Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kudu Belajar Senang Atas Kebahagiaan Orang Lain

ilustrasi bahagia bersama (pexels.com/Erik Allen)

Apa yang sesungguhnya kita rasakan saat melihat orang lain bahagia? Apakah kita dengan tulus ikut senang atau justru diam-diam merasa sedih bahkan kesal? Bila kita mengalami yang terakhir, mari segera memperbaiki sifat diri yang kurang baik ini.

Ada yang tidak beres dengan hati kita bila sedih menyaksikan orang lain bahagia dan justru gembira kala melihat mereka berduka. Waktunya bersih-bersih hati dengan belajar ikut merasakan kebahagiaan orang lain. Berikut alasan pentingnya hal ini dilakukan:

1. Nyinyir pun tak berguna

ilustrasi bahagia (pexels.com/Archie Binamira)

Saat kita kesal menyaksikan kebahagiaan orang lain, cemberut saja mungkin belum cukup. Kita juga tidak tahan buat nyinyir pada teman atau saudara yang nasibnya sedang baik. Apa sih, yang kita dapatkan dari sikap begini?

Tidak ada. Apa pun komentar negatif kita atas kebahagiaan orang lain tak membatalkan keberuntungan yang diraihnya. Bahkan memengaruhinya agar bersedih saja belum tentu.

Apalagi jika dia tipe orang yang cuek. Kita nyinyir seperti apa pun, ia tetap gembira. Sebaliknya buat kita sendiri, semua perkataan negatif untuk orang lain malah seperti memantul dan kembali pada kita sehingga rasanya makin kesal.

2. Penyebab kebahagiaannya bisa menjadi inspirasi

ilustrasi berlari bahagia (pexels.com/Antony Trivet)

Orang merasa bahagia tentu ada sebabnya dan itu tak harus tentang hal-hal besar. Apa pun penyebab kebahagiaannya, ini dapat menginspirasi kita. Contohnya, teman yang bahagia karena naik jabatan.

Ia sudah bertahun-tahun mengabdi dengan sepenuh hati di kantor tersebut. Kita bisa memetik pelajaran tentang betapa pentingnya dedikasi. Kita menjadi lebih bersemangat dalam bekerja dan yakin kinerja kita bakal diapresiasi pada waktunya.

3. Sebagai bentuk dukungan kita pada teman atau saudara

ilustrasi bahagia (pexels.com/HARUN BENLİ)

Jangan sampai kita berstatus sebagai teman bahkan saudaranya, tetapi sikap kita tak menunjukkan dukungan yang pantas buatnya. Kalau kita tulus dalam berteman serta bersaudara, telah seharusnya kebahagiaannya menjadi kegembiraan kita juga.

Demikian pula sebaliknya, kesedihannya otomatis bikin kita berempati. Jika kita malah sebal melihatnya senang, artinya pertemanan atau persaudaraan yang kita jalin dengannya cuma berisi kepalsuan. Secara tidak langsung, kita malah kerap mengharapkan hal-hal buruk menimpanya lantaran tak siap menyaksikannya bahagia.

4. Biar gak telanjur menjadi pendengki

ilustrasi bahagia berbelanja (pexels.com/Gustavo Fring)

Sudah jelas bahwa apabila kita justru bad mood ketika orang lain bahagia, ini tanda kita punya sifat dengki. Jangan biarkan sifat buruk ini menguasai diri dengan membiarkannya saja. Apalagi mengemukakan banyak pembenaran atas ketidaksukaan kita pada nasib baik orang lain.

Dengki ya dengki saja. Gak akan berubah menjadi sifat yang positif sekalipun kita berdalih macam-macam. Segera sadari buruknya sifat ini serta hentikan sampai di sini saja. 

5. Kebahagiannya akan menulari kita

ilustrasi ikut senang (pexels.com/Kokyo K)

Sebenarnya, kebahagiaan seseorang selalu dengan mudah menyebar pada orang-orang di sekitarnya. Dengan catatan, kita sendiri tak membangun pembatas yang menghalangi kebahagiaan itu menular. Rasa iri seperti dalam poin 4 merupakan penghalang terbesarnya.

Padahal jika kita tertular oleh kebahagiaan orang lain, rasanya akan sama menyenangkan dengan seandainya kita sendiri yang bernasib mujur. Kita gak harus mengalami sendiri nasib baik cuma buat bahagia. Asalkan hati gak kotor, kenaikan gaji teman atau hal-hal baik lain yang diperolehnya juga bakal bikin kita ikut happy.

Selama penyebab kebahagiaan orang lain tidak merugikan kita, sudah semestinya kita ikut senang. Ucapkanlah selamat dan tunjukkan raut wajah yang berseri-seri dengan tulus. Bukan sambil menyimpan kekesalan dalam hati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us