6 Hal yang Dibutuhkan Perempuan untuk Mempertahankan Pekerjaannya

Tentu saja keteguhan ini gak bisa ditunjukkan secara mendadak setelah kamu menikah. Itu terbilang telat. Kamu sudah harus menegaskan tekadmu untuk punya penghasilan sendiri sejak kamu masih single.

Dengan begini, orang yang mendekatimu pun akan langsung tahu prinsip hidupmu, yaitu kamu gak mau bergantung secara materi pada pasangan. Sehingga jika dia gak cocok dengan prinsipmu, dia akan mundur dari hidupmu.

Sebenarnya sih, ini gak cuma berlaku untuk perempuan. Pria pun sama, harus punya skill yang bagus jika ingin awet dalam pekerjaannya. Akan tetapi untuk perempuan, ini makin penting untuk diperhatikan.

Sebab gak bisa dimungkiri, masih banyak yang meragukan kemampuan perempuan di dunia kerja. Seolah-olah menoleransi pekerja pria dengan skill kurang masih jauh lebih mudah ketimbang sudah skill-nya kurang, perempuan lagi! Jadi, tunjukkan kemampuan terbaikmu, ya!

Ini juga berlaku pada pekerja pria. Namun terkadang, beban tugas domestik membuat perempuan lebih sulit untuk mengembangkan diri. Ini perlu sejak awal dibicarakan dengan pasangan agar tugas-tugas rumah tangga menjadi tanggung jawab bersama atau diserahkan pada ART.

Belum lagi seperti disebutkan di awal, faktor pendidikan gaya lama. Di mana perempuan dipandang gak perlu terlalu pintar apalagi melebihi kemampuan pria. Pandangan seperti ini harus terus didobrak. Jika tidak, posisimu dalam pekerjaan akan mudah tergeser. 

Tentu saja terkait kodratmu sebagai perempuan, kamu mungkin akan membutuhkan cuti menjelang dan setelah melahirkan. Gak apa-apa, ini sudah seharusnya diberikan tempat kerjamu.

Yang gak boleh adalah sedikit-sedikit menjadikan jenis kelaminmu sebagai alasan untuk menolak tugas atau tanggung jawab. Misal, dengan bilang ke rekan satu tim, "Kamu saja deh, yang ngerjain. Kan, aku cewek, kamu cowok."

Padahal, tugasnya sangat bisa dikerjakan baik oleh pria maupun perempuan. Kalau sudah niat bekerja, jangan nanggung. Tunjukkan profesionalitasmu. Sama-sama mendapatkan gaji, kan?

Sebelum memasuki dunia kerja, kamu harus sudah paham benar akan konsekuensinya. Salah satunya ialah kamu bisa ditugaskan ke mana pun dan dengan siapa pun. Termasuk dengan teman pria. 

Jangan sampai kamu kaku sekali. Hanya mau ditugaskan bersama rekan perempuan dan selalu merasa gak aman bila bersama rekan pria. Kalau begini, kamu akan menjadi hambatan besar dalam berbagai keperluan kantor.

Tentu saja kepercayaan diri yang dimaksud di sini masih dalam batas sehat. Gak berlebihan yang hanya akan membuatmu gampang lengah dan tampak sombong. Itu malah bisa menghancurkan kariermu.

Kamu harus percaya bahwa kamu mampu mengemban tugas-tugasmu. Jika pun saat ini ada yang belum dimengerti, kamu yakin akan mampu mempelajarinya. Kamu juga gak minder dengan kemampuan rekan kerjamu, termasuk yang pria.

Jika keenam hal di atas sudah dimiliki, kamu akan bisa tetap bekerja selama yang kamu mau. Gak bisa dilarang oleh siapa pun, toh kamu melakukannya bukan cuma buat diri sendiri melainkan juga buat keluarga. 

Jenis pekerjaanmu tentu bisa berubah seiring waktu. Akan tetapi kamu akan tetap mandiri, independen, dan bisa merasa puas dapat membantu menguatkan ekonomi keluarga.