Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menghadapi tuntutan orang sekitar (pexels.com/Kindel Media)
ilustrasi menghadapi tuntutan orang sekitar (pexels.com/Kindel Media)

Motivasi bekerja akan tumbuh saat usaha yang dilakukan diapresiasi. Namun sayangnya, tidak semua lingkungan kerja memiliki budaya positif tersebut. Beberapa di antaranya justru membebankan target dan tekanan berlebihan. Tapi cenderung minim apresiasi saat seseorang sudah meraih keberhasilan.

Berada di tengah lingkungan kerja seperti ini memang harus hati-hati. Salah bertindak justru kita yang dimanfaatkan oleh orang tidak bertanggung jawab. Tapi jangan dulu  merasa takut dan pesimis. Karena melalui enam cara ini, kamu tetap bisa membawa di tengah lingkungan kerja kurang bersahabat.

1. Menetapkan batasan dalam berinteraksi

ilustrasi rekan kerja (pexels.com/Anna Shvets)

Kita tidak bisa menebak akan berada di lingkungan kerja seperti apa. Seringkali justru terjebak di tengah kantor penuh tekanan namun minim apresiasi. Kerja keras yang selama ini sudah dilakukan dianggap tidak berharga. Menghadapi lingkungan seperti ini memerlukan strategi yang tepat.

Salah satu diantaranya dengan menetapkan batasan dalam berinteraksi. Jangan biarkan tekanan dari lingkungan kerja merusak keseimbangan hidup. Apalagi mengorbankan diri untuk mereka dengan alasan solidaritas. Dengan menjaga batasan, secara tidak langsung sudah melindungi diri dari tekanan kerja berlebihan.

2. Tidak menunjukkan seluruh skill dan kemampuan

ilustrasi bekerja (pexels.com/Thirdman)

Setiap individu pasti dikaruniai skill dan kemampuan masing-masing. Ini menjadi ciri khas sekaligus sisi keunggulan diri. Tapi kamu juga harus tahu tidak semua lingkungan sekitar mampu menghargai skill dan kemampuan masing-masing orang.

Di sinilah cara menghadapi lingkungan kerja penuh tekanan namun minim apresiasi. Tidak semua skill dan kemampuan harus ditunjukkan di depan publik. Ada kalanya kamu harus menyimpan untuk diri sendiri dan menunjukkannya hanya pada waktu yang tepat.

3. Tetap menjaga keseimbangan emosional

ilustrasi lingkungan perfeksionis (pexels.com/Mikhail Nilov)

Tentu kita tidak menginginkan lingkungan kerja penuh tekanan namun minim apresiasi. Karena pola kerja seperti ini cenderung membebani dan merugikan diri. Tapi apa jadinya jika lingkungan tempat kita bekerja justru memiliki budaya seperti itu? Apakah kita harus selalu di dalamnya tanpa berani melawan?

Menghadapi situasi seperti ini juga diperlukan cara khusus. Menghadapi lingkungan kerja penuh tekanan namun minim apresiasi, penting untuk tetap menjaga keseimbangan emosi. Hindari terbawa arus kemarahan maupun kekecewaan. Menghadapi tekanan berlebihan, harus mampu menampilkan sikap elegan.

4. Berani mengeksplorasi peluang baru

ilustrasi sosok kreatif (pexels.com/Gustavo Fring)

Kerja keras sudah selayaknya diapresiasi dengan baik. Tidak harus dari segi materi, bentuk apresiasi bisa ditunjukkan dengan sikap yang bersahabat. Tapi apa yang terjadi ketika lingkungan kerja hanya membebani seseorang dengan target besar? Sedangkan dari segi apresiasi cenderung minim.

Di sinilah kita harus tahu cara menghadapi lingkungan kerja seperti itu. Caranya dengan berani mengeksplorasi peluang-peluang baru. Pertimbangkan bergabung di tempat lain yang lebih mampu menghargai kerja keras setiap individu.

5. Fokus saja pada pencapaian pribadi

ilustrasi konsentrasi bekerja (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Dalam lingkup dunia kerja, alangkah baiknya jika kita memikirkan tujuan bersama. Tapi ini tidak akan berhasil jika orang-orang sekitar justru memiliki pemikiran dalam jangka pendek. Contohnya membebani seluruh tim dengan tekanan kerja berlebihan namun minim apresiasi.

Pasrah tentu pilihan yang salah. Dalam rangka menghadapi lingkungan penuh tekanan namun minimal apresiasi, fokus saja pada pencapaian pribadi. Ini membawa pengaruh positif secara jelas. Kemampuan dan tenaga tidak disalahgunakan untuk kepentingan pihak tertentu.

6. Berani menunjukkan penolakan terhadap tekanan

ilustrasi penolakan (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Siapa yang betah berada di tengah lingkungan kerja penuh tekanan? Jika masih mendapatkan apresiasi tentu tidak masalah. Tapi yang kerap terjad, lingkungan kerja dengan tekanan berlebihan justru tidak mampu menghargai kerja keras masing-masing individu dengan baik.

Sudah selayaknya Kita tahu cara menghadapi lingkungan kerja demikian agar tidak terjerumus. Sedari awal harus berani menunjukkan penolakan terhadap tekanan. Beri pemahaman bahwa kamu adalah sosok manusia yang memiliki keterbatasan. Bukan sekadar sosok manusia yang bisa dimanfaatkan tanpa apresiasi.

Berada di tengah lingkungan kerja yang penuh tekanan namun minim apresiasi memang sangat menantang. Tetapi memilih pasrah juga keputusan yang salah. Berhadapan dengan lingkungan seperti ini memerlukan strategi khusus karena salah bertindak justru membuat diri sendiri dimanfaatkan oleh orang lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team