Kata HRD, Ini Poin Plus Interview Kerja Selain Komunikasi dan Attitude

Menjadi diri sendiri adalah kuncimu agar bisa berkomunikasi dengan baik selama wawancara, baik dengan HRD, user, atau pihak perusahaan lainnya.

"Bagi saya adalah be yourself. Karena kan interview, apalagi interview user, itu melihat kecocokan kandidat dengan user dan HR," kata Albert Mahendra, HR Officer Jakmall.com yang dihubungi lewat wawancara secara daring pada Jumat (04/12/2020)

Jika kamu memang senang bercanda, tunjukkan itu dalam kadar yang wajar. Jika kamu adalah sosok yang bisa serius, maka perlihatkan hal ini pula. Demikian Albert mencontohkan.

"Karena ketika perusahaan melihat value kita, mereka akan mencocokkan kepribadian kita itu cocok atau gak dengan tim dan perusahaan," Albert menjelaskan alasannya.

Saat kamu menunjukkan karakter aslimu, HR bisa melihat karakteristik apa yang ada pada dirimu. Apakah kamu sesuai atau tidak jika kamu berada di lingkungan perusahaan?

Sebelum melakukan wawancara, baik secara langsung atau melalui daring, kamu harus mempersiapkan segalanya, terutama cara berpakaianmu. Ini bukan soal seberapa mahal atau indahnya kamu berbusana, melainkan lebih pada kerapian.

Melalui wawancara via daring pada Kamis (12/12/2020) lalu, Karoline A. Sinaga, M.Psi, Psi. selaku HR Practitioner & Psychologist mengatakan, "Yang pasti, first impression itu matters. Jadi, jangan mentang-mentang online interview atau perusahaannya itu startup yang katanya kerjaannya santai banget, then kita pake kaos oblong gitu. Gak gitu ya."

Karoline juga menegaskan kembali bahwa saat kita melakukan wawancara, sama halnya dengan kita sedang bertamu. Jadi, pastikan setidaknya kamu menggunakan pakaian yang rapi atau casual professional.

Memahami company profile juga menjadi nilai plus bagi HR. Artinya, saat kandidat paham mengenai perusahaan yang dilamarnya, berarti kandidat tersebut telah melakukan riset terlebih dahulu. Ini bahkan turut mendukung first impression yang didapat dari poin kerapian tadi.

"Jadi, first impression itu persiapan rapi dengan persiapan mengenai company profile aja," kata Karoline. Ia bahkan mengisahkan jika terkadang orang lupa bagian ini karena terlalu fokus pada soal penampilan.

"Ini yang sering banget kelupaan gitu. Udah excited mau interview, mempersiapkan nanti ditanya ini, itu, eh kita lupa persiapan. Ini perusahaan apa ya industrinya?" beber Karoline.

Pada umumnya, setiap sesi wawancara kerja selalu diakhiri dengan kesempatan untuk bertanya balik pada HRD atau user. Di sesi ini, kamu bisa menunjukkan antusiasme dengan sejumlah pertanyaan berbobot mengenai prospek kerja atau tentang perusahaan. 

"Jadi, daripada kita mikirin 'Nanti gue nanya apa?', lebih baik persiapan gitu. Mulai dari memperkenalkan diri sampai dengan mengetahui company profile dan general jobdesc," papar Karoline lagi.

Hal ini dibenarkan oleh Albert. Baginya, riset mendalam tentang perusahaan inilah yang membedakan pelamar yang siap kerja dengan pelamar yang hanya sekadar mencari kerja.

"Kalau saya sendiri, lebih amaze dan terpikat apabila kandidat itu datang dengan research terlebih dahulu tentang perusahaan tempat dia melamar pekerjaan. Dengan pengetahuan itu, kandidat lebih siap dengan semua pertanyaan dari HR," pungkasnya.

Nah, itu tadi poin plus interview kerja selain komunikasi dan attitude. Sekarang, apakah kamu sudah siap menghadapi wawancara kerja yang lainnya?