Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengatasi Burnout, Pentingnya Work-Life Balance dalam Karir

pexels.com/Anna Shvets

Di setiap harinya kita disibukan dengan banyaknya tuntutan pekerjaan yang kadang membuat kita burnout, di sisi lain kita juga ingin meraih work-life balance, dimana kita bisa menyeimbangkan tuntutan pekerjaan dan kehidupan pribadi, sehingga keduanya berjalan selaras tanpa mengorbankan salah satu aspek tersebut. 

Kenapa work-life balance itu penting? Agar kita memiliki boundaries dan tidak  toxic productivity guna menjaga kesehatan mental dan fisik, mencegah burnout (stres kronis) sehingga bisa mendapatkan kualitas hidup yang baik. 

Tapi di era digital ini kita seringkali melihat banyak kesuksesan orang-orang yang nge-pressure kita untuk bekerja lebih keras lagi sehingga kita mengesampingkan kehidupan pribadi demi mengejar achievment seperti yang dimiliki orang-orang. Padahal kenyataannya semua orang memiliki standar kesuksesannya masing-masing, sehingga penting untuk kita tau definisi sukses yang kita mau itu seperti apa. Jadi gimana cara meraih work-life balance ditengah lingkungan yang toxic productivity?

1. Harus memiliki boundaries

pexels.com/cottonbro studio

Kamu harus memiliki batasan yang jelas dalam mengatur waktu di setiap harinya, tetapkan waktu dimana kamu harus produktif dan dimana kamu harus istirahat, sehingga kamu tidak merasa toxic productivity dan tau batasan untuk memberi space dalam kehidupan kamu.

2. Jangan terdistraksi dengan kesuksesan yang ada di media sosial

pexels.com/Andrea Piacquadio

Di era teknologi ini, kita dengan gampang nge-reach out tampilan-tampilan kesuksesan orang-orang, sehingga gampang terdistraksi dan nge-push diri kita sekeras mungkin, padahal kenyataannya media sosial tidak memberikan realitas yang seimbang, sehingga yang ditampilkan hanya kesuksesannya saja. Jadi, tetaplah fokus pada proses yang sedang kamu jalani.

3. Ingatkan dirimu kalo kesehatan mental dan fisik itu lebih penting

default-image.png
Default Image IDN

Kesehatan ini lebih penting karena tidak bisa digantikan dengan apa pun, tidak ada yang tanggung jawab jika kamu sakit. Atasan bisa saja menggantikanmu kapan saja, jadi jaga kesehatamu  di tengah tuntutan kerjaan yang menumpuk. Dengan mental yang baik juga kamu memiliki emosional yang stabil sehingga bisa mengambil keputusan dengan baik dan bisa lebih mengontrol diri.

4. Manfaatkan waktu luang dengan hal-hal yang kamu suka

doc.pribadi

Di tengah kesibukan kamu, jangan lupa lakukan apa yang membuat kamu happy,  menjalani hobi, melakukan aktivitas positif dengan ikut volunteer, yang membuat kamu merasa bahagia dan bermanfaat.

Dengan begitu kamu menyelaraskan antara pekerjaan dan kehidupan personal, sehingga tidak merasa burnout. Ataupun sekedar ngopi santai dengan live musik yang mungkin membuat kamu lebih enjoy dan chill bareng temen-temen.

5. Cari dukungan serupa

default-image.png
Default Image IDN

Jika kamu berada di lingkungan yang tidak memberikan space untuk diri sendiri maka carilah lingkungan yang memberi dukungan itu, kamu bisa mencari circle yang tidak gila kerja dan bisa menyeimbangkan antara karir dan kehidupannya, karena kita tidak sedang berlomba, berhentilah sejenak jika kamu merasa cape.

6. Evaluasi lingkungan kerja

pexels.com/Photo by RDNE Stock project
pexels.com/Photo by RDNE Stock project

Mengevaluasi tempat kerja kamu itu sangat baik untuk membuat keputusan apakah kamu harus melanjutkan bekerja disitu atau keluar, lingkungan kerja yang baik akan memberimu space untuk berkembang dan membebaskanmu di luar pekerjaan. Karena banyak sekali  tempat kerja yang tidak propesional sehingga mengganggu waktu luang kita.

7. Menolak sesuatu yang tidak sesuai dengan ketentuan

default-image.png
Default Image IDN

Di lingkungan yang toxic produktivity kamu di tekan untuk mengerjakan sesuatu yang lebih banyak lagi di luar rules yang sudah ditentukan, jika kamu terus mengiyakan maka kamu tidak bisa menyelaraskan kehidupan dan terus memenuhi kebutuhan orang lain sehingga menyampingkan hal-hal yang sebenarnya kamu butuhkan. Beranilah untuk menolak jika itu tidak sesuai dengan apa yang kamu mau.

Itulah cara agar kamu tidak merasa lagi burnout dalam meraih work-life balance, beberapa tips di atas bisa kamu pake sehingga bisa menyeimbangkan hidup di tengah tuntutan produktivitas dan karier.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
RESA MAULA PUTRI
EditorRESA MAULA PUTRI
Follow Us