Mengenal Budaya Jepang 5S/5R dalam Dunia Kerja, Sudah Tahu?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal dengan kedisiplinan serta etos kerja yang dimiliki. Tidak jarang, kedisiplinan serta etos kerja yang dimiliki oleh orang Jepang menjadikan mereka sebagai percontohan berbagai negara di belahan dunia.
Salah satu budaya dalam bekerja yang berasal dari Jepang adalah budaya kerja 5S atau 5R. Budaya ini merupakan filosofi mengenai pengaturan serta pengelolaan ruang kerja dan alur kerja sebuah perusahaan dengan tujuan efektivitas serta efisiensi.
Nah, berikut adalah lima budaya kerja 5S/5R yang diterapkan di Jepang. Yuk, simak ulasannya!
1. Seiri atau ringkas
Budaya kerja 5S/5R pertama adalah seiri yang bermakna meringkas pekerjaan. Seiri dimaksudkan untuk kita kembali memilah serta memisahkan mana yang harus disimpan serta mana yang sudah tidak diperlukan dan harus dibuang.
Untuk penerapannya kamu bisa mencoba dengan memilah kembali barang-barang ataupun dokumen-dokumen mana yang masih kamu perlukan dan mana yang sudah tidak digunakan. Penerapan ini dapat membantu dalam menghemat ruangan sehingga dapat juga meningkatkan produktivitas saat bekerja.
Yuk, mulai pilah barangmu dan bedakan mana yang masih digunakan dan yang sudah tidak digunakan!
2. Seiton atau rapi
Budaya kerja 5S/5R selanjutnya adalah seiton atau yang memiliki makna rapi. Seiton memberikan makna dalam setiap tugas yang kita kerjakan haruslah bersifat rapi, seperti memberikan tanda untuk setiap barang atau menata dokumen-dokumen kerja secara tertata.
Lingkungan yang rapi tentunya juga akan berpengaruh pada produktivitas kerja kita. Selain itu penataan yang rapi juga menjadikan kita dapat menghemat waktu ketika mencari data maupun dokumen yang diperlukan. Yuk, mulai terapkan dalam setiap tugas yang kita kerjakan!
Baca Juga: 5 Macam Filosofi Hidup Orang Jepang Selain Ikigai, Ajari Kebijaksanaan
Editor’s picks
3. Seiso atau resik atau bersih
Budaya kerja 5S/5R selanjutnya adalah seiso atau yang memiliki arti resik atau bersih dalam bahasa Indonesia. Hal ini dimaksudkan untuk kita haruslah menjaga kebersihan ruang kerja kita baik dari sampah maupun debu. Selain meningkatkan produktivitas, menjaga ruangan tetap bersih juga membantu menjauhkan dari penyakit serta mampu menaikkan mood.
Usahakan untuk selalu membersihkan ruang kerja yang kamu miliki dengan rajin membuang sampah pada tempatnya maupun membersihkan debu yang menempel pada meja kerja maupun komputer kerja. Ingat, kebersihan juga merupakan salah satu kunci dari kenyamanan ya!
4. Seiketsu atau rawat
Budaya kerja yang ke-4 adalah seiketsu atau yang bermakna rawat. Seperti halnya tanaman untuk bisa bertahan hidup dibutuhkan perawatan, maka saat bekerja, kita juga harus merawat apa yang difasilitaskan kepada kita.
Tidak hanya itu, rawat dalam budaya kerja juga dimaksudkan untuk perawatan terhadap barang-barang yang menjadi media kita dalam bekerja. Hal ini seperti perawatan dokumen hingga komputer. Untuk komputer salah satunya dengan selalu menggunakannya dengan baik ya!
5. Shitsuke atau rajin
Budaya kerja yang terakhir adalah shitsuke atau yang bermakna rajin. Bekerja dengan rajin tentunya membuat pekerjaan yang kita miliki dapat terselesaikan dengan baik. Selain itu makna dari rajin sendiri adalah melakukan apa yang harus kita lakukan dengan semaksimal mungkin.
Implementasi dari budaya kerja ini misalnya dengan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus dikerjakan serta membuat rencana atau to do list sebelum memulai bekerja setiap harinya. Tentunya apabila hal ini diimplementasikan dengan baik akan meningkatkan kualitas kerja yang kita miliki. Jangan menunda-nunda lagi ya!
Itulah lima budaya kerja Jepang 5S/5R. Budaya kerja ini juga bisa diimplementasikan dalam kehidupan kamu sehari-hari sehingga menjadikanmu produktif serta setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik. Selamat mencoba!
Baca Juga: 5 Hal Ini Harus Dimiliki Jika Ingin Memperoleh Standar Karier Tinggi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.