ilustrasi berani mengungkapkan ketidakpuasan dan melawan perlakuan yang dianggap tidak adil (pexels.com/yan krukau)
Gen Z dikenal memiliki tingkat toleransi yang rendah terhadap ketidakadilan, baik dalam bentuk diskriminasi, pelecehan, atau ketidaksetaraan di tempat kerja. Mereka lebih berani untuk mengungkapkan ketidakpuasan dan melawan perlakuan yang dianggap tidak adil. Jika mereka merasa diperlakukan dengan tidak hormat atau melihat perlakuan tidak setara terhadap rekan kerja, mereka tidak ragu untuk mencari pekerjaan lain yang lebih adil.
Gen Z juga sangat peduli dengan masalah transparansi dan keadilan dalam manajemen, dan mereka berharap perusahaan memperlakukan semua karyawan secara setara. Ketika hal-hal ini tidak terpenuhi, mereka bisa merasa tidak betah dan memilih untuk keluar. Dalam jangka panjang, sikap mereka ini menciptakan tantangan besar bagi perusahaan untuk mempertahankan talenta muda yang sangat menghargai keadilan.
Sebagai generasi yang tumbuh dalam dunia yang penuh perubahan, Gen Z memiliki ekspektasi dan nilai yang berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Meskipun sering dianggap sulit bertahan dalam pekerjaan, banyak dari mereka justru mencari lingkungan yang lebih sesuai dengan pandangan hidup dan tujuan pribadi mereka. Dalam menghadapi tantangan ini, perusahaan perlu beradaptasi dan menciptakan budaya kerja yang lebih inklusif, fleksibel, dan menghargai kesejahteraan karyawan. Dengan memahami kebutuhan dan karakteristik Gen Z, perusahaan dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan generasi muda dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif dan harmonis.