Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mau jadi CMO? Kuasai 8 Strategi Kilat Digital Marketing Ini

ilustrasi dunia kerja Chief Marketing Officer (pexels.com/Mikael Blomkvist)

Chief Marketing Officer adalah eksekutif senior yang bertanggung jawab atas seluruh strategi dan aktivitas pemasaran dalam sebuah perusahaan, bisnis, ataupun organisasi. Menjadi Chief Marketing Officer tidak selalu sulit dan tidak selalu mudah. Bagi siapapun yang menyukai bidang ini, setiap tantangan akan terasa seperti naik level dalam game.

Terlebih lagi sejalan dengan dunia digital yang berubah sangat cepat dan dinamis. Hal ini membuat para pekerja marketing harus selalu tanggap dalam perubahan. Selain itu juga harus menciptakan inovasi terbaru agar selalu menarik di hati para audiens. Jika kamu ingin menyelami profesi ini, kamu wajib tahu delapan strategi kilat dan singkat digital marketing ini dulu sebelum membuat rencana marketing yang matang!

1. Kenali target audiens secara mendalam

ilustrasi orang yang sedang mengetik di laptop (pexels.com/Michael Burrows)

Sejatinya, konten marketing yang berhasil adalah yang paling sesuai dengan kebutuhan dan keinginan audiens. Percuma jika suatu brand menawarkan sesuatu yang berharga, tetapi cara pemasarannya tidak sesuai dengan audiensnya. Itulah mengapa penting untuk memahami dulu seperti apa audiens dari sebuah brand atau perusahaan. 

Gunakan data analitik atau juga bisa lakukan survei atau wawancara langsung dengan audiens. Kenali umurnya, cari tahu apa yang mereka sukai, di mana saja mereka tinggal, hal-hal apa yang menjadi ciri khas mereka. Pahami itu semua sebagai bekal menciptakan konten yang relevan biar engangement tinggi.

2. Ciptakan reusable content dan fokus pada kualitas bukan kuantitas

ilustrasi seseorang yang sedang membuat copywriting (pexels.com/Liza Summer)

Reusable content atau konten yang dapat digunakan kembali sangat penting untuk efisiensi waktu. Buatlah konten yang bisa digunakan di berbagai platform. Jadi, kamu tidak perlu membuat banyak konten sekaligus, cukup satu topik, tetapi sajikan dengan gaya bahasa yang berbeda, format yang berbeda, atau apapun yang menjadi pembeda. 

Setelah itu, perlu dipahami juga untuk tidak terlalu sering upload, nanti bisa berujung spamming dan mengganggu. Fokus saja pada konten yang sedikit, tapi konsisten dan valuable sehingga pesan bisa sampai ke hati. Lalu, kamu juga bisa beri patokan pada jam-jam tertentu untuk mengunggah agar audiens bisa menanti kontenmu.

3. Optimalkan SEO writing

ilustrasi dua orang yang sedang membuka TikTok (pexels.com/cottonbro studio)

Pernahkah kamu mendengar tentang SEO? SEO atau yang memiliki kepanjangan Search Engine Optimization adalah teknik ini akan memudahkan penemuan konten di mesin pencarian audiens. Sebelum membuat suatu konten, kakukanlah riset kata kunci populer dan relevan.

Lalu, intregasikan langsung dalam konten atau dalam caption konten. Lakukan modifikasi juga dengan tambahan kata-kata viral atau istilah viral untuk menarik audiens pada detik awal. Pastikan isi konten juga sesuai dan relevan, ya!

4. Manfaatkan trend secukupnya dan tetap konsisten dalam mempertahankan branding

ilustrasi orang yang bekerja di bidang marketing (pexels.com/Thirdman)

Tidak ada salahnya mengikuti trend atau apapun yang sedang viral. Akan tetapi, tidak semua trend harus diikuti sama persis. Cukup manfaatkan saja sisi populernya dan apa yang membuatnya populer, tapi modifikasi dengan pendekatan atau sudut pandang yang berbeda.

