Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Interpreter dan Translator, Profesi Penerjemah Bahasa

ilustrasi sedang membaca (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi sedang membaca (pexels.com/Gustavo Fring)

Interpreter dan translator merupakan dua profesi yang berhubungan erat dengan dunia  penerjemah. Kemampuan menguasai bahasa asing menjadi skill utama yang diperlukan oleh seseorang jika ingin berkecimpung dalam dua profesi ini.

Meski sejalan, ternyata terdapat berbagai perbedaan interpreter dan translator. Seperti pada lima uraian di bawah ini. Juga terdapat beragam skill tambahan yang perlu kamu kuasai jika ingin bekerja di dua pekerjaan ini. Yuk, disimak!

1. Tugas utama translator menerjemahkan teks secara tertulis, sedangkan interpreter menerjemahkan secara lisan

ilustrasi sedang menulis (pexels.com/Artem Podrez)
ilustrasi sedang menulis (pexels.com/Artem Podrez)

Meski sama-sama bertugas sebagai penerjemah, antara interpreter dengan translator akan terlihat perbedaan yang sangat jelas. Dimana, interpreter menerjemahkan dengan secara lisan sedangkan translator secara tulisan. 

Seperti beberapa pekerjaan pada pembicaraan saat seminar, konferensi, presentasi, atau pengadilan yang menggunakan bahasa bilingual. Serta pada saat bekerja dalam urusan bisnis, diplomasi, pendidikan, liasion organizer (LO), hingga di tempat wisata. Semua pekerjaan ini membutuhkan seseorang yang mampu mendengarkan dengan baik dan melakukan penerjemahan lisan dalam waktu yang sangat singkat, yaitu interpreter.

Sedangkan seorang translator memiliki tugas utama dalam menerjemahkan teks secara tertulis, salah satunya menerjemahkan sebuah bacaan antar bahasa. Bahkan, seorang translator juga diharuskan memiliki kemampuan bercerita dan menulis yang baik agar teks yang diterjemahkan dapat dibaca dengan mudah.

2. Gaya penerjemahan translator harus melihat konteks yang diterjemahkan, sedangkan interpreter tidak harus

ilustrasi sedang menjelaskan (pexels.com/fauxels)
ilustrasi sedang menjelaskan (pexels.com/fauxels)

Gaya penerjemahan interpreter dan translator juga memiliki perbedaan. Dimana seorang translator tidak dapat menerjemahkan satu kata secara harfiah saja, tapi harus melihat konteksnya juga. Sehingga mereka harus memahami tata bahasa dan kebudayaan dari kedua bahasa, diksi yang dipilih, serta kesepadanan kata yang akan digunakan. 

Sedangkan interpreter, secara umum tidak harus melakukan gaya penerjemahan seperti seorang translator. Tugas utama mereka adalah menerjemahkan dan menyampaikan inti sebuah pesan dalam waktu yang singkat. Namun, seorang interpreter harus bisa menyesuaikan diri dengan tema serta latar belakang pembicara dan audiens di acara tersebut. 

3. Memiliki tingkat kerumitan menerjemah yang berbeda

ilustrasi sedang bercerita (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi sedang bercerita (pexels.com/Yan Krukau)

Meski sama-sama berprofesi sebagai penerjemah, ternyata tingkat kerumitan sebagai seorang interpreter dan translator memiliki perbedaan. Seorang interpreter yang melakuan penerjemahan secara real-time, tentu diharapkan harus bisa menguasai topik yang akan dibicarakan. Sangat memungkinkan, jika mereka harus benar-benar menguasai jargon atau terminologi seorang pembicara atau sebuah bisnis, agar para audiens bisa memahami dengan cepat maksud yang dibicarakan tanpa merubah makna.

Sedangkan seorang translator, biasanya akan mengalami kerunyaman dalam memahami konteks yang dibicarakan. Sebuah bahasa tentu dipengaruhi oleh sebuah budaya, sehingga tidak jarang jika sebuah kata atau kalimat berasal dari sebuah pribahasa dengan makna yang dalam atau berbeda dari kata yang digunakan.

4. Translator bisa memanfaatkan bantuan alat penerjemah lain, sedangkan interpreter tidak

ilustrasi sebuah kamus (pexels.com/Snapwire)
ilustrasi sebuah kamus (pexels.com/Snapwire)

Kemampuan dalam menerjemah memang harus diasah dan dimaksimalkan dengan baik, jika ingin berprofesi sebagai seorang interpreter dan translator. Terutama bagi seorang interpreter, mengerjakan pekerjaan secara real time membuat mereka kurang bisa memaksimalkan bantuan alat penerjemah.

Berbeda dengan seorang translator, mereka bisa menggunakan bantuan alat penerjemah dalam sebuah pekerjaan yang rumit. Hal ini dikarenakan seorang translator tidak bekerja secara real time, tapi dengan batas waktu. Bahkan, mereka juga bisa memanfaatkan laman pencarian, untuk memudahkan dalam memahami gaya bahasa dan budaya lain agar tidak salah dalam melakukan penerjemahan.

5. Dibutuhkan skill tambahan yang berbeda-beda

ilustrasi berbicara di depan umum (pexels.com/Dani hart)
ilustrasi berbicara di depan umum (pexels.com/Dani hart)

Selain mampu menguasai bahasa asing, terdapat perbedaan skill tambahan yang dibutuhkan oleh dua profesi yang berhubungan dengan penerjemahan ini. Jika ingin menjalani profesi sebagai seorang interpreter, kamu diharapkan memiliki kemampuan komunikasi verbal, mendengarkan, serta berpikir cepat. Hal ini berkaitan dengan pekerjaan yang harus dilakukan secara cepat dan tepat.

Sedangkan profesi translator, diperlukan kemampuan menulis, pemahaman membaca yang baik, serta pemahaman budaya yang luas. Pasalnya tanpa memiliki tiga kemampuan tersebut, tentu akan mempersulit seorang translator dalam menuliskan terjemahan sebuah teks. Kemampuan-kemampuan ini bisa diasah agar lebih baik dengan cara memperbanyak membaca buku atau bacaan lainnya yang banyak tersebar di situs internet.

Itulah beberapa perbedaan interpreter dan translator yang mungkin belum kamu ketahui. Dua pekerjaan ini memiliki peran strategis di masa sekarang. Ditambah dengan banyaknya program dan acara internasional yang membuat banyak negara terlibat dalam satu waktu. Bagitu pun di Indonesia. Gimana, tertarik dengan dua pekerjaan ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us