8 Tanda Kamu Sudah Gak Tulus dalam Bekerja

Apa kamu sering merasa begini? Paling senang di hari Sabtu, tapi kalau sudah hari Minggu, terutama Minggu malam, kamu jadi uring-uringan, gelisah, dan mager banget. Ya, bagimu Monday is monster day. Hari Senin gak ubahnya seperti neraka untukmu karena kamu harus kembali ke dunia nyata, yaitu pekerjaanmu.

Gak hanya itu, kalau sudah Senin bawaannya lihat kalender terus, menunggu kapan weekend dan tanggal merah. Well, kalau kamu termasuk orang yang seperti ini, mungkin itu adalah indikasi kamu mulai gak tulus dalam bekerja.

Saat didelegasikan suatu tugas, kamu gak memberikan seratus persen untuk itu. Kamu gak mau mengeluarkan banyak pikiran dan tenaga. Yang terpenting bagimu adalah tugas selesai, padahal aktualnya kamu bisa menyelesaikan dengan lebih baik.

Hayo ngaku, siapa yang sering seperti ini? Begitu merasa tugas sudah kamu selesaikan, langsung deh curi-curi kesempatan buka browser dan surfing di portal lowongan pekerjaan. Saat ada lowongan kerja yang dirasa menarik, kamu langsung semangat untuk apply posisi tersebut. Padahal kamu juga masih di tempat kerja. Beri pertanyaan ke dirimu sendiri, kenapa kok kamu begitu?

Kamu mengeluh tiap kali diberikan tugas tambahan dari atasan. Mau nolak, tapi muka ditaruh mana. Menurutmu, kamu digaji bukan untuk tugas itu, jadi buat apa mengerjakan hal di luar areamu. Dalam hati, kamu mengomel gak jelas dan berharap karyawan lain saja yang diberi pekerjaan itu. Padahal, atasan memberikanmu pekerjaan itu bukan untuk membebanimu, tapi karena beliau percaya pada kinerjamu dan merasa kamulah yang paling pantas menuntaskan pekerjaan tersebut.

Disadari atau gak, kamu mulai meluncurkan pertanyaan-pertanyaan seputar pekerjaan ke temanmu. Mulai dari digaji berapa, tugasnya apa saja, fasilitas apa saja, dan lain-lain. Kamu membandingkan pekerjaan di tempatmu dengan pekerjaannya. Gak jarang kamu pun berakhir dengan kekecewaan karena merasa kurang puas dengan pekerjaanmu yang sekarang.

Di titik ini, kamu mungkin dianggap sebagai orang menyebalkan di tempat kerja. Gimana gak gitu, kerjamu sudah mulai asal-asalan, sering gak masuk, dan malas menyelesaikan tugas. Bagimu, yang penting di akhir bulan transferan masuk, titik. Kerja keras dan kerja asal juga menurutmu sama saja, sama-sama dapat gaji. Akhirnya, kinerja yang baik bukanlah tujuanmu, melainkan uang.

Sadar kerjaan belum selesai, kamu gak minat untuk menyelesaikannya di hari itu juga. Pemikiran "masih ada besok" terus ada di mindset-mu. Hal ini bisa menyebabkan kerjaanmu menumpuk di esok hari karena tiap hari pasti akan ada tugas baru menanti.

Kamu sangat ingin mengundurkan diri, namun sejuta keraguan masih menghantuimu. Mulai dari alasan belum ada kerjaan baru, masih butuh untuk bayar cicilan, butuh untuk modal berumah tangga, atau takut tempat kerja selanjutnya ternyata lebih mengecewakan daripada yang sekarang. Gak heran, tiap detik di tempat kerja kamu membuatmu merasa seperti di neraka. Kamu begitu tersiksa, ingin keluar tapi kaki seakan terikat. 

Jadi, apakah kamu sedang mengalami hal-hal di atas? Jika iya, ada baiknya kamu segera introspeksi yang menjadi penyebab kamu begini. Pikirkan baik-baik, apakah kamu masih mau melanjutkan pekerjaanmu dan bekerja secara maksimal, atau mengundurkan diri. Yang perlu diingat, bekerja adalah ibadah. Jadi di mana pun nanti kamu akan berada, bekerjalah dengan tulus ya. Selalu bersyukur, dan sadari bahwa gak ada pekerjaan yang sempurna di dunia ini.