Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Strategi Kurangi Keterlambatan Karyawan

ilustrasi karyawan terlambat mengikuti rapat (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi karyawan terlambat mengikuti rapat (pexels.com/cottonbro)
Intinya sih...
  • Rapat tepat waktu penting untuk produktivitas tim kerja
  • Strategi manajemen untuk mengurangi keterlambatan karyawan
  • Pemberian penghargaan dan pelatihan manajemen waktu sebagai solusi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ketepatan waktu dalam dunia profesional, terutama saat ada rapat tim kerja menjadi elemen krusial. Rapat yang dimulai tepat jadwalnya dapat memastikan akan selesai sesuai rencana. Keterlambatan sebaliknya, dapat menghambat kinerja tim dan menciptakan suasana tidak kondusif, akhirnya produktivitas antaranggota rusak.

Lebih dari sekadar kehilangan beberapa menit penting, rapat yang berjalan dengan durasi sesisanya memungkin keputusan akan dibuat dengan tergesa-gesa. Peserta yang datang tepat waktu juga merasa tidak dihargai, akhirnya menciptakan ketegangan dan konflik personal.

Berikut enam strategi yang juga sebagai solusi manajemen untuk mengurangi frekuensi keterlambatan karyawan. Harapannya bisa membangun kembali budaya kerja yang lebih baik dan kuat.

1.Atur lagi jadwal rapat yang lebih tepat

ilustrasi orang melihat jam tangan (pexels.com/Kindel Media)
ilustrasi orang melihat jam tangan (pexels.com/Kindel Media)

Memilih waktu untuk mengadakan pertemuan dengan mempertimbangkan jadwal setiap anggota cukup penting. Setiap karyawan bisa memiliki jadwal sibuk berbeda, maka cek dulu dari jadwal setiap anggota supaya lebih menjamin bisa datang tepat waktu. Dengan penjadwalan yang tidak membebani karyawan, besar kemungkinan jalannya pertemuan sesuai rencana.

2.Mengirimkan pesan pengingat

ilustrasi notifikasi pesan email (pexels.com/Torsten Dettlaff)
ilustrasi notifikasi pesan email (pexels.com/Torsten Dettlaff)

Menjelang jam pelaksanaan kegiatan, ada baiknya untuk mengirimkan pesan pengingat, bisa melalui email atau grup rapat. Pada hari-hari yang sibuk, memungkinkan seseorang lupa, dengan mengingatkannya dia jadi ada persiapan untuk menyelesaikan terlebih dulu kewajiban dan mengatur jam keberangkatan menuju tempat atau jadwal rapat.

3.Buat jadwal dengan jelas dan lengkap

ilustrasi membuat jadwal (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)
ilustrasi membuat jadwal (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Bagikan agenda rapat maupun kegiatan dengan mencantumkan poin-poin penting secara detail dan lengkap. Agenda yang terstruktur sangat membantu setiap anggota memahami topik utama tujuan pertemuannya, dan apa saja yang diharapkan dari kegiatan tersebut.

Mereka akan lebih siap dan bisa fokus dengan alur jalannya pertemuan sesuai tujuan yang ditetapkan. Pertemuan berjalan lancar, diskusi juga tidak melantur ke luar topik, hasilnya efisien dan efektif.

4.Bangun budaya disiplin

ilustrasi orang disiplin dalam bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi orang disiplin dalam bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kunci tidak lagi ada yang hobi terlambat adalah dengan menerapkan pola kerja tepat waktu. Bangun budaya disiplin dan tegas terhadap mereka yang sering terlambat tanpa alasan jelas. Ini akan mendorong kinerja karyawan dan membuat mereka sadar akan tugas dan tanggung jawabnya.

Pihak pimpinan dan manajemen juga perlu memberi contoh nyata. Ketika pimpinan selalu datang tepat waktu, karyawan lainnya juga akan termotivasi bisa mengelola waktu mereka lebih baik untuk menghindari datang terlambat.

Berikan penghargaan kepada karyawan yang tepat waktu, dan beri konsekuensi bagi yang masih sering terlambat. Pastikan konsekuensi ini berjalan secara konsisten dan adil, sehingga semua anggota memahami peran mereka dan serius menyikapinya.

5.Beri pelatihan tentang pengelolaan waktu

ilustrasi kegiatan seminar (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi kegiatan seminar (pexels.com/RDNE Stock project)

Jika frekuensi keterlambatan terus terjadi, jangan diam dan membiarkan, miliki inisiatif untuk memberi karyawan pelatihan manajemen waktu. Melalui program pelatihan ini, diharapkan mereka bisa menerapkannya, sehingga produktivitasnya dan tim akan meningkat.

Libatkan seorang profesional sebagai sumber atau mentornya, adakan seminar atau pelatihan untuk memberikan wawasan dan melatih keterampilan karyawan mengelola waktu pribadi sebaik mungkin.

6.Pertimbangkan memberikan jam kerja fleksibel

ilustrasi pelanggan sedang menikmati minuman sambil bekerja (pexels.com/Helena Lopes)
ilustrasi pelanggan sedang menikmati minuman sambil bekerja (pexels.com/Helena Lopes)

Dengan memberikan opsi jam kerja yang fleksibel juga membantu karyawan dalam menghindari jam-jam sibuk di perjalanan. Terlebih lagi, bagi pekerja lapangan, ada jam-jam tertentu di mana jalan raya sangat padat dan terjebak macet. Karyawan yang punya jam kerja fleksibel bisa mengatur waktunya lebih maksimal untuk hadir tepat waktu dalam rapat maupun kegiatan pertemuan lainnya.

Ketepatan waktu mencerminkan sikap profesional, menghormati dan menciptakan lingkungan kerja produktif. Pimpinan, karyawan, dan pihak manajemen bisa bekerja sama untuk mengurangi frekuensi keterlambatan, dan meningkatkan efektivitas kolaborasi tim kerja. Sudah siap membangun budaya kerja disiplin dan efisien? Semoga strategi ini membantu seluruh anggota mencapai tujuan bersama secara optimal dan profesional.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us