Sebagai seorang CMO yang baik, kamu juga perlu menyusun strategi untuk menciptakan ciri khas dalam konten. Misalnya seperti teknik storytelling, tone warna, sapaan pada audiens, dan lain-lain. Hal ini akan memberi kesan di pikiran dan perasaan banyak orang. Jadi, kalaupun mengikuti trend, kontenmu akan tetap punya warnanya sendiri.

5. Kolaborasi dengan para partner satu visi

ilustrasi dua kreator konten yang sedang berkolaborasi (pexels.com/George Milton)

Untuk bisa membesarkan sesuatu, manusia tidak mampu terus berjalan sendirian. Terlebih lagi di dunia digital yang memungkinkan semua orang saling terhubung dan kolaborasi. Carilah partner untuk berkembang bersama dalam dunia marketing.

Partner di sini bisa berupa media, influencer, perusahaan lain yang satu value, dan lain-lain. Pastikan partner di sini memiliki visi misi yang sama denganmu agar simbiosis mutualismenya kuat. Carilah mulai sekarang, lakukan filtering, dan ajukan penawaran untuk bekerja sama sebelum menyusun konten kolaborasi yang memikat.

6. Fokus dan optimalkan konten video di platform unggulan

ilustrasi seseorang yang sedang membuat konten (pexels.com/Artem Podrez)

Belakangan ini format video sangat diminati apalagi video pendek. Terlebih lagi di platform TikTok dan Instagram. Jika kamu ingin menaikkan konten, kamu bisa optimalkan konten video di TikTok dan Instagram. Manfaatkan peluang ini berdasarkan branding khas dari perusahaanmu.

Lakukanlah riset topik, pelajari trend, susun skrip video, eksekusi ide, dan eksperimenlah untuk mengunggahnya. Coba siklus tersebut sampai kamu menemukan video mana yang paling disukai. Gunakan juga teknik storytelling yang menjadi teknik paling memikat dan disukai banyak orang. Akan tetapi, juga perlu disesuaikan dengan apa yang ingin kamu sampaikan ya. 

7. Kuatkan komunitas tuk bangun loyalitas

ilustrasi sebuah komunitas penulis (pexels.com/Farhan Alkhaled)

Loyalitas adalah kunci bertahannya suatu brand atau perusahaan. Jika kamu sudah berhasil menggaet audiens, lakukanlah interaksi dengan mereka. Buat mereka nyaman mengikuti akun media sosial perusahan atau brand-mu. 

Hal ini bisa membangun kedekatan, ketertarikan dan rasa ingin terus mengikuti segala hal baru dari perusahaan. Ingat bahwa pelanggan setia selalu berawal dari mereka yang diterima dengan ramah. Jadilah manusia di akun media sosial, bukan robot teknologi yang kaku dan minim interaksi. 

8. Lakukan diskusi dan evaluasi performa secara berkala

ilustrasi content marketer (pexels.com/Darlene Alderson)

Strategi yang terakhir ini adalah yang paling menentukan maju atau tidaknya segala strategi sebelumnya. Jadilah CMO yang kritis, analitis, dan menerima segala masukan. Jika ada strategi yang kurang sesuai, maka lakukan perbaikan atau mengganti strategi dengan yang lebih baik.

Jika ada strategi yang bekerja dengan baik, maka optimalkan dan terus konsisten. Ukurlah segala perkembangan media sosial. Bersikaplah terbuka dengan semua saran dan evaluasi. Lalu, bersiap untuk menciptakan langkah marketing yang lebih hebat lagi!

Dengan pendekatan yang strategis dan modifikasi dari hal-hal tadi, kamu dapat menjadi CMO yang mahir dalam membangun strategi marketing yang menarik. Hal ini tentu jadi kabar baik untuk terus mengembangkan perusahaan dalam jangka panjang. Setelah memahami delapan strategi kilat tentang digital marketing, apakah kamu masih tertarik untuk menjadi Chief Marketing Officer (CMO)? Ingat ya, dunia marketing memang tidak mudah dilakukan, tetapi akan menjadi dunia yang seru jika kamu sudah memahami segala hal di dalamnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us