Kenapa Video Pendek Efektif untuk Strategi Digital Marketing?

- Video pendek cocok untuk gaya hidup modern yang serba cepat
- Konten berdurasi pendek lebih efektif dalam strategi digital marketing
- Video pendek memiliki biaya produksi murah, waktu produksi cepat, dan tingkat interaksi tinggi
Di era digital seperti saat ini, konten dalam bentuk video menjadi salah satu media yang paling sering digunakan buat mempromosikan suatu produk. Tapi, kamu sadar gak, sih, akhir-akhir ini tren penggunaan video mulai bergeser menjadi bentuk yang lebih pendek? Tren ini muncul sebagai bentuk adaptasi terhadap gaya hidup modern yang bergerak serba cepat.
Platform seperti TikTok, Instagram Reels, dan Youtube Shorts makin populer karena menawarkan format video yang bisa ditonton kapan saja tanpa butuh banyak waktu. Jika dulu mungkin orang rela nonton satu video berdurasi beberapa menit, sekarang orang lebih memilih konten yang singkat tetapi tetap impactful. Itulah mengapa kini video pendek lebih banyak digunakan dalam strategi digital marketing karena dinilai lebih efektif. Simak inspirasi selengkapnya berikut, yuk!
1. Cuma butuh attention span yang singkat

Video pendek cuma butuh attention span atau rentang perhatian yang juga relatif singkat. Itulah mengapa format ini cocok buat gaya hidup modern yang serba cepat. Cuma butuh fokus perhatian beberapa detik saja, video pendek sudah bisa menyampaikan pesan utama tanpa bikin audiens merasa bosan. Ditambah kebiasaan scrolling yang kini sudah jadi rutinitas banyak orang bikin video pendek makin relevan buat digunakan sebagai strategi marketing.
Dilansir Infosys BPM, para marketer harus menyesuaikan strategi mereka dengan menciptakan video yang durasinya gak lebih dari rata-rata attention span tiap orang, yaitu sekitar 47 detik. Hal ini berarti bahwa video yang dikemas dengan singkat dan langsung ke inti lebih efektif jika dibandingkan dengan video panjang yang bertele-tele. Kalau durasinya lebih singkat, audiens gak merasa waktunya terbuang dan bisa langsung mendapatkan informasi yang diinginkan.
2. Lebih mudah dijangkau audiens lewat halaman rekomendasi

Konten berdurasi pendek lebih mudah dijangkau audiens lewat halaman rekomendasi. Algoritma di platform seperti Tiktok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts cenderung mempromosikan video yang cepat menarik perhatian dan bisa ditonton dalam waktu singkat. Apalagi, adanya personalisasi bikin konten yang ditampilkan juga sesuai dengan apa yang audiens minati.
Jadi, gak heran kalau kamu habis menyukai salah satu konten dengan tema tertentu, konten lainnya dengan tema yang mirip bakal terus bermunculan di berandamu. Hal ini tentu jadi peluang besar bagi para brand karena bisa menjangkau audiens yang memang menyukai konten mereka. Dengan begitu, brand jadi lebih mudah buat membangun interaksi dengan para calon konsumennya.
3. Lebih hemat biaya dan waktu buat produksi video

Dilansir V Digital Services, video dengan format pendek menghabiskan biaya produksi yang lebih murah jika dibandingkan dengan video marketing pada umumnya. Dengan begitu, brand bisa menghasilkan lebih banyak konten video tanpa perlu khawatir mengeluarkan biaya besar. Selain itu, video pendek juga lebih mudah buat diperbarui mengikuti tren tanpa harus mengulang proses produksi yang mahal.
Gak cuma hemat biaya, video pendek juga memiliki waktu produksi yang terbilang lebih cepat. Hal ini karena proses pengambilan video pendek lebih sederhana dan gak seribet video pada umumnya. Proses pengeditannya pun jadi ikut dipersingkat dan bisa lebih maksimal sehingga bikin tim kreatif bisa fokus pada penyampaian pesan dalam konten tanpa khawatir detail-detail rumit lainnya.
4. Bersifat mudah dibagikan

Dilansir Firework, 47 persen marketer mengatakan bahwa konten berdurasi pendek lebih cepat menjadi viral. Hal ini bisa dibuktikan ketika kamu melihat video pendek yang menarik, kamu pasti cenderung ingin membagikannya ke teman ataupun keluarga kamu, bukan? Ternyata, tanpa kamu sadari, dengan membagikan video tersebut kamu sudah berkontribusi menciptakan efek viral, lho!
Tentunya, ini sangat menguntungkan bagi brand karena mereka bisa memperluas jangkauan konten tanpa perlu mengeluarkan biaya promosi tambahan. Semakin banyak orang yang membagikan, semakin tinggi juga kemungkinan konten tersebut bisa muncul di beranda para audiens lainnya. Efek viral ini juga membantu membangun kepercayaan dan kredibilitas brand karena orang cenderung lebih percaya rekomendasi teman atau keluarga.
5. Peluang interaksi dengan audiens lebih tinggi

Video berdurasi pendek juga meningkatkan peluang interaksi dengan audiens yang lebih tinggi. Konten jenis ini bisa selesai ditonton hanya dalam waktu satu kali scroll sehingga bikin audiens mudah buat mencerna isi konten. Ketika pesan tersampaikan dengan jelas, audiens pun dengan senang hati bakal memberikan komentar, berbagi opini, atau bahkan berdiskusi tentang isi konten tersebut.
Interaksi semacam ini penting bagi brand buat membangun hubungan yang lebih dekat dengan audiens. Like dan comment yang diberikan audiens bisa membantu brand buat lebih memahami apa yang disukai dan diinginkan oleh target pasar mereka. Dengan adanya data ini, brand bisa menyusun strategi untuk pembuatan konten selanjutnya yang lebih menarik dan bisa tepat sasaran.
Kelima hal yang sudah dijelaskan di atas merupakan alasan mengapa video berdurasi pendek efektif digunakan dalam strategi digital marketing. Apalagi, dengan biaya produksi yang lebih rendah, peluang viral yang lebih besar, dan tingkat interaksi yang tinggi, format video jenis ini bisa membantu brand buat menjangkau audiens dengan lebih luas secara efisien. Bagaimana, apakah kamu juga lebih suka scrolling video berdurasi pendek ini?