5 Kebiasaan WFH yang Bisa Mengurangi Produktivitas di Bulan Ramadan

Work From Home (WFH) selama Ramadan bisa menjadi berkah sekaligus ujian. Di satu sisi, kamu punya lebih banyak fleksibilitas dalam mengatur waktu kerja dan ibadah. Namun, tanpa manajemen yang baik, WFH justru bisa membuat produktivitas menurun dan pekerjaan semakin menumpuk.
Agar WFH selama Ramadan tetap lancar, kamu perlu mengenali kebiasaan buruk yang tanpa sadar bisa menghambat produktivitas. Berikut adalah lima kebiasaan yang sebaiknya kamu hindari.
1. Tidur terlalu lama setelah sahur

Setelah sahur, godaan untuk kembali tidur sangat besar. Meskipun istirahat itu penting, tidur terlalu lama bisa membuat tubuh terasa semakin lemas dan sulit fokus saat bekerja. Akibatnya, pekerjaan yang harusnya bisa selesai di pagi hari justru tertunda hingga sore ketika energi sudah menurun drastis.
Sebagai solusinya, cobalah tetap terjaga setelah sahur dan manfaatkan pagi hari untuk pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Jika masih merasa mengantuk, kamu bisa tidur sebentar di siang hari selama 10–20 menit agar tetap segar tanpa mengorbankan produktivitas.
2. Tidak membuat jadwal kerja yang jelas

Fleksibilitas WFH sering kali membuat orang mengabaikan jadwal kerja yang terstruktur. Tanpa jadwal yang jelas, kamu bisa kehilangan ritme, menunda pekerjaan, atau justru bekerja terlalu lama hingga melewatkan waktu ibadah dan istirahat.
Agar tetap produktif, buatlah jadwal kerja yang seimbang. Prioritaskan pekerjaan yang membutuhkan fokus di pagi hari dan simpan tugas yang lebih ringan untuk sore hari. Jangan lupa sisihkan waktu khusus untuk istirahat dan ibadah agar semuanya berjalan seimbang.
3. Terlalu banyak rebahan di sela-sela pekerjaan

Saat energi mulai menurun, kamu mungkin merasa ingin rebahan sejenak di sela-sela pekerjaan. Namun, jika kebiasaan ini tidak dikontrol, rebahan bisa berubah menjadi tidur panjang yang justru membuat tubuh semakin malas bergerak dan sulit kembali produktif.
Sebagai gantinya, manfaatkan waktu istirahat dengan cara yang lebih aktif, seperti berjalan di sekitar rumah, melakukan peregangan ringan, atau sekadar mengganti suasana kerja. Ini akan membantu tubuh tetap segar dan mencegah rasa kantuk berlebihan.
4. Pola makan yang buruk saat sahur dan berbuka

Makanan yang kamu konsumsi saat sahur dan berbuka sangat berpengaruh pada produktivitas kerja selama puasa. Mengonsumsi makanan yang terlalu manis atau berlemak tinggi bisa membuat energi cepat turun, sementara kurangnya asupan air dapat menyebabkan dehidrasi dan sulit berkonsentrasi.
Untuk menjaga stamina, pilih makanan yang kaya serat dan protein agar energi bertahan lebih lama. Hindari makan berlebihan saat berbuka agar tidak merasa terlalu kenyang dan mengantuk saat bekerja setelahnya. Jangan lupa untuk minum air yang cukup di malam hari agar tubuh tetap terhidrasi sepanjang hari.
5. Tidak memisahkan waktu kerja dan ibadah dengan jelas

Salah satu kesalahan yang sering terjadi saat WFH di Ramadan adalah tidak memiliki batasan yang jelas antara waktu kerja dan ibadah. Karena bekerja dari rumah terasa lebih fleksibel, kamu mungkin tergoda untuk menunda ibadah atau justru mengabaikan pekerjaan karena terlalu lama beristirahat.
Agar keduanya tetap seimbang, buat jadwal yang jelas dan disiplin dalam menjalankannya. Misalnya, manfaatkan waktu istirahat untuk salat dan membaca Al-Qur’an, lalu kembali bekerja sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Dengan begitu, kamu bisa tetap produktif tanpa mengorbankan kualitas ibadah selama Ramadan.
WFH selama Ramadan bisa menjadi lebih produktif jika kamu menghindari kebiasaan yang menghambat pekerjaan, seperti tidur terlalu lama setelah sahur, tidak memiliki jadwal yang jelas, terlalu banyak rebahan, pola makan yang buruk, serta distraksi dari gadget. Dengan manajemen waktu yang baik dan disiplin dalam menjalankan rutinitas, kamu bisa menjalani Ramadan dengan seimbang antara pekerjaan, ibadah, dan kesehatan.