"Menempatkan barang-barang terberat di bagian bawah, menyeimbangkan berat di rak, dan menghindari penumpukan barang di bagian atas lemari dapat membuat perbedaan yang mengejutkan. Beberapa penyesuaian yang cermat dapat mengubah tata letak furnitur kamu dari potensi bahaya menjadi ruang yang lebih aman dan nyaman," ungkap Jones, dikutip Jjones Design Co.
Menata Rumah di Daerah Rawan Bencana Agar Tetap Nyaman Ditinggali

- Memperhatikan posisi barang-barang berat untuk menghindari bahaya saat gempa datang
- Hindari dekorasi berisiko seperti pajangan berat dan televisi yang mudah jatuh
- Memilih material tahan bencana dan memanfaatkan teknologi untuk deteksi dini
Tinggal di daerah rawan bencana memang menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Namun, bukan berarti kamu harus mengorbankan rasa aman dan nyaman tinggal di rumah pribadi. Dengan penataan yang tepat, rumah akan tetap menjadi tempat berlindung yang menenangkan.
Kesadaran akan potensi bencana di sekitar lingkungan rumah justru menjadi penanda bahwa kamu telah bersiap. Lantas, bagaimana cara menata rumah di daerah rawan bencana agar tetap nyaman ditinggali? Simak beberapa tips berikut ini, ya!
1. Memperhatikan posisi barang-barang berat

Jika kamu tinggal di daerah yang rawan gempa, makan penataan furnitur tinggi dan berat merupakan hal yang harus kamu prioritaskan. Barang-barang tersebut berpotensi menimpamu saat gempa datang. Menjaga furnitur tinggi seperti lemari atau rak buku di tempat yang aman tentunya akan membuat kamu tenang.
Desainer interior Joshua Jones mengungkapkan dalam Jjones Design Co, bahwa kamu bisa menjaga furnitur tinggi tetap di tempatnya dengan memasang sekrup di dinding. Kamu juga bisa menggunakan tali pengikat furnitur jika sekrup tidak memungkinkan.
Demi keamanan, akan lebih baik jika kamu menempatkan furnitur tinggi jauh dari tempat tidur, sofa, dan area yang sering dilalui. Selain itu. pastikan tidak menempatkan benda berat di bagian atas furnitur.
Jika opsi mengikat furnitur sulit dilakukan, kamu bisa memberikan bantalan peredam di kaki furnitur. Bantalan ini akan memberikan gaya gesek sehingga barang-barang akan sulit bergeser dari tempatnya jika guncangan akibat gempa sedang muncul.
2. Hindari dekorasi berisiko

Kamu tahu rumahmu berada di lokasi yang rawan bencana gempa? Lantas, akan lebih bijaksana jika kamu tidak menambahkan dekorasi berisiko seperti pajangan berat serta benda yang mudah rubuh.
Selain dekorasi, televisi juga berisiko untuk menimpa kamu saat gempa datang. Jones menyarankan untuk menempelkan televisi di dinding dengan pengamanan agar ia tidak mudah jatuh. Jika televisi harus berada di meja, akan lebih baik jika menambahkan pengamanan ekstra.
3. Melindungi pajangan

Kamu mungkin menyukai pajangan seperti lukisan atau foto berbingkai. Jika kamu tinggal di wilayah rawan gempa dan tetap ingin mempertahankan pajangan kesayanganmu, maka kamu harus menjaganya agar tidak menjadi sumber bahaya ketika bencana datang.
Jones mengungkapkan, bahwa guncangan yang kuat dapat membuat bingkai berayun, miring, atau bahkan jatuh, terutama jika digantung dengan paku biasa. Ia menyarankan untuk melindungi pajangan dengan pengait tahan gempa, penyangga, atau selotip khusus lukisan agar bingkai menempel erat di dinding. Untuk daya rekat yang lebih baik, kamu juga bisa menggunakan strip Velcro yang dapat dilepas atau gel museum di sudut bawah bingkai.
"Jika kamu menggantung karya seni di atas sofa atau konsol, pastikan karya tersebut terpasang dengan benar dan pertimbangkan untuk menghindari bagian depan yang terbuat dari kaca jika memungkinkan. Kaca akrilik adalah alternatif yang lebih aman, serta tampilannya seperti kaca tetapi tidak akan pecah," ungkap Jones.
4. Memilih material tahan bencana

Ketika renovasi memungkinkan, maka akan lebih baik jika kamu menambahkan material tahan bencana di setiap sudut rumah. Jika rumahmu di lokasi banjir, maka kamu bisa meninggikan rumah hingga batas aman. Kamu juga bisa memilih perabot yang tahan air dan korosi.
Jika kamu tinggal di daerah berangin, maka kamu bisa berinvetasi pada jendela tahan angin. Sedangkan jika rumahmu berada di lokasi potensi gempa, kamu bisa mempertimbangkan material tahan gempa.
Bukan hanya renovasi, ada baiknya kamu melakukan inspeksi rutin bagian-bagian penting di rumahmu yang mungkin terdampak bencana. Pastikan semua sudut mampu melindungimu, ya!
5. Memanfaatkan teknologi

Ketika kamu tahu bahwa kamu tinggal di daerah dengan potensi bencana, mengetahui kapan bencana datang akan sangat bermanfaat untukmu. Lantas, kamu bisa memanfaatkan berbagai teknologi yang mendukung.
Untuk daerah rawan banjir, kamu mungkin bisa memasang sensor elevasi air di salah satu sudut rumah. Sensor tersebut akan membunyikan alarm jika air hampir masuk ke rumahmu.
Kamu juga bisa membuat pintu isolasi yang mencegah air banjir untuk masuk ke dalam rumah hingga level tertentu. Pastikan juga membuat penutup lubang saluran air yang tahan terhadap banjir.
6. Memikirkan skenario penyelamatan

Ketika kamu sudah tidak mungkin bertahan di rumahmu karena bencana, maka kamu harus segera mengungsi. Sayangnya, kapan bencana datang sangat sulit diprediksi. Untuk meminimalkan potensi bahaya, kamu harus punya skenario penyelamatan khusus, nih.
Kamu harus tahu lokasi keluar rumah yang paling cepat ketika bencana datang. Perabotan di rumahmu juga harus ditata sedemikian rupa agar tidak menyulitkan penyelamatanmu.
Skenario penyelamatan ini harus kamu latih satu atau dua kali dalam setahun. Jika kamu punya skenario penyelamatan yang lengkap, maka tata letak perabot di rumahmu juga akan mengikutinya sambil tetap mempertimbangkan estetika.
Tinggal di daerah rawan bencana memang tidak mudah. Namun dengan persiapan dan penataan perabot yang baik, kamu tetap bisa tinggal dengan aman dan nyaman.
Itulah beberapa tips menata rumah di daerah rawan bencana agar tetap nyaman ditinggali. Semoga bermanfaat untukmu dan jangan lupa dipraktikkan, ya!


















