5 Tanda Kamu Mengalami Quiet Firing, Diam-Diam Dibikin Resign!

Kamu sengaja dibuat gak betah agar segera cabut

Pernahkah kamu mendengar istilah quiet firing di dunia kerja? Atau jangan-jangan kamu sedang mengalaminya? Quiet firing adalah kondisi di mana perusahaan menciptakan suasana tidak nyaman dalam lingkungan kerja untuk mendorong karyawan dengan performa kerja rendah agar segera mengundurkan diri atau resign.

Praktik quiet firing sejatinya telah lama dilakukan karena dianggap membawa keuntungan bagi perusahaan. Sebab dengan ini, karyawan yang underperform akan keluar tapi perusahaan bebas dari kewajiban membayar pesangon. Adapun sederet hal yang menandakan bahwa seorang karyawan menjadi "target" dari quiet firing. Disimak, yuk!

1. Perubahan peran dan tugas

5 Tanda Kamu Mengalami Quiet Firing, Diam-Diam Dibikin Resign!ilustrasi orang mengalami quiet firing (pexels.com/Puwadon Sang-ngern)

Apakah belakangan ini kamu merasa bahwa tugas dan tanggung jawab yang biasanya menjadi bagian dari pekerjaanmu tiba-tiba berkurang? Jika iya, hal ini bisa menjadi tanda pertama quiet firing. Ketika tugas-tugas berkurang tanpa penjelasan, hal ini bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang mencari cara untuk melepaskanmu dari perusahaan.

Sebagai contoh, jika kamu biasanya terlibat dalam proyek-proyek penting tapi tiba-tiba diabaikan atau diberi tanggung jawab yang kurang signifikan. Bisa jadi, ini pertanda bahwa atasanmu sedang mengurangi peranmu dalam tim.

“Quiet firing adalah ketika atasan melakukan tindakan tertentu yang secara diam-diam bertujuan "memecat" seorang karyawan. Hal ini sering kali melibatkan pengurangan jam kerja atau membuat mereka melakukan tugas yang tidak diinginkan hingga akhirnya mereka berhenti,” jelas Michelle Hague, manager HRD di Solar Panels Network USA kepada Hive.

Quiet firing juga bisa terlihat dari perubahan tugas yang dilimpahkan kepadamu. Jika kamu mendapat lebih banyak tugas dari biasanya, atau dimutasi ke bagian lain yang jauh dari apa yang sebelumnya kamu kerjakan, ini mungkin bertujuan untuk menciptakan rasa tidak nyaman sehingga kamu segera memutuskan untuk resign.

2. Tidak mendapat promosi atau kenaikan gaji

5 Tanda Kamu Mengalami Quiet Firing, Diam-Diam Dibikin Resign!ilustrasi orang stres saat bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ini juga merupakan indikator quiet firing. Jika dalam beberapa tahun terakhir kamu tidak mengalami peningkatan gaji atau mendapatkan kesempatan untuk naik jabatan, hal ini patut dipertanyakan. Bisa jadi perusahaan tidak lagi melihat nilai tambah dari kontribusimu.

"Tanda-tanda quiet firing biasanya tidak terlalu kentara. Contohnya bisa seperti tidak lagi menerima email penting atau tidak mendapat kesempatan promosi yang layak." ujar Janice Gassam Asare, PhD, seorang konsultan DEI (diversity, equity, and inclusion) kepada PBS.

Baca Juga: 7 Kecemasan Perempuan Setelah Lama Resign dan Ingin Kerja Lagi

dm-player

3. Mengalami micromanaging

5 Tanda Kamu Mengalami Quiet Firing, Diam-Diam Dibikin Resign!ilustrasi karyawan mengalami micromanaging (pexels.com/Yan Krukau)

Atasan yang melakukan quiet firing juga mungkin akan menetapkan target dan kebijakan baru yang menciptakan rasa frustrasi bagi karyawan. Dijelaskan melalui Team Building, mereka biasanya akan melakukan micromanaging, atau tindakan pengawasan yang sangat ketat sehingga karyawan diharuskan melakukan report lebih sering dari biasanya. 

Proses yang biasanya dilakukan dengan sederhana juga bisa menjadi rumit. Tugas menjadi sangat memberatkan atau bahkan mustahil dilakukan. Karyawan menghabiskan jumlah waktu yang tidak proporsional untuk tugas-tugas administratif sehingga menyita waktu untuk melakukan tanggung jawab lainnya. 

4. Tidak mendapat feedback dari manajer

5 Tanda Kamu Mengalami Quiet Firing, Diam-Diam Dibikin Resign!ilustrasi orang mengalami stres saat bekerja (pexels.com/Yan Krukau)

Kurangnya feedback juga termasuk sebagai salah satu tanda quiet firing. Atasan sengaja melewatkan sesi performance review secara one-on-one dan berhenti memberikan saran atau pun pujian positif. Bahkan, atasan mungkin memberikan instruksi yang tidak jelas sehingga karyawan dibuat merasa bingung. 

5. Pembatasan akses terhadap pengembangan diri

5 Tanda Kamu Mengalami Quiet Firing, Diam-Diam Dibikin Resign!ilustrasi orang mengalami stress saat bekerja (pexels.com/Kampus Production)

Perhatikan juga apakah ada perubahan dalam kesempatan pengembangan kariermu. Jika sebelumnya kamu diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau seminar, tapi tiba-tiba berkurang atau dihentikan. Ini bisa menjadi tanda bahwa perusahaan tidak lagi melihatmu sebagai aset yang berharga. 

Tanda-tanda di atas sejatinya tidak selalu menunjukkan bahwa kamu pasti mengalami quiet firing. Namun, mengenalinya bisa membantumu lebih peka terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan kerja.

Jika kamu mengalami beberapa di antaranya, penting untuk mengomunikasikan hal ini dengan atasan atau HRD agar bisa berdiskusi lebih lanjut. Namun jika tak menemukan jalan tengah, kamu bisa mulai mencari peluang pekerjaan baru sambil tetap menjalankan tugas-tugas secara profesional di perusahaan saat ini. Tetap semangat, ya!

Baca Juga: 5 Tanda Sudah Saatnya Kamu Resign dan Cari Kebahagiaan Hidupmu Sendiri

Nadhifa Aulia Arnesya Photo Verified Writer Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya