5 Pelajaran Finansial dari Gen Z yang Patut Ditiru, Punya Side Hustle!

Generasi Z lahir di era digital dan tumbuh di tengah kemajuan teknologi, membawa perspektif baru dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal finansial. Di usia yang relatif muda, mereka telah menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi dengan tren ekonomi yang cepat berubah, seperti investasi digital, pengelolaan keuangan mandiri, hingga gaya hidup hemat namun tetap modern. Hal ini membuat mereka mampu menghadapi tantangan ekonomi dengan cara yang inovatif dan adaptif.
Generasi ini memiliki cara berpikir yang unik tentang uang, memprioritaskan pengalaman daripada barang mewah, sekaligus memanfaatkan teknologi untuk mengelola keuangan mereka secara efektif. Dari mereka, kita dapat memetik banyak pelajaran berharga yang relevan untuk menghadapi tantangan ekonomi masa kini dan masa depan. Apa saja pelajaran yang dapat kita petik dari Generasi Z? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
1.Punya side hustle

Generasi Z menunjukkan bahwa memiliki penghasilan tambahan dari pekerjaan sampingan bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan di era ekonomi yang dinamis. Mereka memanfaatkan peluang digital, seperti menjadi freelancer, content creator, atau menjalankan bisnis kecil, untuk menambah pemasukan. Langkah ini tidak hanya memberikan kestabilan finansial tetapi juga melatih mereka untuk mengelola waktu dan keterampilan secara lebih efektif.
Selain itu, pekerjaan sampingan memungkinkan Generasi Z untuk mengeksplorasi minat dan bakat yang mungkin tidak tersalurkan dalam pekerjaan utama mereka. Dengan begitu, mereka tidak hanya menambah penghasilan tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dan kepuasan diri. Pola pikir ini mengajarkan kita pentingnya diversifikasi sumber penghasilan untuk menghadapi tantangan ekonomi yang semakin kompleks.
2.Menerapkan konsep manifestasi

Generasi Z semakin akrab dengan konsep manifestasi sebagai cara untuk mencapai tujuan, termasuk dalam hal finansial. Dengan mempraktikkan visualisasi dan afirmasi positif, mereka menciptakan mindset yang mendukung kesuksesan dan kelimpahan. Manifestasi ini bukan sekadar berpikir optimis, tetapi juga mendorong mereka untuk mengambil langkah nyata menuju tujuan keuangan yang diinginkan.
Pendekatan ini membantu Generasi Z membangun hubungan yang sehat dengan uang, memandangnya sebagai alat untuk mencapai kebebasan dan kesejahteraan. Dengan fokus pada tujuan, mereka mampu menarik peluang finansial, baik melalui pekerjaan, investasi, maupun usaha pribadi. Kebiasaan ini mengajarkan pentingnya mengelola pikiran dan tindakan secara seimbang untuk meraih keberhasilan finansial.
3.Menyiapkan masa pensiun

Generasi Z meski masih muda, mulai menyadari pentingnya merencanakan masa pensiun sejak dini. Mereka memanfaatkan kemudahan teknologi untuk belajar tentang investasi jangka panjang, seperti reksa dana atau saham, guna memastikan kehidupan yang nyaman di masa tua. Kesadaran ini menunjukkan betapa pentingnya memulai perencanaan pensiun meski di usia produktif.
Selain itu, Generasi Z memahami bahwa pensiun bukan hanya tentang mengumpulkan uang, tetapi juga mempersiapkan gaya hidup yang berkelanjutan. Dengan langkah-langkah kecil, seperti menabung secara konsisten atau mengikuti program dana pensiun, mereka membangun keamanan finansial jangka panjang. Pola pikir ini menjadi pelajaran berharga bagi generasi lain untuk lebih menghargai masa depan yang tenang dan terjamin.
4.Menerapkan prinsip "ingatlah ada makanan di rumah"

Generasi Z dikenal dengan kreativitas mereka dalam mengelola keuangan, termasuk dalam hal pengeluaran sehari-hari seperti makanan. Salah satu prinsip sederhana yang mereka terapkan adalah “ingatlah ada makanan di rumah,” yang mengingatkan pentingnya mengurangi kebiasaan makan di luar demi menghemat anggaran. Dengan memasak sendiri, mereka tidak hanya lebih hemat, tetapi juga dapat mengontrol kualitas makanan yang dikonsumsi.
Selain itu, kebiasaan ini mencerminkan gaya hidup yang lebih sadar anggaran dan bertanggung jawab terhadap pengeluaran. Generasi Z memahami bahwa uang yang dihemat dari pengeluaran kecil seperti ini dapat dialokasikan untuk kebutuhan lain, seperti tabungan atau investasi. Prinsip sederhana ini mengajarkan bahwa keputusan kecil sehari-hari dapat berdampak besar pada stabilitas keuangan di masa depan.
5.Membicarakan perihal keuangan kepada pasangan

Generasi Z menunjukkan pentingnya komunikasi terbuka dalam hubungan, termasuk dalam hal perencanaan keuangan keluarga. Mereka menyadari bahwa membicarakan keuangan dengan pasangan adalah langkah penting untuk membangun fondasi yang kuat dalam rumah tangga. Diskusi ini mencakup berbagai aspek, seperti anggaran bulanan, tabungan, investasi, hingga tujuan jangka panjang seperti membeli rumah atau mempersiapkan dana pendidikan anak.
Dengan terbiasa berdiskusi secara jujur, Generasi Z dan pasangannya dapat menyelaraskan visi serta mencegah potensi konflik keuangan di masa depan. Mereka memahami bahwa perencanaan bersama bukan hanya soal uang, tetapi juga tentang menciptakan kepercayaan dan kerja sama yang kokoh. Pola komunikasi ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pasangan untuk membangun kehidupan finansial yang harmonis dan terarah.
Pelajaran finansial dari Generasi Z mengajarkan kita pentingnya perencanaan, komunikasi, dan kebiasaan yang bijak dalam mengelola keuangan. Dengan pendekatan yang lebih realistis dan terbuka, mereka mampu menghadapi tantangan ekonomi sambil mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Kita dapat mengadopsi prinsip-prinsip sederhana namun efektif ini untuk menciptakan stabilitas finansial yang lebih kuat, baik untuk diri sendiri maupun keluarga, dan menjalani kehidupan yang lebih seimbang dan terarah.