5 Jenis Diskriminasi Paling Umum yang Sering Terjadi di Tempat Kerja

Diskriminasi berdasarkan gender merupakan salah satu bentuk diskriminasi yang paling umum terjadi di tempat kerja. Di mana karyawan diperlakukan secara tidak adil atau berbeda karena jenis kelaminnya. Biasanya diskriminasi ini sering terjadi pada perempuan.

Seperti ketidaksetaraan dalam pembayaran, di mana karyawan perempuan melakukan pekerjaan yang sama dengan karyawan laki-laki, tapi menerima gaji yang berbeda. Selain itu, diskriminasi gender juga dapat terlihat dalam proses promosi yang tidak adil, di mana karyawan perempuan diabaikan atau diberikan kesempatan promosi yang lebih sedikit dibandingkan dengan rekan kerja laki-laki.

Diskriminasi ini juga dapat terjadi dalam hal perlakuan dan respons terhadap karyawan berdasarkan jenis kelaminnya. Seperti adanya standar ganda dalam menilai kinerja atau pemberian tanggung jawab, di mana karyawan perempuan dianggap lebih tidak mampu atau kurang kompeten dibandingkan dengan karyawan laki-laki. 

Diskriminasi rasial merupakan bentuk diskriminasi yang melibatkan perlakuan yang tidak adil atau berbeda terhadap seseorang berdasarkan ras, warna kulit, atau asal etnis. Salah satu contoh diskriminasi ini adalah ketidaksetaraan dalam peluang kerja. Seseorang yang berasal dari kelompok ras atau etnis tertentu mungkin menghadapi hambatan atau batasan dalam mencari, mendapatkan, atau mempertahankan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi dan pengalamannya.

Penilaian yang tidak adil juga merupakan dampak dari diskriminasi rasial di tempat kerja. Seseorang dari kelompok minoritas sering kali dinilai lebih rendah dari rekan-rekannya yang berasal dari kelompok mayoritas, meskipun memiliki kualifikasi dan kinerja yang sama atau bahkan lebih baik. Selain itu, penghinaan, lelucon rasis atau komentar yang merendahkan dan bentuk rasisme lainnya semuanya dapat dianggap sebagai bentuk pelecehan ras.

Diskriminasi usia merupakan bentuk diskriminasi yang sering terjadi terhadap karyawan yang lebih tua atau lebih muda di tempat kerja. Diskriminasi semacam ini dapat terjadi diberbagai situasi yang merugikan seseorang berdasarkan usianya. Salah satu contohnya adalah penolakan pekerjaan, di mana seseorang yang lebih tua atau lebih muda mungkin mengalami kesulitan dalam mencari atau mempertahankan pekerjaan.

Hal ini karena asumsi atau pandangan, bahwa karyawan yang lebih tua mungkin kurang fleksibel atau tidak up-to-date dengan teknologi terkini. Sedangkan karyawan yang lebih muda mungkin kurang berpengalaman atau kurang stabil dalam bekerja. Selain itu, perlakuan tidak setara dalam hal gaji dan tunjangan juga merupakan dampak dari diskriminasi usia di tempat kerja. Karyawan yang lebih tua mungkin tidak mendapatkan kompensasi yang setara dengan rekan-rekannya yang lebih muda, atau sebaliknya.

Diskriminasi ini menjadi fenomena yang sering terjadi di lingkungan tempat kerja, dimana karyawan yang memiliki kondisi kesehatan atau disabilitas sering kali mengalami perlakuan yang tidak adil atau berbeda dari rekan-rekannya. Salah satu contoh diskriminasi ini adalah ketika seseorang yang disabilitas mungkin mengalami kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan atau mempertahankan pekerjaan. Itu karena, pihak perusahaan memiliki ketakutan terhadap kemampuannya untuk menjalankan tugas-tugas pekerjaan dengan baik.

Selain itu, pemecatan yang tidak adil, di mana seseorang dengan kondisi kesehatan atau disabilitas mungkin dipecat atau dihentikan dari pekerjaan karena dianggap tidak mampu berkontribusi secara efektif dalam lingkungan kerja yang kompetitif. Atau karena seseorang yang disabilitas memerlukan lebih banyak waktu dan sumber daya untuk melakukan pekerjaan dengan baik.

Diskriminasi berdasarkan agama atau keyakinan terjadi ketika seorang karyawan diperlakukan secara tidak adil atau berbeda karena keyakinan agama atau praktik keagamaannya di lingkungan tempat kerja. Diskriminasi semacam ini mencakup berbagai situasi yang merugikan seseorang berdasarkan keyakinan keagamaan yang dianut. Tanda diskriminasi ini adalah pengabaian terhadap kebutuhan keagamaan, di mana seseorang dengan keyakinan agama tertentu mungkin menghadapi kesulitan dalam menjalankan praktik keagamaan mereka di tempat kerja. 

Selain itu, adanya komentar yang tidak pantas tentang keyakinan agama tertentu mungkin menjadi sasaran dari komentar yang menghina atau merendahkan keyakinan keagamaannya. Atau diabaikannya hak-haknya untuk menjalankan keyakinan keagamaan tanpa takut akan diskriminasi atau pelecehan. 

Sadar akan jenis-jenis diskriminasi di tempat kerja adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman sebagai karyawan. Ketika kamu mengalami salah satu diskriminasi seperti di atas, kamu bisa segera melaporkannya atau mengambil tindakan yang serius.