Dalam lingkungan profesional dengan nilai kepemimpinan yang tinggi, memiliki keterampilan regulasi emosi yang baik juga penting. Regulasi emosi ini lebih dari sekadar menjaga ketenangan, melainkan juga memahami pemicu emosi, mengenali stres, dan menemukan cara untuk merespon daripada bereaksi.
Situasi emosi yang tiba-tiba meledak bisa saja kapan terjadi di tempat kerja, bahkan jika kamu dikenal sebagai seseorang yang sebelumnya sangat tenang. Misalnya, saat kamu hendak melakukan rapat dan harus presentasi, rasa tegang dan gugup yang bercampur membuat kamu menjadi jauh lebih sensitif.
Kamu bisa jadi tanpa sadar bereaksi berlebihan dengan nada bicara tinggi, saat ada atasan tidak langsung yang seakan mempertanyakan kredibilitas kamu dalam menyampaikan materi.
Jadi, kunci pengaturan emosi adalah mampu mengidentifikasi dan memberi label pada emosi yang kamu rasa saat itu juga. Ada lima langkah praktis untuk kamu lakukan agar bisa mengelola emosi lebih baik, ketahui lebih lanjut, yuk!