7 Keterampilan Negosiasi yang Penting untuk Karier, Catat!

Keterampilan negosiasi adalah salah satu kemampuan penting yang bisa membantu kamu berkembang di dunia kerja. Bukan cuma soal tawar-menawar gaji, kemampuan ini juga berguna dalam banyak situasi profesional lainnya.
Dengan negosiasi yang tepat, kamu bisa membuka lebih banyak peluang, membangun hubungan kerja yang lebih baik, dan menemukan solusi yang menguntungkan semua pihak. Karena itu, penting untuk mulai memahami dan melatih keterampilan ini dari sekarang. Yuk, kenali keterampilan negosiasi yang penting untuk mendukung karier lewat artikel berikut!
1. Kemampuan memecahkan masalah

Negosiasi bukan soal siapa yang menang atau kalah, melainkan bagaimana menemukan solusi yang saling menguntungkan. Dalam negosiasi, kamu pasti akan menghadapi berbagai tantangan yang perlu diselesaikan. Lewat kemampuan problem solving, kamu bisa melihat isu dari berbagai sudut pandang, berpikir kreatif, dan mencari solusi yang menguntungkan semua pihak.
Misalnya, jika kenaikan gaji yang diinginkan tidak tercapai, tawarkan alternatif seperti bonus berbasis pencapaian atau peningkatan tanggung jawab dengan penyesuaian kompensasi. Pendekatan ini menunjukkan bahwa kamu mampu menemukan solusi yang saling menguntungkan, bukan hanya terpaku pada satu opsi saja.
"Jika kamu bisa menemukan titik temu antara kepentinganmu, kamu bisa menemukan solusi yang menguntungkan semua pihak," kata Anne Shoemaker, pelatih eksekutif, dilansir The Muse.
2. Mendengarkan secara aktif

Mendengarkan secara aktif adalah kunci utama dalam negosiasi yang sukses. Seringkali, seseorang terlalu fokus pada apa yang ingin disampaikan, hingga melupakan untuk memahami apa yang dikatakan lawan bicara. Dengan mendengarkan penuh perhatian, tidak menyela, dan memastikan pemahaman, kamu bisa lebih mudah menangkap kebutuhan atau kekhawatiran mereka.
Untuk mendengarkan dengan baik, beri jeda sejenak setelah lawan bicara selesai, lalu ulangi inti pembicaraan mereka dengan kata-katamu sendiri untuk memastikan pemahaman yang tepat. Ini membantu kamu merespons dengan lebih akurat, membangun kepercayaan, dan membuka peluang untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua pihak.
“Ini membantu otakmu mengejar informasi yang disampaikan dan memberimu waktu untuk memprosesnya,” ujar Jackie Ghedine, pelatih karier dan bisnis serta salah satu pendiri The Modern GenX Woman, dilansir The Muse.
3. Membaca bahasa tubuh

Dalam negosiasi, penting untuk memperhatikan sinyal non-verbal seperti postur tubuh, gerakan tangan, atau ekspresi wajah lawan bicara. Tanda-tanda ini bisa mengungkapkan ketidaksetujuan, kebingungan, atau ketertarikan yang tidak diungkapkan secara langsung.
Kemampuan untuk membaca bahasa tubuh ini akan membantu kamu menyesuaikan respons dan pendekatan dengan lebih tepat. Selain itu, menjaga bahasa tubuhmu sendiri, seperti tampil terbuka dan percaya diri, juga penting untuk menciptakan suasana yang nyaman dan produktif selama negosiasi.
4. Kemampuan memengaruhi (persuasi)

Agar orang lain menerima ide atau tawaranmu, kamu perlu menyampaikannya secara persuasif. Persuasi bukan hanya soal berbicara meyakinkan, tapi juga tentang membangun kepercayaan dan menunjukkan bukti yang mendukung argumenmu.
Data, contoh konkret, atau hasil kerja sebelumnya bisa memperkuat posisi kamu dan meningkatkan kemungkinan tercapainya kesepakatan. Dengan memengaruhi orang lain secara positif, kamu bisa mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dan membuka peluang untuk kerjasama yang lebih baik di masa depan.
5. Kecerdasan emosional

Negosiasi bisa melibatkan emosi, terutama jika menyangkut hal sensitif seperti gaji atau beban kerja. Dalam situasi yang penuh tekanan, kemampuan untuk mengendalikan emosi diri sendiri sangat penting agar tidak membuat keputusan terburu-buru atau merespons secara reaktif.
Selain itu, memahami perasaan lawan bicara memungkinkan kamu untuk lebih peka terhadap kebutuhan dan kekhawatiran mereka, sehingga respons yang diberikan dapat memperkuat hubungan. Dengan cara ini, suasana negosiasi tetap kondusif, menghindari konflik, dan membantu kamu tetap tenang dalam membuat keputusan.
6. Komunikasi yang singkat dan jelas

Banyak negosiasi gagal karena terlalu banyak informasi yang tidak relevan. Dengan menyampaikan pesan secara singkat, jelas, dan terfokus, lawan bicara akan lebih mudah memahami maksudmu dan mempertimbangkan tawaran yang kamu ajukan.
Hindari penjelasan bertele-tele dan fokus pada poin utama agar komunikasi lebih efektif. Berbicara dengan tegas dan padat membantu menghindari misinterpretasi, memastikan lawan bicara mengerti maksudmu, dan membuat negosiasi lebih efisien, sehingga kedua pihak dapat mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
7. Membela kepentingan diri sendiri (self-advocacy)

Agar kariermu terus berkembang, kamu perlu bisa menyuarakan apa yang kamu butuhkan, baik itu promosi, fleksibilitas kerja, atau kesempatan untuk terlibat dalam proyek strategis. Self-advocacy bukan berarti egois, tapi merupakan cara untuk menunjukkan bahwa kamu memahami nilai dirimu dan berani menyampaikannya dengan cara yang profesional dan penuh respek.
Di dunia kerja, sering kali kamu harus berdiri untuk dirimu sendiri, baik untuk mendapatkan pengakuan atas usaha kerasmu atau memastikan kesempatan yang layak. Dengan kemampuan ini, kamu tidak hanya melindungi hakmu, tetapi juga menunjukkan kesadaran akan nilai yang kamu bawa dan keberanian untuk berbicara demi kepentingan terbaikmu.
Dengan mengasah keterampilan seperti mendengarkan aktif, memecahkan masalah, dan membaca bahasa tubuh, kamu bisa mencapai hasil yang lebih baik sekaligus menunjukkan kemampuan bekerja sama secara efektif. Ingat, negosiasi bukan soal siapa yang menang, tapi tentang menemukan solusi yang menguntungkan semua pihak.