Jobdesk Digital Marketer: Kemampuan, Peluang, dan Gaji

- Tugas digital marketer meliputi merancang kampanye, mengoptimalkan konten, mengukur performa, dan berkolaborasi dengan tim kreatif.
- Skill yang harus dimiliki antara lain SEO/SEM, content marketing, analisis data, penggunaan tools digital marketing, dan soft skills.
- Kualifikasi umum digital marketer mencakup pendidikan di bidang terkait, pengalaman praktis atau portofolio digital marketing, sertifikasi/training di bidang digital marketing, dan kemampuan teknis.
Di era serba digital seperti sekarang, hampir semua bisnis membutuhkan kehadiran profesional yang mampu memasarkan produk atau jasa mereka secara online. Nah, di sinilah peran penting seorang digital marketer muncul. Menariknya, memahami jobdesk digital marketer bukan hanya penting bagi mereka yang ingin berkarier di bidang ini, tapi juga bagi pemilik bisnis yang ingin tahu bagaimana strategi pemasaran digital bisa bekerja efektif, lho.
Jadi, gak mengherankan kalau digital marketer makin populer karena peluang dan cakupan kerjanya yang luas. Melalui artikel ini, kamu bisa mengenal profesi digital marketer ini lebih dekat dari tugas, kemampuan, peluang, hingga gaji. Simak, ya!
1. Tugas dan tanggung jawab

Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk memahami secara rinci apa saja tugas dan tanggung jawab yang melekat pada jobdesk digital marketer. Dengan mengetahui ini dari awal, kamu bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik dan mencari pengalaman yang sesuai.
1. Merancang dan menjalankan kampanye digital marketing melalui berbagai kanal seperti media sosial, email, website, dan iklan pay-per-click. Sebagai digital marketer, kamu bertanggung jawab agar kampanye yang dibuat sesuai dengan tujuan bisnis.
2. Mengoptimasi konten dan kanal digital untuk meningkatkan visibilitas, traffic, dan konversi, termasuk melalui teknik SEO/SEM dan manajemen media sosial. Gak cukup hanya membuat konten, tapi kamu juga harus memastikan bahwa target audiens bisa menemukannya.
3. Mengukur, menganalisis, dan melaporkan performa kampanye serta menggunakan hasil analisis untuk mengoptimalkan strategi selanjutnya. Kamu perlu memonitor metrik seperti ROI, KPI, engagement, dan lain-lain untuk memastikan kampanye memberikan hasil yang baik.
4. Berkolaborasi dengan tim kreatif, tim konten, desainer, dan stakeholder lain untuk memastikan pesan merek konsisten dan kampanye digital berjalan lancar. Digital marketer tak hanya bekerja sendiri, tetapi juga harus bisa menjembatani dan mensinergikan berbagai elemen dalam pemasaran digital.
2. Skill dan kemampuan yang harus dimiliki

Setelah memahami tugasnya, langkah berikutnya adalah mengetahui kemampuan apa yang perlu kamu kuasai agar bisa menjalankan jobdesk digital marketer dengan baik. Ini penting supaya kamu bisa mempersiapkan diri secara proaktif, lho.
1. Menguasai SEO (Search Engine Optimization) dan SEM (Search Engine Marketing). Kamu perlu memahami bagaimana mesin pencari bekerja, bagaimana memilih kata kunci yang tepat, dan bagaimana mengatur kampanye berbayar agar mencapai target.
2. Mampu membuat dan mengelola konten (content marketing), termasuk media sosial, blog, video, infografis, dan lain-lain. Kamu harus bisa berpikir kreatif, membuat pesan yang relevan dan menarik bagi audiens.
3. Pintar menganalisa data dan pengukuran performa dengan menggunakan alat seperti Google Analytics. Kamu juga perlu memahami demografi, perilaku audiens, dan hasil kampanye untuk membuat keputusan yang lebih baik.
4. Memahami tools digital marketing dan kanal digital, seperti platform media sosial, sistem iklan berbayar (misalnya Google Ads, Meta Ads), CMS (Content Management System), hingga email marketing.
5. Lihai soft skills seperti komunikasi yang baik, kemampuan bekerja tim, adaptasi terhadap perubahan cepat di dunia digital, dan kreativitas dalam menyampaikan pesan. Dunia digital bergerak cepat dan kamu harus siap untuk berpindah strategi jika algoritma berubah.
3. Kualifikasi dan syarat menjadi digital marketer

