5 Kesalahan saat Negosiasi Gaji yang Bikin Kamu Rugi

Negosiasi gaji itu kayak permainan catur, kalau salah langkah, bisa bikin rugi sendiri. Sayangnya, banyak orang masih melakukan kesalahan yang sama berulang kali, akhirnya dapat angka di bawah ekspektasi atau malah kehilangan kesempatan naik gaji. Padahal, dengan menghindari kesalahan-kesalahan dasar ini, peluang dapat angka yang lebih tinggi bisa jauh lebih besar.
Gak jarang, orang merasa takut atau gak pede saat minta kenaikan gaji, akhirnya nerima aja apa yang ditawarin perusahaan. Padahal, negosiasi itu hak semua karyawan, asal tahu caranya. Nah, biar gak terus-terusan dapat nominal pas-pasan, yuk cek lima kesalahan fatal yang sering bikin negosiasi gaji gagal total!
1. Gak riset gaji pasar sebelum negosiasi

Langsung minta naik gaji tanpa tahu standar industri itu kayak main tebak-tebakan, risikonya besar banget. Kalau angka yang diminta terlalu rendah, perusahaan pasti seneng karena bisa hemat budget. Namun, kalau terlalu tinggi, malah dianggap gak realistis dan bisa bikin negosiasi mentok. Riset itu penting biar tahu range gaji yang sesuai dengan posisi, pengalaman, dan lokasi kerja.
Platform seperti LinkedIn Salary, Glassdoor, atau bahkan grup diskusi di Facebook bisa jadi sumber info yang berguna. Jangan cuma modal feeling atau bandingin sama gaji temen yang kerja di bidang beda. Dengan data yang akurat, negosiasi jadi lebih objektif dan peluang dikabulin lebih besar.
2. Fokus cuma ke gaji pokok, lupa benefit lain

Gaji pokok emang penting, tapi benefit lain seperti bonus, asuransi, atau tunjangan juga bisa nambah nilai total kompensasi. Kadang, perusahaan gak bisa kasih kenaikan gaji besar, tapi bisa ngasih fasilitas lain yang bikin hidup lebih nyaman. Misalnya, fleksibilitas kerja, reimbursement kursus, atau bahkan saham perusahaan.
Jadi, sebelum negosiasi, siapin list benefit yang bisa ditawarin selain gaji. Siapa tau perusahaan lebih terbuka dengan opsi ini. Dengan begitu, meskipun nominal gaji gak naik drastis, nilai total kompensasi tetap lebih menguntungkan.
3. Gak punya bukti kontribusi ke perusahaan

Minta naik gaji cuma karena "sudah kerja lama" itu alasan yang lemah banget. Perusahaan bakal lebih terbuka kalau bisa tunjukin kontribusi nyata, kayak proyek yang berhasil diselesaikan, peningkatan penjualan, atau efisiensi waktu berkat ide yang diusulin. Tanpa bukti konkret, permintaan naik gaji cuma bakal dianggap sebagai keinginan semata.
Sebelum negosiasi, siapin data dan pencapaian yang bisa dijual ke atasan. Misalnya, "Berkas ini berhasil mempercepat proses approval sebesar 30%" atau "Tim aku berhasil ngehemat budget 20% bulan lalu." Dengan begitu, permintaan naik gaji jadi lebih berdasar dan sulit ditolak.
4. Terlalu kaku atau terlalu ngalah saat negosiasi

Ada dua tipe orang yang gagal negosiasi: yang terlalu kaku (minta angka tinggi gak mau kompromi) dan yang terlalu ngalah (langsung setuju pas ditawar lebih rendah). Keduanya sama-sama merugikan. Negosiasi itu proses diskusi, bukan perang atau penyerahan total.
Kalau perusahaan nawarin angka di bawah ekspektasi, coba tanya alasan mereka dan tawarin middle ground. Misalnya, "Aku paham budget perusahaan sedang ketat, tapi apakah bisa dibantu dengan bonus kinerja atau review gaji dalam 6 bulan lagi?" Fleksibilitas bikin negosiasi lebih lancar tanpa harus mengorbankan kepentingan sendiri.
5. Gak siap walk away kalau tawaran gak masuk akal

Kadang, perusahaan emang gak bisa atau gak mau kasih kenaikan gaji sesuai harapan. Kalau udah mentok dan tawarannya gak worth it, jangan takut buat cari peluang lain. Terus bertahan di posisi yang gak menghargai kontribusi cuma bakal bikin stres dan karir stagnan.
Sebelum negosiasi, selalu siapin Plan B, entah itu tawaran dari perusahaan lain atau skill baru yang bisa dijual di pasar kerja. Dengan begitu, posisi tawar jadi lebih kuat dan gak terjebak dalam situasi yang merugikan.
Negosiasi gaji itu gak cuma soal berani minta, tapi juga strategi dan persiapan. Dengan menghindari lima kesalahan di atas, peluang dapat gaji lebih besar bakal meningkat signifikan. Jangan sampai ketakutan atau kurang persiapan bikin terus-terusan dapat nominal di bawah standar.
Ingat, perusahaan gak akan ngasih kenaikan gaji cuma karena baik hati, semua harus diraih dengan negosiasi yang cerdas. Jadi, siapin diri, kumpulin data, dan jangan ragu buat minta apa yang emang layak didapetin. Siapa tau, tahun ini jadi tahun di mana gaji akhirnya sesuai ekspektasi!