Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Jenis Bahan Pelapis Sofa yang Cocok dengan Ragam Tema Interior 

ilustrasi sofa berwarna abu-abu di ruang tamu (unsplash/nathan fertig)

Sofa tergolong sebagai furnitur utama dalam ruangan, terutama ruang keluarga ataupun ruang tamu. Selain fungsinya sebagai tempat duduk dan bersantai, sofa juga memiliki peran penting dalam tampilan interior sehingga memilih bahan serta warna yang tepat untuk sofa adalah hal yang krusial. 

Memilih bahan pelapis sofa dapat ditentukan melalui tampilan, tekstur serta ketahanannya, kemudian bisa diikuti dengan pemilihan warna. Apalagi jika di rumah terdapat anak kecil atau hewan peliharaan, memilih bahan pelapis sofa harus benar-benar diperhatikan agar sofa tetap tahan lama. 

Sebagai pertimbangan, berikut berbagai jenis bahan pelapis sofa yang cocok dengan ragam tema interior. 

1. Kulit

ilustrasi sofa dari kulit (freepik/kues1)

Bahan kulit biasanya ditemukan pada sofa dengan bentuk ottoman. Bahan kulit termasuk ke dalam bahan kain semi-sintetis dengan tampilan yang mewah. Sofa dengan bahan kulit akan mudah dibersihkan karena permukaannya yang licin dan mengkilap. Bahan jenis ini memberikan kesan yang elegan pada ruangan dengan berbagai tema interior. 

Bahan kulit merupakan salah satu bahan yang memiliki ketahanan yang baik. Sayangnya bahan kulit akan sobek ketika permukaannya sudah mulai tipis dan digunakan dalam jangka waktu yang sangat lama. Selain itu bahan ini dapat menyerap suhu sehingga tidak bisa diletakkan di area yang langsung terkena sinar matahari, warna aslinya juga akan mudah pudar.

Bahan kulit juga memiliki harga yang sedikit mahal terutama bila bahan kulit berasal dari kulit hewan asli.  

2. Polyester

ilustrasi sofa warna oranye dengan bahan pelapis kain polyester (unsplash/inside weather)

Bahan pelapis sofa yang kedua yaitu polyester. Polyester cocok dijadikan sebagai pelapis sofa karena bahannya yang tahan lama, tidak mudah sobek, dan tahan akan bau. Harganya yang murah menjadikan tekstil jenis ini mudah dicari dan sering digunakan. 

Untuk menambah keindahannya, kamu bisa menambahkan tekstil dari bahan lain seperti rayon dan linen pada bagian bantal. Namun, bahan polyester memiliki tekstur yang kasar menjadikan bahan ini sedikit tidak nyaman dan mudah membuat gerah. Bahan dengan jenis ini juga tidak tahan akan panas sehingga harus hati-hati memilih tempat peletakannya.

3. Rayon

ilustrasi sofa berwarna coklat dengan bahan pelapis rayon (freepik/lifeforstock)

Bahan rayon atau yang juga dikenal sebagai viscose, tekstur permukaannya lembut. Tak jarang bahan rayon ini menjadi pengganti kain sutra karena teksturnya yang hampir sama, namun harganya lebih murah. Terkadang, bahan rayon juga terlihat seperti beludru atau velvet.

Teksturnya yang halus dan lembut menjadikan pelapis sofa bahan ini tidak begitu tahan dengan air. Bahan ini juga memerlukan perawatan yang khusus agar kilaunya tidak mudah hilang.

Meskipun demikian, kamu masih bisa menggunakan bahan rayon sebagai pelapis sofa karena selain murah, tampilannya pun elegan.

4. Linen

ilustrasi sofa berwarna abu-abu dengan bahan pelapis linen (freepik/rawpixel.com)

Bahan linen sangat cocok digunakan sebagai pelapis sofa karena ia memiliki kemampuan anti bakteri alami serta aman untuk pengidap alergi. Karena terbuat dari tumbuhan, bahan linen tergolong ke dalam bahan yang eco-friendly.  Begitu pula dengan teksturnya yang dingin dan lembut menjadikan sofa terasa lebih nyaman. 

Selain itu, bahan linen sangat mudah perawatannya karena mudah untuk dicuci kering. Sayangnya, bahan linen tidak tahan akan noda sehingga tidak cocok digunakan jika memiliki anak kecil.

Mencuci linen terlalu sering akan menjadikannya mudah rusak, terlebih jika dicuci dengan air panas bahan linen akan menyusut. Karena sifat linen yang tidak tahan panas, perlu diperhatikan pula tempat peletakannya agar tidak terkena matahari langsung.

5. Katun

ilustrasi sofa berwarna beige dengan bahan pelapis katun (freepik/mrsiraphol)

Sama halnya dengan bahan linen, bahan katun sebagai pelapis sofa memiliki tekstur yang lembut sehingga aman bagi kulit sensitif. Bahan tekstil jenis ini juga bersifat breathable sehingga kamu tidak akan merasa gerah dan merasa nyaman ketika duduk di sofa dengan bahan katun.

Membersihkannya juga tergolong mudah sehingga aman meskipun ada anak kecil di rumah. Sayangnya, bahan katun mudah menyerap noda dan bau, jadi kamu harus hati-hati. Jangan sampai kopimu tumpah di atas sofa kalau tidak ingin noda dan baunya menempel di sofa kesayanganmu.

Setiap bahan memiliki kekurangan serta kelebihannya masing-masing sehingga tentu saja pemilihannya perlu dipertimbangkan sesuai kebutuhan. Jika ingin tampilan yang mewah, kamu bisa memilih sofa dengan bahan rayon atau kulit. Namun jika kamu ingin tampilan ruangan yang minimalis, maka pilihlah sofa dengan bahan linen atau katun. Semoga bermanfaat! 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alifia Purnomo
EditorAlifia Purnomo
Follow Us