahaan akan memperpanjang kontrak kerja

Ilustrasi surat menyurat (pixabay.com/Aymanejed)
Ilustrasi surat menyurat (pixabay.com/Aymanejed)

Hal yang pertama harus kamu sadari adalah jangan pernah sangat menggantungkan harapan kepada janji HRD. Selama tidak ada kontrak yang memastikan dirimu akan diperpanjang, kemungkinan untuk kamu diberhentikan setelah kontrak berakhir itu masih ada. Jadi, jangan pernah percaya sama omongan orang sekitar bahwa seseorang pasti diperpanjang. 

Kamu harus mempersiapkan untuk kemungkinan terburuk itu terjadi. Walau dirimu merasa sudah memberikan kinerja yang maksimal sekali pun. Jadi, lakukan saja dengan maksimal. Sisanya, serahkan pada sistem perusahaan.

2. Hak sebagai karyawan belum terpenuhi semuanya

Ilustrasi pekerjaan di kantor (pixabay.com/andreas160578)
Ilustrasi pekerjaan di kantor (pixabay.com/andreas160578)

Tentunya semua pegawai kontrak tidak akan mendapat hak selayaknya pegawai tetap. Seperti contohnya THR dan bonus akhir tahun. Jadi, jangan mengharapkan yang terlalu berlebihan. Biasanya HRD memang akan memberi tahu di awal. Jadi, pastikan dirimu sudah bisa menerima hal ini sebelum bekerja.

Rasanya memang sedih saat orang lain menikmati THR dan kamu harus menunggu tahun depan. Tapi, semua pegawai tetap juga mengalami masa percobaan ini. Jika memang suka dengan pekerjaan dan perusahaannya, bertahanlah.

3. Sulit untuk meminta komisi atau insentif dari pekerjaan yang sudah kamu lakukan

Ilustrasi keuangan (pixabay.com/janeb13)
Ilustrasi keuangan (pixabay.com/janeb13)

Nah, bagi kamu yang jenis pekerjaannya memiliki insentif dari setiap hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan, hal ini juga akan menjadi cobaan tersendiri. Karena biasanya insentif berbeda dengan gaji. Kamu tidak mendapatkan di setiap gajian, tapi saat kontrak proyek sudah disetujui. 

Sebagai karyawan yang masih baru, tentunya dirimu dilema saat ingin meminta insentif itu. Mengingat dirimu masih baru. Namun, lagi-lagi kamu harus memahami situasi diri. Bersabarlah, sampai dirimu menjadi karyawan tetap. Kamu bisa menanyakan bagian dirimu dengan status barumu. 

4. Harus benar-benar memahami kontrak kerja

Ilustrasi tanda tangan (pixabay.com/Free-Photos)
Ilustrasi tanda tangan (pixabay.com/Free-Photos)

Selanjutnya kamu harus mengetahui bahwa status karyawan kontrak itu penuh risiko. Karena bahkan di beberapa perusahaan dirimu tidak akan menerima BPJS Ketenagakerjaan selama berstatus karyawan kontrak.

Jadi, posisi dirimu ini masih penuh risiko. Sehingga kamu harus benar-benar pastikan setiap poin dari kontrak kerja bisa kamu pahami dan setujui. 

Semua yang tertulis dalam kertas itulah yang bisa kamu tuntut di kemudian hari. Bukan dari hanya sekadar omongan HRD di awal penerimaan. 

5. Segala gerak-gerik dirimu akan dinilai seluruh rekan kantor

Ilustrasi pekerja kantor (pixabay.com/louisehoffmann83)
Ilustrasi pekerja kantor (pixabay.com/louisehoffmann83)

Ternyata penilaian itu tidak hanya dari bagaiamana kinerjamu dan hasil pekerjaan dirimu. Namun, lebih dari itu bagaimana kamu bersosialisasi dan bertindak itu semua akan jadi bahan penilaian orang sekitar. Apalagi orang kantoran biasanya suka saling membicarakan rekan kerja. 

Hal ini tentunya bisa memengaruhi penilaian HRD terhadap dirimu. Jika memang mereka mampu menemukan kandidat yang lebih baik, posisi dirimu di akhir kontak bisa terancam. Jadi, bersikap ramahlah dan jangan terlalu menyendiri. Berusahalah untuk membaur. 

 

Jadi, intinya semua orang pasti pernah berada di posisi sebagai pegawai kontrak. Namun, semua tergantung kinerja dan bagaiamana sistem perusahaan itu. Tetap berikan yang terbaik adalah hal yang bisa kamu lakukan saat ini. Semangat, ya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Laurensius Aldiron
EditorLaurensius Aldiron
Follow Us