Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Atur Waktu Kerja dan Waktu Santai di Era Remote Work

ilustrasi mengevaluasi jadwal kerja (pexels.com/Elina Fairytale)
ilustrasi mengevaluasi jadwal kerja (pexels.com/Elina Fairytale)
Intinya sih...
  • Rutinitas harian membantu fokus kerja dan istirahat, tanpa harus kaku
  • Penyusunan ruang kerja dengan cahaya, warna, dan aroma mempengaruhi suasana hati
  • Pengelolaan waktu dengan teknik permainan pribadi dan batas waktu kerja yang jelas

Bekerja dari rumah memang terdengar menyenangkan. Tidak perlu menempuh perjalanan jauh, bisa mengenakan pakaian nyaman, dan punya kebebasan dalam mengatur waktu. Tapi di balik kenyamanan itu, sering kali muncul tantangan baru. Salah satunya adalah bagaimana memisahkan waktu kerja dan waktu santai agar tidak saling bertabrakan.

Sejak era remote work semakin populer, banyak pekerja merasa kesulitan menentukan batas antara profesional dan personal. Lalu, bagaimana caranya agar kita tetap produktif tanpa kehilangan waktu untuk diri sendiri? Simak cara-cara kreatif berikut yang bisa kamu coba untuk mengatur waktu kerja dan santai secara seimbang.

1. Buat rutinitas harian yang fleksibel tapi konsisten

ilustrasi kerja secara remote (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi kerja secara remote (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Rutinitas bisa menjadi penyelamat dalam dunia kerja remote. Dengan membuat jadwal harian, kamu memberi sinyal pada otak kapan harus fokus bekerja dan kapan waktunya beristirahat. Tapi ingat, rutinitas bukan berarti harus kaku.

Kunci utamanya adalah konsisten, bukan sempurna. Sisipkan jeda di antara pekerjaan dan jangan lupa alokasikan waktu untuk aktivitas menyenangkan, seperti membaca buku atau sekadar berjalan-jalan keluar rumah. Dengan begitu, kamu tidak hanya mengatur waktu, tapi juga menjaga kesehatan mental.

2. Ciptakan zona kerja dan zona santai di rumahmu

ilustrasi memiliki zona kerja yang terpisah (pexels.com/olia danilevich)
ilustrasi memiliki zona kerja yang terpisah (pexels.com/olia danilevich)

Menata ulang ruang bukan cuma soal estetika, tapi juga soal suasana batin. Tempat kerja yang menyatu dengan ruang santai bisa membuat otak kesulitan membedakan mana waktu produktif dan mana waktu rehat. Coba mainkan elemen cahaya, warna, dan aroma untuk memisahkan dua dunia ini tanpa perlu renovasi besar-besaran.

Gunakan lampu meja putih terang saat kerja, lalu ganti dengan cahaya temaram saat waktunya bersantai. Letakkan diffuser dengan aroma segar di area kerja dan ganti ke aroma yang lebih hangat di zona santai. Dengan trik sederhana ini, tubuh akan terbiasa berpindah suasana hanya lewat perubahan suasana ruang.

3. Manfaatkan teknik manajemen waktu yang menyenangkan

ilustrasi mengatur waktu pekerjaan (pexels.com/Ahmed)
ilustrasi mengatur waktu pekerjaan (pexels.com/Ahmed)

Mengelola waktu tidak harus selalu serius dan kaku. Gunakan teknik seperti time boxing atau habit stacking yang dikemas ala permainan pribadi. Tandai keberhasilan kecil dengan reward simpel, seperti nyemil cokelat atau playlist favorit.

Buat jadwal dengan warna-warni kontras yang menggugah mata, bukan hanya baris-baris monoton. Sisipkan emoji, stiker, atau kalimat afirmasi sebagai penyemangat harian. Saat proses jadi menyenangkan, produktivitas akan naik tanpa harus merasa terbebani.

4. Tentukan jam kerja yang jelas dan komunikasikan pada orang rumah

ilustrasi mengatur jam kerja (pexels.com/Content Pixie)
ilustrasi mengatur jam kerja (pexels.com/Content Pixie)

Salah satu kesalahan umum saat bekerja remote adalah tidak menetapkan jam kerja yang pasti. Ini bisa bikin pekerjaan terasa tidak pernah selesai, dan akhirnya mengganggu waktu santai. Solusinya, buat batas waktu kerja yang jelas.

Misalnya, kamu bekerja dari pukul 09.00 hingga 17.00. Setelah itu, simpan laptop dan jauhkan notifikasi pekerjaan. Jangan lupa untuk memberi tahu orang-orang di rumah agar mereka juga menghormati waktu kerjamu. Komunikasi yang baik bisa menghindari konflik dan menciptakan lingkungan yang lebih mendukung.

5. Jadwalkan waktu santai seperti kamu menjadwalkan rapat

ilustrasi bersantai setelah pekerjaan selesai (pexels.com/Lisa from Pexels)
ilustrasi bersantai setelah pekerjaan selesai (pexels.com/Lisa from Pexels)

Waktu santai itu bukan sisa, tapi bagian penting dari ritme hidup yang sehat. Tandai di kalender digital seperti kamu menjadwalkan rapat dengan klien. Jangan sekadar niat, tapi beri slot khusus untuk rebahan, ngopi, atau nonton serial kesukaan.

Kalau perlu, aktifkan pengingat agar tidak lupa menikmati jeda. Biar tubuh dan pikiran tahu kapan waktunya mundur sejenak dari layar. Rutinitas akan terasa lebih ringan saat diselingi momen rehat yang sungguh-sungguh.

6. Evaluasi dan ubah rutinitas bila diperlukan

ilustrasi mengevaluasi jadwal kerja (pexels.com/Elina Fairytale)
ilustrasi mengevaluasi jadwal kerja (pexels.com/Elina Fairytale)

Jadwal yang dulu terasa pas, bisa jadi sekarang justru bikin sesak. Dengarkan sinyal dari tubuh dan pikiran saat mulai kehilangan ritme. Jangan ragu untuk merombak alur harian jika sudah tak lagi sinkron.

Ukur ulang produktivitas dan waktu rehat secara berkala, bukan hanya saat burnout datang. Sesekali, coba pola baru yang lebih segar dan menyenangkan. Hidup remote bukan soal rutinitas kaku, tapi seni menyesuaikan diri tanpa kehilangan arah.

Mengatur waktu kerja dan santai memang tidak selalu mudah, apalagi di era remote yang serba fleksibel. Namun dengan niat dan strategi yang tepat, kamu bisa menciptakan ritme hidup yang sehat dan menyenangkan. Ingat, kamu bukan hanya seorang pekerja, tapi juga manusia yang butuh istirahat, hiburan, dan kasih sayang untuk diri sendiri

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us