Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Alasan yang Menghambatmu Menuju Aktualisasi Diri

ilustrasi bercermin (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi bercermin (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Terkadang, seseorang merasakan bahwa hidupnya tidak berkembang dan dikelilingi rasa ketidakpastian. Bahkan banyak di antara mereka menyalahkan orang-orang di sekitarnya, sedangkan yang lain mengkritik diri mereka sendiri, dan sisanya akan mencari cara untuk mengatasi hambatan dan bergegas maju.

Namun, jika kita tahu jalannya, tidak akan ada alasan yang mencoba menghambat kita dalam perjalanan menuju aktualisasi diri dan kesuksesan. Jika kamu mengalami hambatan dan mandek menuju jalan aktualisasi dirimu, bisa jadi inilah alasannya!

1. Mengejar tujuan yang tidak realistis dan mustahil

ilustrasi mengejar tujuan (pexels.com/Israelzin Oliveira)
ilustrasi mengejar tujuan (pexels.com/Israelzin Oliveira)

Tujuan yang tidak realistis bukan saja akan menghambat jalanmu, tetapi kamu juga akan sulit melepaskan ilusi tersebut dalam bayang-bayang kepalamu. Sehingga akan membuatmu terlampau hidup di dunia imajiner. Akibatnya, kamu tidak mengambil tindakan apa pun untuk mencapai tujuan-tujuanmu.

Ketika dirimu tidak mengambil langkah satu pun karena terlalu hanyut membayangkan tujuan yang tidak realistis, kemungkinan besar tujuan-tujuan tersebut tidak akan tercapai. Untuk membebaskan dirimu dari hal tersebut, kamu perlu membaginya dengan tujuan-tujuan kecil terlebih dahulu untuk dijadikan acuan terhadap tujuan yang lebih besar.

2. Tidak merasa didukung oleh lingkungan terdekat

ilustrasi lingkungan terdekat (pexels.com/Henri Mathieu-Saint-Laurent)
ilustrasi lingkungan terdekat (pexels.com/Henri Mathieu-Saint-Laurent)

Dukungan yang didapat dari lingkungan terdekat adalah salah satu kesuksesan pribadi. Namun, bisa saja kamu tidak mendapat dukungan mereka, sehingga membuatmu kesulitan untuk melakukan aktualisasi diri. Mungkin mereka akan memarahi dan menganggapmu egosentris.

Dalam keadaan tersebut, alangkah baiknya kamu tetap bersabar dan tak perlu berdebat dengan orang-orang terdekatmu, apalagi keluarga. Sebaiknya kamu perlu memberi tahu mereka bahwa kamu sangat peduli terhadap mereka. Jelaskan pula bahwa kamu harus melakukan hal-hal yang sangat penting bagi hidupmu dan demi kesejahteraan bersama. Oleh karena itu kamu sangat memerlukan dukungan mereka.

3. Terlalu sering mengkritik diri sendiri

ilustrasi menghakimi diri sendiri (pexels.com/Sora Shimazaki)
ilustrasi menghakimi diri sendiri (pexels.com/Sora Shimazaki)

Mengkritik diri sendiri tentu saja sangat bermanfaat apabila tidak sampai menyabotase diri sendiri. Namun apabila sampai membuatmu tenggelam ke dalam pikiran negatif dan tidak dapat keluar dari masalah, maka pikiran kritismu akan menyabotase otak dan membuatmu terus-menerus bersedih hingga depresi.

Kritik diri yang berlebihan tidak hanya membawamu pada kegagalan, tetapi juga akan menjauhkan kamu dari kesuksesan. Namun cara cerdas dalam mengkritik diri sendiri adalah dengan mengendalikan kadarnya dari kritik yang berlebihan. Inilah yang akan membantumu keluar dari pikiran negatif, dan secara cerdas mengevaluasi lagi berbagai kemungkinan yang akan kamu hadapi di waktu mendatang.

4. Tidak bisa menjaga fokus pada satu tugas dalam satu waktu

ilustrasi multi tasking (pexels.com/Sarah Chai)
ilustrasi multi tasking (pexels.com/Sarah Chai)

Ego akan terus menekan fokusmu pada apa yang kamu lakukan pada saat itu juga meskipun kamu memiliki tugas yang sangat penting. Apalagi dengan banyaknya berbagai platform teknologi yang menyedot perhatianmu dan sangat sulit untuk segera meninggalkannya.

Dampak negatif dari perkembangan teknologi ini membuatmu kecanduan terhadapnya. Sehingga membuatmu tidak dapat fokus dan berkonsentrasi pada satu tugas saja. Jika ingin efisien, kamu perlu menentukan tenggat waktu dan melacaknya supaya kamu dapat menyelesaikan tugas dengan sukses.

5. Tidak bisa menjaga konsistensi

ilustrasi membaca buku (pexels.com/George Milton)
ilustrasi membaca buku (pexels.com/George Milton)

Pernahkah kamu mengerjakan beberapa tugas sekaligus tapi tidak bisa konsisten? Hal itu terjadi mungkin sekali atau beberapa kali dalam hidup. Misalnya melakukan aktivitas olahraga, menurunkan berat badan, belajar hal-hal baru, dan melakukan hobi yang dimulai dengan penuh semangat. Tetapi berhenti setelah beberapa minggu atau sebulan kemudian.

Dengan demikian, alasannya karena kurangnya ketekunan, rasa malas, dan kegagalan dalam menetapkan hasil yang diinginkan. Maka dari itu, rencanakan setepat mungkin serta memikirkan solusinya jika perjalanan aktualisasi kamu mulai terdapat gangguan atau hambatan.

6. Tidak bisa untuk merasa bertanggung jawab

ilustrasi kemarahan (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi kemarahan (pexels.com/Gustavo Fring)

Tidak semua peristiwa malang yang terjadi dalam hidupmu adalah kesalahanmu, namun kamu tetap harus bertanggung jawab terhadap kejadian pahit yang menimpa dirimu. Meskipun orang lain salah karena membuat perjalanan aktualisasimu terhambat, tetapi itu tidak akan mengubah situasi dan tidak dapat diselesaikan.

Jika kamu mengambil tanggung jawab penuh atas peristiwa tersebut, kamu bisa mengambil pelajarannya dan membangun masa depan yang lebih baik. Dengan bertanggung jawab terhadap hidupmu sendiri, kamu bisa lebih mudah memunculkan sebuah ide dan impian yang akan mudah dicapai.

Oleh karena itu, alasan-alasan dari hambatan tersebut merupakan persoalan yang sebetulnya cukup mudah kamu selesaikan. Hanya saja kamu harus berusaha mencari solusinya dengan meluangkan waktu sejenak untuk berpikir.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Abay Asyamar
EditorAbay Asyamar
Follow Us