4 Tantangan Berada di Dunia Kerja Hybrid, Pernah Merasakan?

- Akses jaringan yang tidak stabil di beberapa tempatSistem bekerja secara remote sangat bergantung pada kelancaran dan ketersediaan akses internet. Jaringan terganggu dapat membuat pekerjaan terbengkalai.
- Koordinasi dan komunikasi yang kurang efektifTantangan koordinasi online membuat pola komunikasi tidak efektif dan efisien, seringkali terjadi miskomunikasi, keterlambatan informasi, maupun kesalahpahaman.
- Adanya perbedaan terhadap akses informasiPerbedaan pemahaman mengenai informasi yang disampaikan bisa memancing konflik dan perselisihan sehingga pekerjaan terhambat.
Perkembangan teknologi yang berlangsung pesat memungkinkan seseorang berada di dunia kerja secara hybrid. Di samping bekerja dari kantor, mereka juga bisa mengakses pekerjaan dari jarak jauh atau remote working. Tentu saja bekerja memiliki fleksibilitas tak terbatas. Namun dunia kerja hybrid juga tidak sesimpel yang terlihat.
Pada faktanya terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi. Contohnya saja dari segi koordinasi dan komunikasi yang kerap mengalami kesalahpahaman. Belum lagi perbedaan akses terhadap informasi. Terjun langsung di dunia kerja secara hybrid, dari empat tantangan di bawah ini mana yang menurutmu paling berat?
1. Akses jaringan yang tidak stabil di beberapa tempat

Siap atau pun tidak, kita akan tetap menghadapi yang namanya modernisasi. Perkembangan teknologi digital berlangsung dengan pesat dan tidak bisa dicegah. Yang dapat diamati adalah dunia kerja hybrid. Ini merupakan cara kerja yang menggabungkan sistem online dan offline. Pada kenyataannya terdapat tantangan yang harus dihadapi.
Termasuk diantaranya akses jaringan yang tidak stabil di tempat tertentu. Kondisi ini tentu dapat mempengaruhi kelancaran dalam menyelesaikan pekerjaan. Sebagaimana yang kita tahu, sistem bekerja secara remote sangat bergantung pada kelancaran dan ketersediaan akses internet. Jika jaringan terganggu, bukan tidak mungkin banyak pekerjaan yang berakhir terbengkalai.
2. Koordinasi dan komunikasi yang kurang efektif

Koordinasi dan komunikasi menjadi bagian penting saat kita ingin menyelesaikan pekerjaan. Hal ini juga berlaku jika kita terjun di dalam lingkungan kerja yang memadukan sistem offline maupun online. Tapi dunia kerja hybrid juga memiliki tantangan tersendiri yang harus disikapi dengan pola pikir bijaksana. Dulu kita harus memahami tantangan tersebut sejak awal.
Tantangan koordinasi dan komunikasi yang kurang efektif. Sistem yang berlaku secara online membuat seseorang tidak berada pada satu tempat yang sama. Tentu ini merepotkan pola komunikasi sehingga tidak efektif dan efisien. Bahkan kerap terjadi miskomunikasi, keterlambatan informasi, maupun kesalahpahaman.
3. Adanya perbedaan terhadap akses informasi

Jika membahas tentang dunia kerja hybrid, fleksibilitas dan kemudahan tentu menjadi keuntungan utama. Tapi di sisi lain, kita juga harus memahami tantangan di balik dunia kerja tersebut. Langkah ini perlu diambil agar kita mampu menentukan strategi yang tepat sehingga tidak salah dalam mengambil keputusan.
Termasuk adanya perbedaan terhadap akses informasi dan pemahaman. Mereka yang hadir secara online dan offline mungkin memiliki sudut pandang berbeda mengenai informasi yang disampaikan. Perbedaan pemahaman ini tidak jarang memancing konflik dan perselisihan sehingga pekerjaan terhambat. Menghadapi situasi demikian, udah tentu harus mengedepankan pola pikir objektif sekaligus mampu menghargai antar sesama.
4. Keseimbangan hidup yang tidak jarang terganggu

Pernahkah terjebak di dalam dunia kerja hybrid? Sisi positif yang didapat mungkin pola kerja lebih fleksibel karena tidak harus hadir secara langsung. Namun dibalik keuntungan yang dirasakan, pasti terdapat sisi negatif yang menyertai. Kita hanya harus mengenali dari dua sudut pandang agar mampu menganalisis secara bijaksana.
Memutuskan bekerja secara hybrid, bukan tidak mungkin keseimbangan hidup akan terganggu. Ini terjadi karena mereka yang bekerja secara remote working cenderung kesulitan memisahkan antara waktu kerja dan waktu pribadi. Mereka terjebak dalam stres, overworking, dan penurunan kualitas hidup yang terjadi secara berkelanjutan.
Kita tidak bisa memungkiri jika bekerja secara hybrid menghadirkan fleksibilitas. Bahkan seseorang bisa memutuskan bekerja secara offline maupun online sesuai dengan pilihannya. Tapi pada sisi yang lain, bukan tidak mungkin terdapat tantangan menyertai. Sudah menjadi keharusan bagi kita untuk mengambil sikap yang tepat dan seimbang agar tantangan tersebut tidak mengganggu konsistensi dan keteraturan hidup.