Ilustrasi karyawan yang sedang bekerja. (unsplash.com/frantic)
Setiap keputusan dalam dunia kerja memiliki konsekuensinya masing-masing. Berkaitan dengan gelar pendidikan dan pekerjaan yang ditekuni, sebanyak 47,6 persen responden mengaku pekerjaan mereka linear dengan pendidikan yang ditempuh. Sementara 33,7 persen responden tidak bekerja di bidang yang linear dengan pendidikan terakhirnya dan 18,7 persen responden mengaku telah meninggalkan pekerjaan yang semula linear dengan gelar pendidikannya, kini tidak lagi sejalan dengan gelar pendidikannya.
Ada kelebihan apabila seseorang memilih bekerja atau berkarier secara linear dengan gelar pendidikannya. Menurut Sonia, keuntungannya adalah kandidat tersebut telah memahami dasar-dasar dari bidang pekerjaannya berdasarkan teori atau pengetahuan yang didapat di sekolah.
Sayangnya, masih banyak responden yang merasa kesulitan untuk mencari pekerjaan yang sejalan dengan gelar pendidikannya. Sebanyak 52,9 persen responden membagikan pengalaman mereka yang merasa kesulitan dalam mencari pekerjaan karena gelar pendidikan tidak sesuai kualifikasi. Hal tersebut bertolak belakang dengan 47,1 persen responden yang merasa gelar pendidikan tidak berpengaruh dengan pekerjaan.
Salah satu responden berinisial LS yang berdomisili di DKI Jakarta, menuturkan bahwa pendidikannya memiliki pengaruh yang besar terhadap bidang pekerjaan yang ditekuni saat ini.
LS menceritakan, “Berpengaruh, karena saya bekerja di lingkup yang sama. Setiap proyek yang diberikan oleh perusahaan untuk dipegang, selalu berdasarkan gelar yang dimiliki dengan anggapan lebih paham dan lebih mudah untuk menerima pekerjaan tersebut. Sharing knowledge-nya pun juga akan lebih mudah kedepannya.”
Responden berinisial TS (24) juga mengaku pendidikan yang ditempuhnya memiliki pengaruh terhadap dunia kerja yang ia jalani saat ini.
Perempuan asal DIY ini menjelaskan, “Pengaruh, karena dunia kerja akan melihat kredibilitas dan profesionalitas calon pekerjanya dari pengalaman kerja dan pendidikan sebelumnya.”
Berdasarkan survei dari IDN Times, 91 dari 100 orang dengan pekerjaan yang linear merasa memiliki ada keuntungan dari pekerjaan dan pendidikan yang sejalan, sementara 9 lainnya merasa hal itu tidak terlalu berpengaruh dengan pekerjaannya.
Hal yang lebih utama dari menyandang gelar pendidikan adalah kemampuan dan pengetahuan terkait bidang yang ditekuni tersebut.
Retno turut memberi penjelasan mengenai hal ini, “Kalau kita berbicara gelar, kita lihat kapabilitas dia apakah dia sesuai dengan gelarnya. Misalnya dia gelarnya komunikasi nih, ketika kita interview apakah ilmu komunikasinya itu benar-benar dia bisa terapkan atau tidak. Sebenarnya, kalau dibilang dari gelar sendiri kita lihat dulu, sih apakah gelar itu benar-benar dia terapkan di pekerjaannya atau jabatan yang dia lamar. Yang penting tetap upgrading terkait knowledge dan softskill.”
Sebanyak 67,9 persen responden mengaku melamar pekerjaan yang sesuai dengan jurusan kuliah membuatnya jadi lebih mudah diterima. Sementara 32,1 persen responden merasa jurusan pendidikan tidak membuatnya lebih mudah diterima kerja.
“Gelar pendidikan kalau dibilang penting pasti penting, itu sebagai bentuk penghargaan terhadap diri sendiri. Tapi kalau di dalam pekerjaan, itu kembali lagi kepada jenis pekerjaan dan kebutuhan pekerjaan tersebut,” ujar Sonia.