6 Cara Hadapi Rasa Tertinggal Kala Gap Year
Bangku kuliah merupakan posisi yang diimpikan oleh banyak pelajar. Sayangnya, tak semua pelajar bisa langsung menerima status "maba". Harus menunda karena keterbatasan biaya hingga berjuang kembali demi kampus impian. Butuh beragam pertimbangan yang tentu tak mudah.
Kala gap year, tak jarang kita jadi lebih mudah berpikiran negatif. Kerap membandingkan diri dengan orang lain yang kelihatannya sudah melangkah jauh. Faktanya, proses tiap orang itu unik, begitu juga dengan jalan terbaiknya. Maka, hadapilah perasaan tertinggal itu. Buat momen gap year-mu lebih bermakna lewat enam hal ini!
1. Beri waktu untuk memahami perasaanmu
Kita tahu bahwa sejatinya hidup tak selalu berjalan sesuai dengan harapan. Namun, wajar jika awalnya kamu merasa sedih dan kecewa. Atas keputusan yang tak mudah ini, kamu sendiri lah yang paling memahami perasaanmu.
Validasi kekecewaanmu dan jangan menyangkalnya. Berilah diri waktu untuk memproses keadaan yang mungkin saat ini berbeda dari ekspektasi. Sebab, itulah tahap krusial yang harus dilewati sebelum kamu berdamai dengan keadaan.
2. Ingat bahwa Tuhan pasti mempersiapkan jalan terbaik
Sambil memproses perasaanmu, jangan lupa untuk tidak berlarut-larut di dalamnya. Ada waktunya untuk bersedih, dan ada waktunya untuk bangkit. Perasaan negatif yang berkepanjangan hanya akan melukai dirimu.
Sejumlah stigma negatif pada gap year mungkin membuatmu mempertanyakan kembali keputusan tersebut. Akan tetapi, percayalah bahwa Tuhan pasti mempersiapkan rancangan hidup terbaik bagi tiap orang. Ya, bahkan jauh lebih dulu. Sebab, Tuhan tak mungkin mengizinkan sesuatu terjadi tanpa alasan.
3. Waktunya fokus pada diri sendiri dan tentukan targetmu

Terlepas dari kepadatan rutinitas sekolah, momen gap year pun menjadi waktu tepat untuk mengenali diri lebih dalam. Mungkin terdengar aneh bahwa terkadang masih banyak hal yang belum kita pahami tentang diri sendiri. Padahal, pengenalan diri memegang kunci penting dalam menjalani kehidupan dewasa ini.
Jika bingung, mulailah tanyakan dirimu sejumlah pertanyaan. Seperti mengenai pandanganmu terhadap diri sendiri maupun hal lain. Mengenai tujuan yang ingin dicapai saat ini dan jangka panjang. Kegiatan seperti journaling, me time, hingga diskusi juga dapat membantu. Lakukan saja yang nyaman bagimu!
4. Jangan batasi diri terhadap tiap peluang

Kabar baiknya, kuliah bukan satu-satunya jalan untuk mengembangkan diri. Tersedia banyak peluang bagimu di luar sana. Mulai dari kegiatan volunteer, pelatihan, hingga peluang karir. Jadilah aktif dan berinisiatif dalam mencari informasi. Terlebih dengan kemudahan dari akses internet.
Misalnya saja, kini kita bisa mempelajari hal baru lewat kursus online tanpa biaya. Adapun beragam program volunteer dan magang tanpa syarat pengalaman. Bergabung dengan komunitas sesama gap year juga akan membantumu termotivasi. Tentu tidak semudah kedengarannya. Tapi jika tidak mencoba, kita tidak akan tahu, bukan?
5. Jauhi pemicu yang mengganggu ketenangan batin

Terkadang ada momen di mana kita merasa jenuh dan lebih sensitif. Saat itu terjadi, batasilah diri dari pemicu yang dapat memperburuk kondisi mentalmu. Seperti jauhi media sosial agar tidak membandingkan diri. Berani juga lah untuk jaga jarak dengan orang yang meremehkan keputusanmu.
Hanya, perlu diingat untuk jangan menganggap dirimu bak manusia paling malang. Bahkan iri kala melihat kehidupan teman seakan lebih beruntung. Kamu tak pernah tahu sepenuhnya akan kesulitan yang orang lain hadapi. Pada akhirnya, yang dapat mengontrol dan menjalani kehidupanmu adalah kamu sendiri.
6. Yakinlah gap year adalah proses menuju versi lebih baik dari dirimu

Gap year bukanlah membuang waktu. Sebaliknya, pada momen penantian ini banyak hal yang akan diproses dalam dirimu. Mengetahui arti sabar, ikhlas dan percaya sesungguhnya. Kamu pun dapat mengenal ketertarikanmu sehingga lebih yakin pada jurusan pilihan. Ada banyak waktu untuk mencari informasi serta merencanakan kuliahmu dengan matang.
Yakinlah bahwa proses ini akan mengantarkanmu menjadi versi yang lebih baik. Memang tak mudah, dan tak apa jika kamu ingin beristirahat sejenak. Namun jangan berhenti lanjutkan langkahmu, ya. Semangat para pejuang gap year!