Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Menghindari Lowongan Kerja Palsu, Hati-hati!

ilustrasi lowongan kerja (IDN Times/Nathan Manaloe)

Secara psikologis, orang yang sangat terdesak mencari pekerjaan akan cenderung kurang fokus dalam memeriksa iklan lowongan kerja, sehingga kurang teliti dan antisipatif terhadap modus penipuan yang mungkin terjadi. Situasi inilah yang kerap dimanfaatkan oleh oknum-oknum perusahaan palsu.

Korban bisa putus asa dan kehilangan semangat untuk mencari lowongan kerja yang lain. Oleh karena itu, para pencari kerja harus lebih berhati-hati saat menerima lowongan pekerjaan. Berikut ini tips menghindari lowongan kerja palsu dilansir Jobstreet.

1. Pastikan kredibilitas alamat perusahaannya

Ilustrasi interview kerja (pexels.com/@gustavo-fring)

Ketika kamu menemukan iklan lowongan pekerjaan, pastikan kredibilitas alamat dan nomor kontak perusahaan tersebut. Coba untuk mencari alamat resmi perusahaan di internet.

Jika alamat yang kamu temukan berbeda dengan alamat yang tercantum, itu bisa menjadi salah satu contoh iklan lowongan pekerjaan palsu. Lihat juga ulasan dari perusahaan yang ingin kamu daftar.

2. Pastikan posisi yang ditawarkan benar adanya

Ilustrasi interview kerja (pexels.com/@cottonbro)

Saat melakukan riset perusahaan, kamu bisa juga memeriksa posisi yang ditawarkan di iklan lowongan yang kamu temukan. Hal ini bisa kamu lakukan untuk memastikan adanya lowongan untuk posisi pekerjaan tersebut.

Selain itu, kamu juga bisa mencari tahu mengenai hal-hal terkait posisi pekerjaan yang mereka tawarkan seperti deskripsi pekerjaan, gaji, dan kualifikasi posisi tersebut. Cari tahu secara detail mengenai semua hal yang berkaitan dengan perusahaan itu.

3. Hindari mengirim dokumen yang terlalu detail

Ilustrasi interview kerja (pexels.com/@tima-miroshnichenko)

Data-data pribadi yang sering diminta oleh lowongan pekerjaan palsu adalah foto KTP, SIM, kartu keluarga, fotokopi ijazah, transkrip nilai, dan NPWP. Biasanya, mereka meminta data-data tersebut secara detail, termasuk foto halaman depan dan belakang.

Padahal, sebenarnya dokumen-dokumen tersebut belum dibutuhkan ketika kamu masih di tahap awal melamar kerja. Hati-hati saat kamu membagikan data-data pribadi tersebut, setidaknya sampai kamu sudah melewati tahap wawancara. 

4. Jangan mau bila perekrut meminta uang

ilustrasi interview kerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Perekrut pekerjaan yang meminta uang adalah salah satu tanda bahaya terbesar saat menemukan iklan pekerjaan atau tawaran pekerjaan. Jika kamu harus membayar untuk melamar sebuah pekerjaan, kemungkinan itu adalah penipuan.

Ketika kamu menemukan kasus penipuan seperti itu, laporkan ke pihak yang berwenang sehingga mereka berhenti melakukan penipuan kepada lebih banyak orang. Jangan berpikir jika lowongan tersebut asli meski diimingi posisi atau gaji yang menggiurkan!

5. Pastikan bila perekrut menggunakan alamat email yang resmi

Ilustrasi interview kerja (pexels.com/@tima-miroshnichenko)

Biasanya, ketika perusahaan memberikan informasi panggilan wawancara, mereka mengirimkannya melalui email resmi perusahaan. Pastikan kamu mengirimkan CV atau menerima panggilan wawancara dari alamat email yang resmi seperti ini:

  • Resmi: NamaPenerima@NamaPerusahaan.com
  • Fiktif: Nama.Perusahaan@xmail.com atau NamaHRD@xmail.com

Biasanya, oknum perusahaan palsu akan memilih nama domain yang mirip dengan domain asli, bahkan menyiapkan konten serupa untuk meyakinkanmu. Perhatikan kembali apakah ada salah penulisan pada nama perusahaan atau tidak. Bila kamu tidak berhati-hati, data pribadimu bisa dicuri oleh penipu.

6. Hindari situs lowongan kerja yang terlalu banyak iklan

ilustrasi interview kerja (pexels.com/MART PRODUCTION)

Hindari situs lowongan kerja yang menyediakan banyak iklan dengan informasi yang kurang jelas atau informasi palsu. Ketika kamu membaca lowongan pekerjaan, perhatikan kembali penulisan iklan tersebut.

Jika kamu menemukan banyak salah penulisan atau typo, penggunaan huruf kapital yang tidak tepat, atau salah tanda baca, maka kamu harus waspada dengan lowongan tersebut. Kalimat yang berbelit-belit tanpa poin yang jelas dan ejaan yang tidak sesuai EYD, juga harus kamu waspadai.

Itulah beberapa tips menghindari lowongan kerja palsu yang perlu kamu perhatikan. Jangan sampai tertipu dan segera laporkan bila kamu menemukannya, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
Febriyanti Revitasari
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us