Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Manfaat Sikap Empati di Tempat Kerja, Meningkatkan Loyalitas

ilustrasi sikap empati di tempat kerja (unsplash.com/Jason Goodman)

Sebagian besar orang mungkin sudah tidak asing lagi saat mendengar istilah empati. Istilah tersebut merujuk pada kemampuan seseorang untuk merasakan dan memahami perasaan serta perspektif orang lain. Orang-orang yang punya rasa empati mampu membaca perasaan yang tersirat dan lebih cakap dalam menangkap suasana yang ada di sekeliling mereka.

Dalam dunia kerja, sikap empati merupakan salah satu soft skill yang diperlukan untuk membangun karir yang mumpuni. Kendati demikian, masih banyak orang yang tidak terlalu memperhatikan mengenai hal tersebut. Padahal sikap empati di tempat kerja memiliki peran penting dalam meningkatkan efektivitas kerja. Selain itu, sikap empati di tempat kerja punya beberapa manfaat sebagai berikut.

1. Meningkatkan hubungan antar karyawan

ilustrasi lingkungan kerja harmonis (unsplash.com/Brooke Cagle)

Lewat adanya empati, karyawan akan lebih mudah memahami perasaan dan kebutuhan satu sama lain. Hal ini dapat menciptakan hubungan yang lebih baik dan harmonis di tempat kerja. Semakin memperkuat hubungan interpersonal dan melahirkan atmosfer kerja yang positif.

Jika sikap empati tidak ditumbuhkan di lingkungan kerja, maka yang terjadi adalah sesama karyawan tidak punya tenggang rasa. Oleh karena itu, mereka akan bertindak apatis dengan rekan kerja. Selain itu, akan timbul persaingan yang tidak sehat di tempat kerja yang akan mengganggu efektivitas kerja.

2. Meningkatkan keberhasilan tim

ilustrasi kerja sama tim (unsplash.com/Jason Goodman)

Keberhasilan tim di lingkungan kerja dapat diraih ketika kerja sama tim terbentuk dengan solid dan penuh sinergi. Hal tersebut ditandai dengan komunikasi yang efektif antar anggota tim. Dengan terwujudnya hal tersebut, maka produktivitas kerja akan semakin meningkat.

Maka dari itu, sikap empati di tempat kerja bisa memberikan sumbangsih untuk meningkatkan keberhasilan tim. Pasalnya, karyawan akan lebih mudah terbuka dan berkolaborasi dengan rekan kerja mereka. Tingkat kepekaan yang lebih baik terhadap perasaan dan kebutuhan rekan kerja, dapat mendorong karyawan untuk bekerja secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan bersama.

3. Tercapainya kepuasan kerja

ilustrasi karyawan yang bahagia (unsplash.com/Brooke Cagle)

Kepuasan kerja adalah tingkat kepuasan atau kebahagiaan yang dirasakan seseorang terhadap pekerjaannya. Individu yang merasa puas dengan pekerjaannya cenderung lebih produktif, memiliki motivasi yang tinggi, dan lebih berkomitmen terhadap organisasi tempat mereka bekerja. Mereka juga cenderung memiliki kesejahteraan psikologis yang lebih baik dan lebih sedikit mengalami stres atau kelelahan. Bagi organisasi, tingkat kepuasan kerja yang tinggi dapat meningkatkan retensi karyawan dan meningkatkan reputasi perusahaan.

Menerapkan sikap empati di lingkungan kerja merupakan salah satu solusi yang tepat untuk mencapai kepuasan kerja. Ketika karyawan merasa didengar, dipahami, dan dihargai oleh rekan kerja dan atasan, maka mereka akan merasa lebih puas dengan pekerjaan mereka. Hal tersebut mampu meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan di tempat kerja. Karyawan yang merasa puas dengan pekerjaan mereka juga cenderung memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan atau klien.

4. Terciptanya loyalitas karyawan yang tinggi

ilustrasi karyawan bekerja (unsplash.com/Annie Spratt)

Loyalitas karyawan merujuk pada tingkat kesediaan karyawan untuk tetap bekerja di suatu perusahaan atau organisasi dalam jangka waktu yang panjang. Loyalitas karyawan memiliki impact besar bagi perusahaan, seperti mengurangi biaya rekrutmen dan pelatihan karyawan baru, meningkatkan produktivitas, meningkatkan retensi karyawan, dan menciptakan lingkungan kerja yang stabil dan harmonis. Karyawan yang loyal juga cenderung menjadi duta merek yang baik bagi perusahaan dan dapat memengaruhi citra perusahaan di mata masyarakat.

Dilansir BetterUp, ada tiga faktor utama yang dapat memberikan kontribusi terhadap loyalitas karyawan antara lain loyalitas perusahaan, kepuasan karyawan, dan keterlibatan karyawan. Ketika karyawan merasa dihargai, didengar, dan diberikan kesempatan untuk berkembang, mereka cenderung lebih loyal terhadap perusahaan tempat mereka bekerja. Mereka akan lebih termotivasi untuk memberikan kontribusi terbaik mereka dalam mencapai tujuan perusahaan.

5. Kemampuan kepemimpinan semakin meningkat

ilustrasi pemimpin bersikap empati (unsplash.com/krakenimages)

Salah satu sikap pemimpin yang baik adalah punya rasa empati yang tinggi. Pasalnya lewat empati, seorang pemimpin akan lebih mudah memahami dan mengelola emosi karyawan. Hal ini dapat membantu membangun hubungan yang kuat antara pemimpin dan bawahan, serta meningkatkan efektivitas kepemimpinan.

Dilansir Nathan Trust, adanya empati di tempat kerja bisa memberikan dampak yang signifikan pada keterlibatan dan inovasi karyawan. Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan Catalyst menuturkan bahwa karyawan dengan pemimpin yang menampakkan empati lebih cenderung mengungkapkan perasaan inovatif, terlibat, dan positif terhadap lingkungan kerja mereka. Lebih lanjut dijelaskan empati terhadap karyawan sangat penting untuk lingkungan kerja yang produktif.

Dengan demikian, empati memiliki peran yang penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang harmonis, produktif, dan berdaya saing tinggi. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu di tempat kerja untuk mengembangkan sikap empati agar dapat memberikan manfaat yang positif bagi diri sendiri, rekan kerja, dan perusahaan secara keseluruhan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita
EditorFajar Laksmita
Follow Us