Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Prioritas Keuangan Gen Z, Beda dari Generasi Sebelumnya!

Ilustrasi bercermin (Pexels.com/cottonbro studio)

Setiap generasi punya caranya sendiri dalam mengelola keuangan, begitu juga Gen Z. Sebagai generasi yang lahir di era teknologi, mereka menghadapi tantangan keuangan yang berbeda dari generasi sebelumnya, seperti inflasi, biaya hidup yang meningkat, hingga tren konsumsi yang berubah. Namun, hal ini tidak menghalangi mereka untuk tetap cermat dalam memprioritaskan keuangan.  

Gen Z dikenal dengan sikapnya yang lebih fleksibel, kreatif, dan melek teknologi dalam mengatur uang. Mereka tidak hanya mengandalkan cara konvensional, tapi juga mencari strategi keuangan yang sesuai dengan gaya hidup mereka. Yuk, simak lima prioritas keuangan Gen Z yang membuat mereka berbeda dari generasi sebelumnya!

1. Investasi sebagai tren utama

Ilustrasi mengatur keuangan(Pexels.com/Kuncheek)

Jika generasi sebelumnya lebih fokus menabung di bank, Gen Z sudah berani melangkah ke dunia investasi sejak usia muda. Mereka paham bahwa menabung saja tidak cukup untuk melawan inflasi. Mulai dari saham, reksa dana, hingga cryptocurrency, Gen Z mencari cara untuk mengembangkan uang mereka secara aktif.  

Kemajuan teknologi juga memudahkan Gen Z untuk belajar tentang investasi. Dengan berbagai aplikasi investasi yang user-friendly, mereka bisa mulai dengan modal kecil tanpa merasa terbebani. Selain itu, mereka lebih terbuka pada risiko, selama mereka bisa mendapatkan imbal hasil yang besar.  

2. Berprinsip jika pengalaman lebih penting dari barang

Ilustrasi melakukan travelling (Pexels.com/Andrei Tanase))

Berbeda dari generasi sebelumnya yang cenderung mengumpulkan barang, Gen Z lebih suka menghabiskan uang untuk pengalaman. Mereka rela mengeluarkan uang untuk traveling, konser, atau workshop yang memberikan kenangan dan keterampilan baru. Menurut mereka, pengalaman memiliki nilai yang lebih bertahan lama daripada barang fisik.

Namun, bukan berarti mereka boros. Gen Z cenderung mencari cara untuk tetap hemat, seperti berburu promo atau memanfaatkan platform berbagi biaya split payment. Dengan cara ini, mereka bisa mendapatkan pengalaman tanpa harus mengorbankan keuangan jangka panjang.  

3. Menyisihkan uang untuk hobi dan bersenang-senang

Ilustrasi melakukan hobi (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Gen Z sangat peduli dengan work-life balance, dan hal ini juga tercermin dalam cara mereka mengatur keuangan. Mereka tidak ingin bekerja keras hanya untuk mengumpulkan uang tanpa menikmati hasilnya. Oleh karena itu, mereka cenderung menyisihkan uang khusus untuk hobi, kesehatan mental, atau sekadar menikmati waktu luang bersama teman dan keluarga.  

Selain itu, mereka juga mencari pekerjaan yang mendukung gaya hidup ini, seperti remote working atau jam kerja fleksibel. Dengan begitu, mereka bisa lebih produktif tanpa merasa tertekan secara finansial maupun emosional.  

4. Menggunakan uang untuk workshop

Ilustrasi kehidupan di desa (Pexels.com/Duc Nguyen)

Generasi ini tumbuh dengan akses ke informasi yang tidak terbatas. Mereka memanfaatkan internet untuk belajar tentang literasi keuangan, mulai dari cara membuat anggaran, mengatur utang, hingga strategi pensiun dini. Banyak dari mereka yang mengikuti kursus keuangan online atau mengikuti influencer keuangan di media sosial untuk mendapatkan tips praktis.

Selain itu, mereka juga memanfaatkan teknologi seperti aplikasi budgeting atau dompet digital untuk memantau pengeluaran secara real-time. Hal ini membuat mereka lebih terkontrol dalam mengelola uang dan tidak mudah tergoda untuk belanja impulsif.  

5. Aktif berdonasi untuk isu sosial dan lingkungan

Menolong orang lain (Pexels.com/RDNE Stock project)

Gen Z adalah generasi yang sangat peduli pada isu sosial dan lingkungan. Hal ini juga memengaruhi cara mereka mengatur uang. Mereka lebih memilih produk atau layanan dari perusahaan yang memiliki nilai-nilai yang selaras dengan mereka, seperti keberlanjutan atau inklusivitas.  

Misalnya, mereka cenderung mendukung merek yang ramah lingkungan meskipun harganya sedikit lebih mahal. Selain itu, mereka juga aktif dalam kegiatan donasi atau investasi sosial, seperti mendanai proyek-proyek berbasis komunitas. Bagi mereka, uang bukan hanya alat untuk memenuhi kebutuhan pribadi, tetapi juga cara untuk memberikan dampak positif bagi sekitar.  

Gen Z membuktikan bahwa prioritas keuangan tidak hanya tentang menabung atau bekerja keras, tetapi juga tentang bagaimana menikmati hidup, berkembang, dan memberi dampak. Dengan pendekatan yang berbeda, mereka menciptakan cara baru dalam mengelola uang yang lebih relevan dengan tantangan zaman. Jadi gimana, apakah kamu mulai tertarik mengikuti cara Gen Z mengatur keuangan? Kalau iya, yuk tiru dari sekarang!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us