6 Taktik Rahasia Membangun Hubungan Profesional yang Kuat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah kamu merasa canggung dalam sebuah percakapan? Ini mungkin saja terjadi karena kamu belum mengenal lawan bicara atau berada dalam situasi formal, seperti misalnya pekerjaan.
Padahal, sikap yang luwes dibutuhkan dalam urusan profesional untuk memudahkanmu mencapai tujuan, seperti beradaptasi di kantor, negosiasi bersama klien dan lainnya.
Membangun hubungan gak selalu instan. Hubungan baik di dalam lingkup profesional membutuhkan usaha yang ekstra. Coba terapkan enam pola komunikasi ini untuk membangun hubungan profesional yang kuat!
1. Perkenalkan diri dengan baik
Kesan pertama memberi pengaruh besar untuk hubungan selanjutnya. Buatlah kesan pertama yang baik saat berkenalan, di hari pertama masuk kantor atau pun bertemu klien.
Kesan pertama yang baik dapat dimulai dari hal kecil, seperti menjabat tangan dan memberi senyuman. Pertahankan pula kontak mata dan mengingat nama orang yang kamu temui.
Setelah perkenalan yang baik, tentukan nada bicara untuk berbicara setelahnya. Ini akan membantumu membangun rasa hormat dan komunikasi dengan orang lain.
2. Jadilah pendengar yang baik
Pernahkan kamu terlibat percakapan dengan orang yang gak mendengarmu? Atau lawan bicara yang terus-menerus memotong obrolan tanpa memberimu kesempatan menyelesaikan omonganmu? Rasanya sangat menyebalkan, kan?
Jangan pernah melakukan ini saat bertemu orang lain, terutama keperluan profesional dan pekerjaan. Tindakan semacam ini meninggalkan kesan yang gak baik untuk lawan bicara. Jika pun ada sesuatu yang ingin kamu klarifikasi, tunggu sampai dia menyelesaikan kalimatnya.
Pastikan kamu memasang telinga untuk mendengarkan. Jadilah pendengar yang aktif dan perhatikan percakapan dengan saksama. Untuk bisa terlibat dalam percakapan yang bermakna, kamu harus memiliki kemampuan mendengarkan yang baik.
3. Ajukan pertanyaan yang menarik
Terlibat dalam percakapan sepihak adalah kondisi yang gak menyenangkan. Ini akan mengarah ke koneksi yang buruk. Pernah mengalaminya, gak? Itulah mengapa sebaiknya kamu mengajukan pertanyaan yang menarik dan bijaksana sebagai bentuk respons terhadap apa yang disampaikan oleh lawan bicara.
Pikirkan tentang inti dari apa yang ingin kamu ketahui tentang topik yang tengah dibahas. Apa yang kamu harapkan dapat dipelajari? Pertanyaan seperti apa yang sekiranya dapat mengarah kepada obrolan yang lebih dalam dan kuat?
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Tips Maksimalkan LinkedIn untuk Raih Pekerjaan Impian
4. Perhatikan bahasa tubuh
Dalam relasi apa pun, komunikasi nonverbal sama pentingnya dengan komunikasi verbal. Isyarat nonverbal seperti gerakan tangan, ekspresi wajah, kontak mata, dan postur tubuh berpengaruh pada jalannya komunikasi.
Seseorang yang terus-menerus melihat ke arah ponsel atau memalingkan muka selama percakapan menunjukkan bahwa dia gak tertarik pada obrolan. Maka dari itu, sebaiknya lakukan kontak mata yang konsisten atau postur tubuh yang tegap untuk menunjukkan perhatian.
5. Temukan persamaan
Pendekatan secara personal merupakan metode yang baik untuk membangun percakapan. Kamu bisa melakukannya dengan menemukan persamaan antara kamu dan lawan bicara.
Selipkan pertanyaan yang lebih santai kepada lawan bicara. Misalnya kamu melihat gantungan kunci karakter Marvel milik rekan kerjamu, kamu bisa membuka obrolan dengan menggunakan benda tersebut sebagai topiknya.
Contoh lain, misalnya dalam pertemuan, seorang kolega memesan kopi susu, coba tanyakan apakah dia memang gemar minum kopi? Hal kecil seperti ini dapat mengarahkanmu ke obrolan lain untuk menemukan persamaan.
Jangan berasumsi bahwa kamu gak memiliki kesamaan dengan seseorang berdasarkan pendahuluan kalimat pertama atau kedua. Namun, saat mengenal orang itu lebih baik, kamu akan menemukan pengalaman, karakteristik, atau perspektif yang sama.
6. Gunakan empati dan rasa hormat
Hubungan yang kuat dan sehat pasti dilandasi empati dan rasa saling menghormati. Ini berlaku untuk segala jenis relasi, karena dua hal ini adalah komponen untuk membangun sebuah kepercayaan.
Di dalam hubungan profesional, gunakan empati untuk mengenal dan memahami orang lain. Jika kamu memiliki kedudukan yang lebih tinggi, pimpin tim dengan hormat.
Perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan. Sikap ini membuatmu lebih mudah membangun hubungan yang efektif.
Mulai dari kesan pertama saat memperkenalkan diri hingga memberikan empati adalah cara yang dapat kamu lakukan untuk membangun hubungan profesional yang kuat. Terapkan enam tips di atas untuk melancarkan segala urusanmu, ya!
Baca Juga: 5 Alasan untuk Rehat Sejenak dari Rutinitas Pekerjaan yang Berat
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.