Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jobdesk Frontend Developer, Bikin Website Responsif dan Menarik!

Coding, Bekerja
ilustrasi bekerja coding (pexels.com/ThisIsEngineering)
Intinya sih...
  • Frontend developer bertanggung jawab membuat tampilan website atau aplikasi user-friendly dengan HTML, CSS, dan JavaScript.
  • Kolaborasi dengan desainer, backend developer, dan tim produk sangat penting untuk memastikan keselarasan dalam pembuatan tampilan fungsional.
  • Frontend developer harus menjaga performa dan kecepatan aplikasi tetap optimal serta terus mengikuti perkembangan framework dan teknologi baru.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dengan banyaknya produk digital yang bermunculan, profesi frontend developer jadi salah satu pekerjaan yang paling menjanjikan. Kamu mungkin sering terpukau dengan tampilan website atau aplikasi yang rapi, interaktif, dan nyaman digunakan. Di balik semua itu, ada seseorang yang merancang dan memastikan setiap elemen bekerja sebagaimana mestinya.

Frontend developer selain bisa bikin tampilan menarik, juga memastikan pengalaman pengguna lancar dari awal sampai akhir. Dunia frontend cocok buat kamu yang suka desain, logika, dan ingin menciptakan sesuatu yang bisa langsung dirasakan pengguna. Banyak perusahaan mencari talenta frontend yang andal. Berikut jobdesk frontend developer yang menarik diketahui!

1. Mengembangkan tampilan digital agar user-friendly

ilustrasi aplikasi dalam ponsel (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi aplikasi dalam ponsel (pexels.com/cottonbro)

Tugas frontend developer adalah membangun tampilan website atau aplikasi yang bisa digunakan dengan mudah dan nyaman. Kamu akan bekerja dengan HTML, CSS, dan JavaScript. Mulai dari membuat layout, menyusun tombol, sampai memastikan animasi berjalan halus. Intinya, kamu membuat visual dari desain UI/UX menjadi sesuatu yang benar-benar bisa digunakan.

Dalam proses ini, kamu juga harus paham bagaimana user biasanya berinteraksi dengan sebuah aplikasi. Misalnya, bagaimana caranya supaya navigasi terasa simpel, atau bagaimana membuat tampilan tetap rapi meski dilihat dari ukuran layar yang berbeda.

2. Bekerja sama dengan desainer, backend, dan tim produk

ilustrasi rekan kerja (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi rekan kerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Sebagai frontend developer, kamu akan berkolaborasi dengan UI/UX designer untuk memahami wireframe atau mockup, lalu menerjemahkannya menjadi tampilan fungsional. Selain itu, kamu juga akan berkolaborasi dengan backend developer untuk menghubungkan tampilan dengan data dan logika sistem.

Komunikasi jadi peran penting di sini, karena kamu harus memastikan semuanya selaras. Semakin lancar kolaborasi yang kamu bangun, semakin cepat produk bisa selesai dan semakin minim error yang muncul. Peran ini juga bikin kamu bisa memahami sisi bisnis dan kebutuhan pengguna lebih dalam.

3. Menjamin performa dan kecepatan aplikasi tetap optimal

ilustrasi seni digital (pexels.com/Antoni Shkraba)
ilustrasi seni digital (pexels.com/Antoni Shkraba)

Website atau aplikasi yang tampilannya bagus tapi lambat itu cuma akan bikin user malas menggunakannya. Makanya frontend developer punya tanggung jawab besar dalam menjaga performa aplikasi tetap cepat. Kamu perlu memahami bagaimana cara mengoptimalkan kode, kompresi gambar, hingga meminimalkan beban loading.

Bahkan hal kecil seperti ukuran font atau banyaknya animasi juga bisa memengaruhi kecepatan. Di bagian ini, kamu juga bekerja dengan berbagai tools untuk memastikan performa halaman tetap stabil. Kamu harus sering melakukan uji coba supaya tahu apakah ada bagian yang bikin halaman crash, freeze, atau terlalu lama dimuat atau tidak.

4. Terus mengikuti perkembangan framework dan teknologi baru

ilustrasi bekerja (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Yan Krukau)

Dunia frontend bergerak cepat, dan kamu harus siap terus belajar. Framework seperti React, Vue, atau Angular bisa jadi senjata utama yang memudahkan kamu membangun aplikasi modern. Setiap tahun selalu ada update, tools baru, atau cara kerja yang lebih efisien, dan kamu gak bisa ketinggalan kalau mau tetap update.

Skill ini gak hanya tentang coding, tapi juga tentang memahami tren desain, micro-interaction, sampai bagaimana pengguna berperilaku di era digital. Jadi, menjadi frontend developer berarti kamu bakal hidup di lingkungan yang penuh pembaruan. Kalau kamu suka belajar hal baru dan menikmati proses eksplorasi teknologi, profesi ini bisa sangat cocok.

5. Skill dan prospek karier frontend developer

ilustrasi rekan kerja (pexels.com/Canva Studio)
ilustrasi rekan kerja (pexels.com/Canva Studio)

Untuk menjadi frontend developer, kamu perlu menguasai beberapa skill inti. Bahasa pemrograman dasar yang harus dikuasai seperti HTML, CSS, dan JavaScript. Setelah itu, kamu bisa memperdalam framework modern seperti React, Next.js, atau Vue. Pemahaman tentang UI/UX, version control seperti Git, serta cara memanfaatkan API juga akan sangat membantu.

Prospek karier untuk frontend developer sangat menjanjikan. Kamu bisa berkarier sebagai junior frontend developer, naik ke level senior, lalu berkembang menjadi frontend engineer, UI engineer, atau bahkan beralih ke full-stack developer. Gaji frontend developer junior biasanya berada di kisaran Ro6–10 juta per bulan. Sedangkan level senior bisa mencapai Rp20–35 juta per bulan.

Menjadi frontend developer berarti kamu punya kesempatan menciptakan sesuatu yang bisa langsung dirasakan pengguna. Kalau kamu tertarik dunia kreatif dan teknologi, posisi ini bisa jadi langkah awal karier yang menjanjikan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

9 Inspirasi Layering Outfit ala Anggita Kusuma Dewi, Simpel dan Modis!

21 Nov 2025, 13:21 WIBLife