7 Sikap yang Sebaiknya Tidak Dilakukan Pasca Putus Hubungan, Simak!

Putus cinta adalah pengalaman yang menyakitkan dan penuh emosi. Setelah hubungan berakhir, wajar jika kita merasa sedih, kecewa, atau bahkan marah. Namun, penting untuk menjaga diri kita agar tidak terjebak dalam sikap-sikap yang bisa memperburuk keadaan.
Memahami dan menghindari beberapa perilaku tertentu dapat membantu proses penyembuhan kita. Memang tidak mudah, tetapi langkah ini penting untuk kesehatan mental kita. Dalam artikel ini, kita akan membahas tujuh sikap yang sebaiknya dihindari setelah putus hubungan.
1. Menghubungi mantan terus-menerus

Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan setelah putus cinta adalah terus-menerus menghubungi mantan. Mengirim pesan, menelepon, atau mencoba bertemu dengannya hanya akan membuat proses penyembuhan menjadi lebih sulit. Ini juga bisa membuat mantan merasa tidak nyaman dan memperburuk hubungan kalian.
Berulang kali menghubungi mantan juga bisa menunjukkan bahwa kamu belum siap melepaskan hubungan tersebut. Akibatnya, mantan bisa merasa terganggu dan menjauh lebih jauh. Sebaiknya, berikan dirimu waktu dan ruang untuk memulihkan diri tanpa harus terlibat dengan mantan.
2. Menyimpan semua kenangan

Menyimpan semua kenangan seperti foto, hadiah, atau surat dari mantan bisa membuatmu sulit move on. Setiap kali kamu melihat benda-benda tersebut, kamu akan teringat kenangan bersama mantan dan perasaan sedih akan terus menghantui. Tidak ada salahnya untuk menyimpan beberapa kenangan, tapi pastikan kamu menyimpannya di tempat yang tidak mudah diakses.
Menyimpan terlalu banyak kenangan hanya akan membuatmu terus terjebak dalam masa lalu. Ini bisa menghambat proses penyembuhan dan membuatmu sulit melangkah maju. Lebih baik pilih beberapa barang yang benar-benar bermakna dan simpan sisanya untuk memberi ruang bagi kenangan baru.
3. Membandingkan diri dengan orang lain

Setelah putus, mudah sekali untuk merasa rendah diri dan mulai membandingkan diri dengan orang lain, terutama dengan pasangan baru mantan. Membandingkan diri hanya akan menambah rasa tidak percaya diri dan membuatmu merasa lebih buruk. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda.
Membandingkan diri juga bisa membuatmu merasa tidak berharga dan tidak layak untuk dicintai. Padahal, setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Daripada terjebak dalam perbandingan yang tidak sehat, lebih baik fokus pada pertumbuhan pribadi dan hal-hal yang membuatmu bahagia.
4. Mencari pengganti dengan cepat

Mencari pengganti mantan dengan cepat atau rebound relationship sering kali tidak memberikan solusi jangka panjang. Hubungan rebound biasanya tidak didasari oleh perasaan yang tulus dan lebih sebagai pelarian dari rasa sakit. Ini bisa menyakiti dirimu sendiri dan juga orang baru yang mungkin terlibat.
Sebaiknya, berikan dirimu waktu untuk benar-benar pulih sebelum membuka diri untuk hubungan baru. Hubungan yang dibangun dengan tergesa-gesa sering kali berakhir dengan kekecewaan yang lebih besar. Menjalin hubungan hanya karena ingin melupakan mantan bukanlah solusi yang bijaksana.
5. Memendam perasaan

Memendam perasaan dan berpura-pura semuanya baik-baik saja hanya akan memperpanjang proses penyembuhan. Tidak ada salahnya untuk merasa sedih, marah, atau kecewa. Penting untuk mengakui perasaan tersebut dan mencurahkan emosi melalui cara yang sehat.
Berbicara dengan seseorang yang kamu percayai bisa membantu mengurangi beban tersebut. Jangan ragu untuk meminta bantuan jika kamu merasa terlalu sulit untuk mengatasi perasaan tersebut sendiri. Terapi atau konseling bisa menjadi cara yang efektif untuk mengatasi perasaan yang tertahan.
6. Melakukan stalking media sosial mantan

Melakukan stalking media sosial mantan adalah kebiasaan yang sangat merugikan. Melihat apa yang mantan lakukan, siapa yang sedang ditemui, atau bagaimana kehidupannya tanpa kamu hanya akan membuatmu merasa lebih buruk. Fokus pada dirimu sendiri dan kurangi interaksi dengan media sosial jika perlu.
Berikan dirimu kesempatan untuk benar-benar move on dengan menghindari segala bentuk stalking. Kebiasaan ini hanya akan membuatmu terus terpaku pada masa lalu dan menghalangi proses pemulihan. Lebih baik alihkan perhatianmu pada hal-hal positif yang bisa meningkatkan suasana hati dan kesejahteraanmu.
7. Mengisolasi diri

Setelah putus, ada kecenderungan untuk mengisolasi diri dari teman dan keluarga. Namun, mengisolasi diri hanya akan membuatmu merasa lebih kesepian dan terpuruk dalam perasaan sedih. Cobalah untuk tetap terhubung dengan orang-orang terdekat yang bisa memberikan dukungan emosional.
Mengisolasi diri hanya akan membuatmu merasa lebih terpuruk dan sulit untuk bangkit kembali. Hubungan sosial yang sehat sangat penting untuk proses pemulihan setelah putus cinta. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekatmu.
Pada akhirnya, putus cinta adalah bagian dari kehidupan yang bisa menjadi pembelajaran berharga. Dengan menghindari sikap-sikap yang merugikan, kamu bisa menjaga kesehatan mental dan emosionalmu. Selalu ingat untuk memberikan waktu bagi dirimu sendiri untuk pulih dan jangan ragu untuk mencari bantuan jika diperlukan.