Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Intinya sih...

  • Prorate adalah metode pembagian biaya atau hak secara proporsional berdasarkan waktu atau tingkat penggunaan, terutama dalam penghitungan gaji karyawan yang tidak bekerja penuh satu bulan.

  • Penerapan prorate penting dalam situasi penghitungan gaji karyawan baru bergabung atau keluar di tengah bulan, serta membagi biaya dengan cara yang lebih proporsional.

  • Sistem penggajian prorate digunakan untuk menghitung gaji secara proporsional berdasarkan jumlah waktu kerja yang dijalani dalam satu periode, membuat pembayaran gaji lebih transparan dan fair.

Pernah mendengar istilah "prorate"? Mungkin ini sering dijumpai dalam dunia kerja, namun belum semua orang paham apa sebenarnya arti dan penerapannya. Secara sederhana, prorate berkaitan dengan cara pembagian biaya atau gaji yang disesuaikan dengan durasi atau kontribusi yang sudah dilakukan, terutama saat seseorang bergabung atau keluar dari pekerjaan di tengah periode.

Istilah ini sering digunakan untuk memastikan pembagian yang adil, terutama dalam penghitungan gaji karyawan yang tidak bekerja penuh satu bulan. Yuk, simak lebih lanjut bagaimana prorate diterapkan dalam dunia kerja!

1. Pengertian prorate

Ilustrasi bekerja (pexels.com/Lukas)

Prorate adalah metode pembagian biaya atau hak secara proporsional yang didasarkan pada waktu atau tingkat penggunaan. Istilah ini berasal dari bahasa Italia yang berarti "proporsional" dan digunakan untuk menghitung pembagian biaya, seperti sewa, langganan, atau gaji karyawan yang tidak bekerja selama satu periode penuh. Meskipun kata "prorate" atau "prorata" tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah ini merujuk pada perhitungan berdasarkan pecahan upah atau waktu kerja.

Menurut Robbins dan Coulter dalam buku mereka berjudul Management, "Metode prorate sering digunakan dalam pengelolaan anggaran untuk memastikan distribusi biaya atau pendapatan yang adil berdasarkan kontribusi atau proporsi tertentu. Konsep ini diterapkan untuk memberikan keadilan dalam pembagian sumber daya atau tanggung jawab finansial di lingkungan organisasi."

Penerapan prorate ini sangat penting dalam berbagai situasi, seperti penghitungan gaji karyawan yang baru bergabung atau keluar di tengah bulan, serta untuk membagi biaya dengan cara yang lebih proporsional. Dengan adanya prorate, pihak yang terlibat dapat merasa lebih dihargai karena mendapatkan pembagian yang sesuai dengan waktu atau kontribusi yang diberikan.

2. Prorate dalam dunia kerja

Ilustrasi bekerja (pexels.com/fauxels)

Sistem penggajian prorate digunakan untuk menghitung gaji secara proporsional berdasarkan jumlah waktu kerja yang dijalani dalam satu periode. Misalnya, jika karyawan mulai bekerja di pertengahan bulan, gaji yang diterima akan disesuaikan dengan jumlah hari kerja yang ada, bukan berdasarkan gaji penuh seperti yang tertera di kontrak. Begitu juga untuk karyawan yang mengundurkan diri sebelum bulan berakhir, gaji mereka dihitung sesuai dengan sisa waktu kerja yang telah dilalui.

Metode ini memastikan bahwa karyawan mendapatkan bayaran yang adil sesuai dengan waktu yang mereka habiskan bekerja di bulan tersebut. Dengan sistem prorate, perusahaan bisa menghindari pembayaran gaji penuh untuk periode yang tidak lengkap dan karyawan baru maupun yang resign tetap menerima gaji yang sesuai dengan kontribusi waktu mereka.

3. Cara menghitung gaji prorate

Ilustrasi bekerja (pexels.com/Pixabay)

Untuk menghitung gaji prorate, pertama kamu perlu mengetahui gaji bulanan dan jumlah hari kerja dalam sebulan. Rumus dasar yang digunakan adalah:

Gaji Prorate = (Gaji Bulanan ÷ Jumlah Hari Kerja dalam Sebulan) × Jumlah Hari Kerja yang Dijalani

Contoh pertama: Misalnya gaji bulanan kamu Rp6.000.000 dan bulan tersebut memiliki 30 hari kerja. Jika kamu bekerja hanya 15 hari, maka:

Gaji Prorate = (6.000.000 ÷ 30) × 15 = Rp3.000.000

Contoh kedua: Jika gaji kamu Rp8.000.000 dan kamu mulai bekerja pada tanggal 10 hingga akhir bulan (20 hari kerja), maka:

Gaji Prorate = (8.000.000 ÷ 30) × 20 = Rp5.333.333

Dengan cara ini, gaji yang diterima akan disesuaikan berdasarkan jumlah hari kerja yang telah dilakukan di bulan tersebut.

Secara singkat, prorate adalah cara adil buat menghitung gaji atau biaya yang dihitung berdasarkan waktu atau penggunaan yang sudah dilakukan. Jadi, kalau kerja gak penuh bulan itu, gajinya bisa dihitung sesuai dengan waktu yang dijalani. Gampang, kan? Dengan sistem prorate, semua jadi lebih transparan dan fair.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team