Kenapa Natal Identik dengan Tradisi Menggantung Kaus Kaki?

Perayaan Natal identik dengan berbagai ornamen meriah. Mulai dari pohon Natal, kotak musik, christmas snow globe, hingga pajangan kaus kaki.
Konon, gantungan kaus kaki Natal memiliki makna yang hangat dan mendalam. Lantas, apa cerita di balik pajangan kaus kaki yang selalu ada saat perayaan Natal?
1. Tradisi Skandinavia yang percaya pada Dewa Norse

Tradisi perayaan Natal dengan menggantung kaus kaki di perapian atau sebagai dekorasi rumah. Konon, budaya ini ada karena masyarakat Scandinavia percaya pada Dewa Norse, yaitu Odin.
Legenda ini menceritakan bahwa Odin akan datang saat titik balik matahari. Warga yang menyambut akan memberikan banyak makanan. Sebagai imbalan, Odin akan memberikan hadiah kepada anak-anak dengan memasukkannya pada kaus kaki.
2. Legenda St. Nikolas

Pajangan kaus kaki yang ada saat Natal juga berhubungan dengan kisah legenda St. Nicholas, yang juga dikenal sebagai Santa Claus. Di era Victoria, kaus kaki gak hanya digantungkan di perapian, tetapi digantung pada ujung kasur. Kala itu dipercaya membawa keberuntungan dan akan didatangi oleh St. Nicholas.
Dilansir Why Christmas, St. Nicholas merupakan uskup yang hidup di abad ke-4. Konon, St. Nicholas merupakan sosok yang baik hati, suka membantu orang-ornang miskin dengan memberi hadiah.
Tradisi menggantung kaus kaki juga bisa dimaknai sebagai peringatan hari St. Nicholas yang jatuh pada 5 Desember. Uskup dari Myra, Turki, ini menorehkan kisah penuh kasih dan cinta yang melekat pada anak-anak.
3. Cerita tentang duda dan ketiga anaknya

Tradisi ini juga berkaitan dengan cerita legenda tentang seorang duda kaya raya dengan ketiga anaknya. Sejak istrinya meninggal karena sakit, duda tersebut jatuh miskin. Ia takut ketiga putrinya tidak bisa menikah karena tidak memiliki uang untuk mahar dan maskawin.
St. Nicholas mendengar hal tersebut dan ingin membantu. Namun, ia tahu bahwa pria tersebut tidak akan menerima bantuannya begitu saja.
Maka dari itu, St. Nicholas memberikan koin-koin emas lewat cerobong asap rumah dan masuk ke dalam kaus kaki yang digantung di dekat api agar kering. Lalu, ia menghilang. Hadiah tersebut cukup membantu ketiga perempuan tersebut menikah dan hidup bahagia.
Cerita lain menyebutkan bahwa pria yang ditolong St. Nicholas lambat laun mengetahui siapa yang memberikan koin emas tersebut. Selain itu, kabar lain juga menceritakan bahwa St. Nicholas memberikan uang di sepatu bukan kaus kaki.
Itulah sedikit ulasan mengapa Natal identik dengan menggantung kaus kaki. Dari kisah legendaris tersebut, St. Nicholas dikenal sebagai Sinterklas atau Santa Claus.