Sekarang kamu sudah tahu tugas dan skill-nya, sekarang kamu melihat syarat dan kualifikasi umum yang sering dicari oleh perusahaan untuk menjalankan jobdesk digital marketer. Ini akan membantumu mempersiapkan CV dan plan pengembangan diri.
1. Pendidikan minimum biasanya diploma atau sarjana di bidang pemasaran, komunikasi, bisnis, atau bidang terkait lainnya. Namun, banyak perusahaan mulai lebih melihat kemampuan dan portofolio kamu daripada hanya ijazah, kok.
2. Pengalaman praktis atau portofolio digital marketing (kampanye, konten yang pernah kamu buat, hasil analisis yang pernah dilakukan) sangat dihargai. Semakin nyata bukti pekerjaan kamu, semakin baik posisi yang bisa kamu masuki.
3. Sertifikasi atau training di bidang digital marketing, terutama di SEO, Google Ads, media sosial, analisis data bisa menjadi nilai tambah. Ini membuktikan bahwa kamu aktif belajar dan memahami perkembangan terbaru.
4. Kemampuan teknis seperti menggunakan alat analisis, mengelola iklan digital, memahami CMS, serta kreativitas dalam konten digital juga menjadi syarat yang sering muncul dalam lowongan pekerjaan.
4. Peluang karier digital marketer

Jika kamu menjalankan jobdesk digital marketer dengan baik, peluang karier yang terbuka sangat menarik, kok. Dunia digital terus berkembang, dan kebutuhan profesional di bidang ini semakin tinggi.
1. Sebagai entry level, kamu bisa mulai sebagai Digital Marketing Assistant atau Social Media Executive. Dari sana, kamu bisa naik menjadi Digital Marketing Executive atau Specialist jika sudah terbukti hasil kerjanya.
2. Dengan pengalaman beberapa tahun, kamu bisa menjadi Digital Marketing Manager atau Head of Digital Marketing, yang bertanggung jawab atas strategi dan tim keseluruhan.
3. Selain bekerja di perusahaan, kamu juga bisa menjadi freelancer, konsultan digital marketing, atau membuka agensi sendiri. Karena jobdesk digital marketer cukup modular, banyak profesional memilih jalur independen.
4. Industri yang membutuhkan digital marketer sangat beragam, mulai dari e-commerce, startup, agensi kreatif, hingga perusahaan besar di sektor tradisional yang mulai go digital. Sehingga kamu punya banyak pilihan arah karier.
5. Prospek gaji digital marketer

Di Indonesia, gaji seorang digital marketer bisa mulai dari sekitar Rp 4 – 6 juta per bulan untuk level pemula. Data menunjukkan bahwa rata-rata gaji bulanan di Indonesia adalah sekitar Rp 5,5 juta per bulan. Gaji ini bisa berbeda tergantung lokasi kerja, jenis industri, dan pengalaman yang kamu miliki.
Ketika kamu semakin berpengalaman dan mengambil peran spesialis atau manajer, gaji bisa naik ke kisaran Rp 6 – 15 juta per bulan atau lebih, tergantung skala perusahaan, lokasi, dan tanggung jawab yang kamu emban. Tak hanya itu, bagi kamu yang bekerja sebagai freelancer, potensi penghasilan bisa jauh lebih besar tergantung proyek dan klien yang ditangani.
Menjadi seorang digital marketer bukan hanya soal mengelola iklan dan media sosial, tetapi juga tentang memahami perilaku konsumen serta mengoptimalkan strategi pemasaran dengan data dan kreativitas, lho. Jadi, jika kamu serius ingin nyemplung di profesi ini, pelajarilah jobdesk digital marketer dengan benar, dan jadilah profesional!


















