5 Tips Profesional Bekerja Meskipun Baru Putus Cinta

Saat hati sedang galau, solusi terbaik yang bisa kamu lakukan adalah dengan tetap melakukan aktivitas harian yang sudah tertata. Berbekal mengikuti jadwal alur aktivitas harian yang jelas, kamu dapat fokus menyelesaikan daftar pekerjaan. Saat yang bersamaan, kamu juga perlu sedikit memaksa untuk mengabaikan perasaan galau.

Cukup hanya perasaanmu saja yang berubah, untuk aktivitis harian, jangan ada yang diubah. Hal tersebut akan membantumu mengontrol perasaan sedih yang bisa saja tiba-tiba muncul kembali. Kalau kamu tetap mengikuti jadwal harian seperti biasanya, akan mencegah perasaan dan pikirannmu kosong, yang bisa jadi momen mengingat perasaan sedih.  

Daftar pekerjaan yang membutuhkan usaha berlebih, akan lebih lama selesai saat hatimu tengah galau dan bersedih. Daripada tidak kunjung selesai dan kerap terdistraksi, mulailah menyelesaikan daftar pekerjaan dari yang paling mudah dahulu. Di sisi lain, daftar pekerjaanmu juga akan berkurang.

Kalau daftar pekerjaan mulai berkurang, muncul perasaan lega dan kepuasaan. Dengan begitu, kamu dapat dengan mudah meyakinkan diri untuk menyelesaikan pekerjaan dengan level kesulitan yang lebih rumit. Untuk menjaga fokus, singkirkan HPl atau benda-benda di meja kerja yang mengingatkanmu dengan mantan, ya.

Akan lebih mudah mengatur fokus dan konsentrasi saat jam kerja, daripada saat jam istirahat, lho. Sebab, fokusmu mulai teralihkan kepada hal-hal yang lebih santai dan menyenangkan. Alih-alih menggunakannya untuk tidur siang dan menyendiri, pilihlah bergabung dengan rekan kerja yang lainnya.

Singkirkan HP agar kamu bisa bersenang-senang dengan mereka. Saat dilanda rasa galau, jangan pernah mengisolasi diri dari suasana di tempat kerja. Selain agar proses move on berjalan normal, rekan kerjamu juga tidak akan bertanya-tanya terkait kondisimu yang malah berpotensi mengingat masa sedih putus cinta.

Bagi sebagian orang, hal tersebut dianggap sebagai jalan pintas agar perasaan lebih lega. Namun, kamu perlu menyadarinya, bahwa hal tersebut akan menjadi boomerang untukmu sendiri. Saat curhat dengan rekan kerja, sama halnya dengan menceritakan ulang rasa sakit hati yang kamu rasakan.

Ditambah dengan berbagai solusi yang mereka berikan, kamu tambah galau dan ragu dengan tindakan yang telah kamu lakukan. Belum lagi jika pekerjaanmu tiba-tiba ditegur atasan, kamu akan dianggap kurang profesional memberikan batasan antara hubungan pribadi dengan pekerjaan. Jika membutuhkan tempat curhat, kamu bisa datang kepada sahabat dekat atau psikolog yang profesional menangani.

Kamu pun setuju, kalau liburan dapat membuat beban pikiran jadi lebih ringan dan berbahagia. Nah, saat kamu tengah galau putus cinta, kenapa tidak untuk mempertimbangkan ambil cuti kerja. Menjauhkan diri dari aktivitas harian yang padat.

Meskipun singkat, setidaknya kamu tidak menambah masalah baru akibat kurang fokus bekerja. Tidak harus pergi liburan, kamu bisa gunakan waktu cutimu untuk mencoba hobi baru, memasak menu kesukaanmu, ajak keponakan jalan-jalan. Sejenak melepaskan diri dari aktivitas pekerjaan, sambil mengalihkan diri dan menerima fakta kalau kamu tidak lagi bersamanya.

Jika sudah, kamu harus berusaha profesional bekerja, sebab atasan dan rekan kerjamu tidak peduli dengan perasaan galau yang menimpamu. Di sisi lain, hidup juga harus terus berjalan, kamu tidak boleh terus berfokus pada masalah pribadimu. Move on juga dapat lebih cepat dirasakan dengan menyibukkan diri bekerja.