Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi sedang bekerja (pexels.com/Moose Photos)
Ilustrasi sedang bekerja (pexels.com/Moose Photos)

Mengirim email sudah jadi salah satu kegiatan wajib di dunia kerja. Baik untuk komunikasi antar divisi, laporan ke atasan, atau menjalin relasi dengan klien, email tetap jadi media yang dianggap formal dan profesional. Sayangnya, gak semua orang sadar kalau mereka masih sering bikin kesalahan saat kirim email kerja.

Kesalahan-kesalahan ini bisa bikin kamu terkesan kurang profesional, bahkan menurunkan kepercayaan atasan atau rekan kerja. Nah, biar kamu gak terjebak kesalahan yang sama, yuk perhatikan lima hal ini!

1. Subjek email kosong atau gak jelas

Ilustrasi sedang bekerja (pexels.com/Thirdman)

Subjek email itu ibarat pintu pertama yang dilihat penerima sebelum membuka isinya. Kalau kamu mengirim email tanpa subjek, apalagi isinya penting, kemungkinan besar emailmu bakal diabaikan atau bahkan dianggap spam.

Selain itu, banyak orang juga bikin subjek yang terlalu umum atau gak menggambarkan isi email. Misalnya cuma nulis 'Permohonan' atau 'Laporan'. Padahal, subjek sebaiknya ringkas tapi spesifik, seperti 'Permohonan Cuti 12-15 Mei' atau 'Laporan Keuangan Q1 2025'. Dengan subjek jelas, penerima lebih mudah memprioritaskan emailmu.

2. Langsung kirim tanpa cek ulang

Ilustrasi seseorang sedang menulis (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Sering ngetik email buru-buru terus langsung klik 'Send'? Hati-hati, kebiasaan ini bisa bikin kamu lupa memeriksa ejaan, nama penerima, atau bahkan lampiran penting. Kesalahan kecil kayak typo, salah tulis nama, atau lupa melampirkan dokumen bisa bikin penerima ilfeel dan menganggap kamu kurang teliti.

Biasakan cek ulang emailmu sebelum dikirim. Pastikan isi, nada bicara, ejaan, dan semua lampiran sudah sesuai. Jangan sampai kamu harus kirim email kedua hanya untuk bilang, 'Maaf, lupa melampirkan file tadi.'

3. Menulis terlalu panjang dan bertele-tele

Ilustrasi sedang bekerja (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Email kerja idealnya singkat, padat, dan jelas. Kalau kamu menulis email terlalu panjang, bertele-tele, atau malah banyak basa-basi, penerima bisa malas membaca. Akhirnya pesan utamamu malah gak sampai atau terlewat.

Gunakan bahasa formal tapi tetap ramah. Tulis di paragraf pertama tujuanmu mengirim email, lalu lanjutkan dengan penjelasan seperlunya. Kalau ada poin penting, kamu bisa pakai bullet atau numbering supaya lebih mudah dibaca.

4. Menggunakan salam atau penutup yang kurang sopan

Ilustrasi sedang bekerja (pexels.com/Burst)

Meskipun sudah akrab dengan penerima, email kerja tetap butuh salam pembuka dan penutup yang sopan. Banyak orang lupa menulis 'Halo', 'Selamat pagi', atau 'Salam hormat' hanya karena merasa sudah kenal dekat.

Penutup seperti 'Terima kasih', 'Salam hangat', atau 'Salam hormat' tetap perlu ditulis agar emailmu terkesan profesional. Hindari juga pakai emotikon, singkatan gaul, atau tanda baca berlebihan yang bikin emailmu terlihat gak formal.

5. Kirim ke terlalu banyak orang tanpa filter

Ilustrasi seseorang menggunakan gadget (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Pernah menerima email yang gak ada hubungannya sama sekali dengan tugasmu? Nah, jangan sampai kamu juga melakukan hal ini. Banyak orang asal cc atau bcc semua orang tanpa mempertimbangkan siapa yang benar-benar perlu menerima email tersebut.

Kebiasaan ini bikin inbox orang lain penuh dengan email gak penting. Lebih baik filter penerima sesuai kebutuhan. Kalau perlu, jelaskan di badan email kenapa mereka menerima email itu, supaya gak ada yang bingung.

Mengirim email kerja itu bukan sekadar soal teknis, tapi juga mencerminkan profesionalisme dan kemampuan komunikasi kamu. Kesalahan kecil seperti subjek gak jelas, lupa lampiran, atau nada email yang terlalu santai bisa bikin reputasimu turun di mata atasan dan rekan kerja.

Mulai sekarang, biasakan lebih teliti dan sopan dalam menulis email. Pastikan setiap emailmu singkat, jelas, dan sesuai etika profesional. Dengan begitu, pesanmu lebih mudah diterima, kamu pun terlihat lebih profesional di dunia kerja!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian