Dalam menjalani hidup, seringkali kita dihadapkan berbagai permasalahan yang menuntut kita untuk membuat sebuah keputusan. Membuat keputusan memang bukan perkara mudah, apalagi memiliki dampak besar dalam jangka panjang.
Dalam membuat keputusan hendaknya dilakukan dengan hati-hati karena banyak hal yang harus dipertimbangkan. Terlepas dari apa yang menjadi pertimbanganmu untuk membuat keputusan, ada beberapa kondisi yang sebaiknya tidak kamu lakukan untuk membuat keputusan.
Seorang peneliti dari Universitas Dundee, Benyamin Vincent, melakukan penelitian terkait pengaruh lapar dalam membuat keputusan. Sebanyak 50 peserta diuji dalam dua kali percobaan, yaitu pada saat kondisi 2 jam setelah makan (tidak lapar) dan 10 jam setelah makan (kondisi lapar). Semua peserta diberikan pilihan antara hadiah kecil yang bisa didapat dalam waktu dekat atau hadiah besar yang bisa didapat setelah 35 hari.
Ditemukan 3 peserta dalam kondisi lapar memilih hadiah kecil yang bisa didapat dalam waktu dekat, terlepas isinya makanan atau bukan, sedangkan peserta dalam kondisi tidak lapar rela menunggu 35 hari untuk mendapatkan hadiah besar. Penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi lapar memengaruhi kemampuan seseorang dalam membuat keputusan secara signifikan. Dalam kondisi lapar, seseorang cenderung membuat keputusan jangka pendek. Jadi, jika kamu sedang lapar sebaiknya makan lebih dulu sebelum membuat keputusan.
Ketika kamu sedang bahagia, kamu begitu bersemangat untuk melakukan sesuatu. Hati-hati dalam membuat keputusan pada kondisi sedang senang atau bahagia, apalagi mudah membuat janji. Orang yang sedang bahagia cenderung meremehkan risiko. Dalam kondisi seperti ini, orang yang sedang bahagia cenderung lebih mudah membuat keputusan atau janji sebagai tanpa berpikir panjang.
Apabila keputusan memang harus dibuat saat itu juga, sebaiknya beri waktu sejenak untuk menenangkan diri. Pertimbangkan baik-baik dan pastikan keputusan yang kamu buat merupakan hasil pemikiran secara rasional, bukan pengaruh dari perasaan bahagia belaka.
Rasa marah bisa muncul ketika seseorang mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakan di hati atau ada sesuatu yang tidak sesuai harapan. Ketika sedang marah, pikiran kita menjadi lebih agresif dalam bertindak dan cenderung berani mengambil tindakan yang berisiko tanpa memikirkannya dulu.
Jangan buat keputusan di bawah pengaruh emosi, sebab memungkinkan hasil keputusan yang kamu utarakan kurang logis. Tenangkan hati dan pikiran lebih dulu dan gunakan logika dalam membuat keputusan.
Dilansir Inc.com ketika seseorang bersedih cenderung menetapkan tujuan yang rendah. Sebuah studi yang melibatkan peserta dengan berbagai kondisi termasuk peserta yang sedang sedih untuk menjual barang. Hasil studi menunjukkan bahwa peserta yang sedang sedih mematok harga barang yang lebih rendah dibandingkan peserta lainnya.
Hal ini menunjukkan bahwa ketika seseorang sedang sedih memiliki motivasi yang cenderung rendah dengan harapan ketika target mudah dicapai membuat suasana hati menjadi lebih baik. Oleh karena itu, saat kamu sedang sedih tak perlu buru-buru menetapkan sebuah keputusan.
Tubuh manusia memiliki energi terbatas untuk melakukan aktivitas setiap harinya. Saat tubuh terasa lelah, baik lelah fisik maupun mental, tingkat konsentrasi juga akan berkurang. Berkurangnya tingkat konsentrasi tentu tidak baik jika dipaksakan untuk melakukan hal-hal yang membutuhkan pertimbangan matang.
Seorang psikolog Daniel Kahmneman mengatakan bahwa orang yang merasa lelah cenderung membuat keputusan bersifat egois dengan cara pandang yang sempit. Oleh sebab itu, saat kamu merasa lelah sebaiknya tunda dulu untuk membuat keputusan. Buatlah keputusan setelah kamu merasa cukup istirahat.
Apakah kamu punya rencana membuat keputusan dalam waktu dekat? Pastikan saat kamu membuat keputusan terbebas dari pengaruh apapun ya agar hasil keputusanmu bersifat rasional.