Apakah kamu pernah merasa bekerja hanya sebatas menyelesaikan tugas tanpa ada motivasi atau kepuasan? Mungkin kamu sedang mempertimbangkan quiet quitting, yaitu langkah di mana kamu tetap menjalankan pekerjaan, namun dengan keterlibatan seminimal mungkin. Fenomena quiet quitting ini belakangan ramai dibahas, terutama di kalangan pekerja yang merasa kelelahan dan tidak dihargai.
Quiet quitting memang bisa tampak seperti solusi instan untuk mengurangi stres kerja, namun ada risiko yang perlu diperhitungkan. Namun, sebelum kamu memutuskan untuk mengambil langkah ini, penting untuk merenungkan beberapa pertanyaan yang dapat membantumu memahami motivasi, konsekuensi, dan alternatif lain yang mungkin lebih bermanfaat.
Yuk simak 5 pertanyaan yang perlu kamu tanyakan pada diri sendiri sebelum melakukan quiet quitting berikut ini!